Page 39

2.7K 106 0
                                    

Hadiah terindah yang pernah kudapat adalah kau dan bayi kita. —Alima Shaira

•°•°•°•°•°• 📖 •°•°•°•°•°•

Belakangan ini Aby memang sibuk. Dia mengeluh tidak bisa menjagaku.

Setelah kemarin Aby menemaniku ke rumah sakit, sore harinya ia dapat panggilan dari perusahaan yang memberitahunya untuk melakukan perjalanan ke luar kota. Aby sempat menolak, tapi aku bilang, lakukan saja aku tidak apa-apa. Lalu dia berinisiatif memanggil ibuku supaya menemaniku selama dia tidak di rumah. Baiklah, aku menurut.

Siang tadi dia menghubungiku. Aby bilang dia merindukanku. Sebelum aku sempat menjawab, dia melempariku pertanyaan yang membuatku sadar, aku sudah melupakan sesuatu.

"Kau mau kuberi hadiah apa? Aku bisa belikan sesuatu dari sini."

Hadiah? Ah, ini hari ulang tahunku. Dua puluh dua tahun. Tidak ada ruginya aku mengikuti kelas akselerasi. Aku jadi bisa merasakan menikah di usia ini dan hidup bahagia bersama Aby. Bicara soal hadiah, jujur, ada banyak barang yang kuinginkan. Tapi untuk saat ini, keberadaan Aby dan janinku pun sudah lebih dari cukup.

"Tidak, ada. Cepat pulang saja, aku hanya ingin melihatmu," tuturku.

Aby selalu memberiku hadiah meski aku tidak menginginkannya. Tapi aku kesal, dia selalu menolak. Bahkan sebelum aku membelikan sesuatu, dia sudah melarangku.

Dia bilang, kalau dia mendapat hadiah dariku, sama saja uang yang dia berikan akan kembali padanya. Aku jadi berpikir, untuk kali ini aku mungkin bisa memberikannya sesuatu. Dan itu bukan sesuatu yang kubeli dengan uangnya.

Bukan Aby namanya kalau tidak membuatku merasa...

"Pasti kau ingin memberiku buku jurnal baby-mu? Aku tahu kau membuatnya,"

Oh, yang benar saja. Dia selalu tahu apapun yang kurencanakan.

"Atau kau mau menukarnya dengan buku harianmu lagi? Jangan. Yang ini aku juga sudah membacanya,"

Apa? Buku harian yang mana? Jadi selama ini Aby membaca diary-ku, lagi? Bukankah aku sudah menyimpannya dengan baik?

"Maaf, Sayang. Aku penasaran apa yang kau tulis setiap malam, jadi aku membacanya semenjak ibu bilang kau bertemu Ren diam-diam dan aku mulai curiga. Tidak sulit menemukan barang-barang yang kau sembunyikan dariku," ucapnya sambil terkekeh.

Bagus, kuanggap ini sebagai kejutan ulang tahun yang paling menyebalkan. Ini kali kedua dia membaca diary-ku tanpa ijin.

-Ima-

📕

It's A Secret for My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang