Part 15 Tanda dari Rasa

65 2 0
                                    


Hati Seputih Salju

Part 15 Tanda dari Rasa

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam, lama banget sih baliknya," ucap Sheilla yang sudah lama menunggu Rizki kembali ke kost-an.

"Sheill, ada apa malem-malem gini ke kost-anku?"

"Temenin aku pergi malem ini."

"Pergi? Pergi kemana?" Rizki mengagkat kedua bahunya menandakan dirinya bingung dengan tindakan Sheilla.

"Udah jangan bawel, masuk ajah cepet ke mobil," ucap Sheilla dengan nada suara yang mulai sebel.

"Maaf Sheill, ini udah malem, enggak mungkin aku pergi bareng kamu di mobil cuman berdua," tolak Rizki dengan ajakan Sheilla.

"Tapi aku mau pergi sekarang dan itu sama kamu. Apa kamu enggak kasihan sama aku, jauh-jauh dari rumah Cuma buat pergi sama kamu?"

"Ya, lagian ngapain juga kamu ke sini malem-malem, Sheill?" Rizki mengerutkan keningnya, "kalo kamu ingin jadi wanita yang baik, jangan keluar malem-malem sendiri apalagi sama lawan jenis."

"Yaudah, aku enggak pergi, tapi setidaknya suruh aku masuk kenapa, dari tadi kok di luar terus, dingin tau."

"Astaghfirulloh" Rizki beristighfar secara lirih sembari menatap Sheilla dengan wajah yang remang-remang terkena lampu luar.

Sheilla masih bersandar sembari memeluk tubuhnya sendiri menggunakan tangannya.

"Sheill, maaf, enggak mungkin aku izinin kamu masuk ke kost-an ini ...."

"Inikan kost-kostan Om aku, boleh dong aku masuk."

"Sheilla, iya ini rumah milik Om kamu, tapi aku yang sedang menghuninya dan tidak mungkin aku mengizinkan kamu masuk ke ruangan ini karena kita bukan siapa-siapa dan tidak ada hubungan kekeluargaan, itu dosa Sheil."

"Riz, kita kan enggak ngapa-ngapain, enggak ada yang harus dikhawatirin, kan?"

"Meski kita tidak melakukan hal yang melanggar agama, namun membiarkan lelaki dan wanita yang belum makhromnya dalam satu ruangan itu sudah merupakan dosa besar Sheill, belum lagi jika masyarakat ada yang melihat, ini akan jadi perkara yang besar, kamu harus tau itu Sheill, kita saling menjaga kehormatan, oke."

"Ciiih, cupu banget sih kamu Riz," ucap Sheilla menyesal dengan respon Rizki.

"Maaf Sheill, tidak masalah aku dibilang kolot atau apapun, asalkan aku tetap bisa menjaga syariat agama."

Keduanya hening. Terdengar gemuruh suara kendaraan di wilayah jalan raya. Satu demi satu mulai ada orang yang lewat gang di mana Rizki dan Sheilla berdiri. Orang yang lewat kebanyakan mahasiswa dari berbagai kampus di beberapa tempat di wilayah jogja.

"Wah, aya awewek guelis pisan euy, Kang Iki kenalin atuh?"

Rizki hanya diam tidak menanggapi ucapan remaja dari kampus lain yang lewat. Perdebatannya dengan Sheilla menajdikan suasana terasa hening dan sesak sekali karena baik dari keduanya bingung mau melakukan apa.

"Weh, ada cewek cantik seksi gini ke kost-an Lo yah Riz, jangan dianggurin woy."

Gelagak tawa beberapa remaja yang lewat mengiringi ucapan salah satu lelaki dari sekelompok itu.

"Wiih si ganteng Rizki kedatengan cewek cantik nih, wah kalo aku jadi tuh cewek udah aku ajak Rizki ke kamar nih," ucap wanita berpenampilan seksi melangkah di jalan gang dengan temannya. Perkiraan baru selesai jalan-jalan ke mall.

Hati Seputih Salju (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang