Part 11 Ancaman Untuk Rizki

116 9 0
                                    

Hati Seputih Salju

Part 11 Ancaman Untuk Rizki

Hari berganti hari, serasa lambat menemui mentari esok, ingin rasanya dia mempercepat waktu, agar ia bisa segera menemuinya. Sheilla terduduk di kursi balkon depan rumahnya, sembari menikmati senja dengan hilir deras suara mobil dan motor. Sheilla dengan kemewahan keluarga besarnya tak perlu tinggal di kost-kostan, karena dia mampu membeli rumah sementara untuk masa kuliahnya di Jogja.

Ingin rasanya ia menelfon seseorang yang beberapa hari lalu telah mampu membuat hatinya tersentuh. Yah, sosok pemuda sederhana dengan rambut lurus yang disisir kesamping kanan. Rizki telah masuk dalam dunia Sheilla dengan nyamannya, bertengger subur di dalam hati wanita berambut lurus semi gelombang itu.

Sedang asiknya menikmati matahari terbenam dari ufuk barat, datang wanita sebaya Sheilla memasuki pelataran rumahnya menggunakan motor matick-nya. Turun wanita dengan pakaian modis dan terlihat lebih seksi sehingga terlihat lekuk tubuhnya yang menggoda kaum lelaki.

"Woyy Shel, duduk depan rumah, bengong lagi," ucap wanita tersebut setelah masuk ke balkon rumah.

"Eh, lagi santai ajah Ndri, nikmatin sunset tuh," jelas Sheilla dengan masih tetap menatap ke arah jalan raya.

"Yeee,, liat sunset ya ke pantai atau naik gunung gitu, ini malah di kota besar kayak gini," ujar wanita bernama Indri. Indri merupakan sahabat dekatnya Sheilla saat mulai berkuliah di Jogja dan dia asli anak Kalimantan.

"Lagi males hunting, pengen di rumah ajah," ucap Sheilla sembari menyeruput jus jambu yang sudah dia buat, "eh ada apa Ndri sore-sore ke sini," timpal Sheilla kemudian.

"Hehehe laper Shel, ada makanan gak," tanya Indri dengan senyum kudanya.

"Ada tuh di dapur liat ajah sendiri,"

Indri tersenyum dan langsung ngeluyur masuk rumah minimalis itu. Seperti ada medan magnet dalam diri Sheilla sehingga tangannya meraih HP di meja depannya, kemudian men-chating seseorang.

Sheilla : Hayy

Rizki : Assalamu'alaikum, hay juga

Sheilla : Wa'alaikumsalam,

Sheilla : Masih di rumah makan Om ku?

Rizki : Iya, ini lagi beres-beres mau pulang

Sheilla : Yaudah, selamat rehat ya,

Rizki : Iya, terimakasih,

"Ngapain lo senyum senyum sendiri liat HP Shell?" tanya Indri yang telah kembali dengan membawa camilan di tangannya.

"Eh, enggak kok, gak ada apa," ucap Sheilla dengan gugup, "katanya mau makan, kok cuman ambil cemilan doang?" lanjut Sheilla untuk mengalihkan pembicaraan.

"Nanti ajah deh, kita masak bareng terus makan bareng ajah,"

"Goreng telor mata sapi ajah gimana?? Terus nasinya masih anget nanti di taburin kecap di atas telor sama nasinya," celetus Sheilla menatap Indri dengan semangatnya.

Indri sesaat merasa aneh dengan tingkah Sheilla, biasanya dia malas untuk masak-masak dan saat dia di rumahnya Sheilla, selalu dirinya yang masak menyiapkan makan bareng. Namun kini dia terlihat semangat, melalui sorot matanya, Indri menemui keanehan dalam dalam tingkah Sheilla.

"Sheillaaa,,, kita anak jaman sekarang masih makan murahan kayak gitu?? Helloooow, lo tuh kenapa sih kok aneh banget sekarang,"

"Yee telur juga berprotein tau, perlu untuk tubuh, daripada lo, masaknya mie instan terus di kasih embel-embel biar keliatan mewah,"

Hati Seputih Salju (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang