Perasaanku tak bisa diungkapkan. Aku tak bisa menghitungnya tapi semoga kau tahu.
Bagaimana hatiku, menjadi semakin besar lagi dari sekarang?
Tak ada. Kau tak bisa temukan, seseorang sepertiku.
—Twice, Someone Like Me
•°•°•°•°•°• 📖 •°•°•°•°•°•
Aku hanya dua hari menginap di rumah sakit. Hari berikutnya aku memohon untuk istirahat di rumah saja. Meski sekarang kondisiku sudah membaik, aku tetap tidak bisa banyak bergerak karena mata dan mulut Aby terus mengintai dan memperingatiku.
Aku heran, sekarang Aby jadi sedikit penurut meski bukan denganku. Mulai hari itu dia patuh setiap ucapan dokter. Dokter yang melarangku banyak bergerak, dan banyak pikiran. Aku jadi ingat ada hal lucu yang terjadi hari ini.
Siang tadi, Ren datang ke rumah untuk memeriksa keadaanku. Aku tahu Aby sudah mempersiapkan diri bertemu laki-laki yang tampak seperti musuh baginya. Kukira akan ada adegan action seperti di film-film, tapi yang kudapat lebih mengesankan.
Aby pandai berakting, itu kemampuan barunya. Dia berusaha menonjolkan perannya sebagai suami. Dia juga mencoba bergurau meski terkesan memaksa. Payah memang.
Saat Ren mulai bicara mengenai kesalahpahaman yang mungkin terjadi, Aby hanya, yah...
"Terima kasih sudah merawatnya dengan baik."
Itulah Aby. Bagiku, tidak ada orang seperti dia di dunia ini, tidak satupun.
-Ima-
📕
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Secret for My Husband
General FictionIt's A Secret for My Husband (Diary Version) Apa yang bisa aku banggakan, selain karena dia suamiku? Semua darinya, tentu. Dia putuskan menikahiku, di saat usiaku masih cukup belia. Apa aku termasuk wanita beruntung? Kurasa begitu. Darinya aku belaj...
