[14]

435 83 5
                                    

***

Kantin
14.16


"Ada apa dengan Jeongin?"

Semua —kamu, Ryujin, Somi— melirik kearah Herin yang sedang memainkan sedotan pada minumannya.

"Nilainya begitu rendah semenjak semester 2 ini" lanjut Herin lagi.

Yang dikatakan Herin itu benar, dan entah kenapa hal itu mengusikmu, Nilai-nilainya yang rendah dan absennya yang sering kosong.

"Mungkin ia sedang ada masalah?" Somi terlihat heran.

"Tapi ia tidak terlihat begitu. Disekolah biasa saja" sambung Ryujin.



"Mungkin ia hanya bertambah bodoh"

Jawabmu santai sambil mengecek HPmu, siapa tau kakakmu mengirim pesan.

"Kau sangat jahat (y/n)"

"Begitukah?" Kamu melirik Herin yang baru saja berbicara.

"Aku hanya tak peduli" katamu lagi, kembali berbohong.

Bahkan mungkin saja diantara kalian berempat sebenarnya kamulah yang paling peduli terhadap keadaan Jeongin sekarang.

Terlebih lagi semenjak ia membawamu ke toko bunga milik ibumu beberapa bulan lalu.

Sungguh, kamu merasa berhutang kepadanya karena kamu merasa belum memberikannya apa-apa kecuali umpatan.


"Aku tau kamu membencinya (y/n). Tapi jangan terlalu membenci seseorang ya" Somi tertawa.

"Sesuatu seperti um.. Karma itu ada hehe"

Kini ketiga temanmu tertawa tapi hanya kamu yang tidak.

Mungkin karma memang sedang bersiap untuk menamparmu kuat-kuat? Atau mungkin sudah?



"Ngomong-ngomong (y/n). Kenapa kamu tidak pernah mengatakan tentang keadaan keluargamu?"

Herin menatapmu dengan tatapan iba. Ah, padahal kamu tidak butuh rasa kasihan mereka. Itulah kenapa kamu tidak ingin mengatakannya kepada siapapun.

Atau mungkin karena takut hal yang sama akan terulang?


Kamu takut mereka meninggalkanmu.


Kamu tidak menjawabnya dan hanya tersenyum. Jika Herin tidak mengunjungi rumahmu dan bertanya banyak hal mungkin mereka tidak akan pernah tau.

Meskipun cepat ataupun lambat mereka akan tau.

"Sungguh, kami tidak akan meninggalkanmu...." Somi ikut menatapmu.

"Tidak apa! Sungguh! Aku tidak apa. Kalian tidak usah merasa kasihan seperti itu..."

Kamu mengenakkan jaketmu bersiap untuk pulang karena kakakmu baru saja menyelesaikan kelas tambahannya.


"Lalu ibumu apa kabar? Ia akan tinggal bersama kalian lagi?"

Ryujin yang terlihat begitu dingin sebenarnya adalah seseorang yang sangat baik. Sebenarnya ia sendiri tidak begitu disukai dikelas karena sikapnya yang terlihat angkuh.

"Aku tidak tau. Kita hanya sering mengobrol lewat chat."

Mungkin mereka masih butuh waktu. Pikirmu.

Tepat pada saat itu Hyunjin muncul dari luar kantin dengan menggunakan hoodie abunya.

Ia tersenyum kepada semua temanmu sebelum bergabung sebentar disana.

"Sudah selesai?"

Kamu bertanya kepadanya yang kini berdiri disebelah meja. Hyunjin hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa.

"Ya sudah. Aku akan pulang duluan, sampai bertemu besok"

Kamu berdiri lalu menggendong tasmu. Teman-temanmu lalu melambaikan tangannya.

***

Rumah (y/n)


16.56

"Kak, aku akan pergi sebentar"

Katamu sambil mengenakkan jaket pink kesukaanmu itu dan bersiap pergi keluar.

"Mau kemana?"

"Entah. Hanya mencari udara segar. Mungkin berjalan disekitar sini. Aku bosan"

"Jangan terlalu jauh"

Kata kakakmu yang sedang didapur, sibuk dengan mencoba memasak sesuatu yang hasilnya sudah pasti hanya akan membuat kepalamu menggeleng.

Tapi kamu tentu tidak akan mau menghancurkan hati kecilnya dengan mengatakan yang sebenarnya.

***

"Mungkin aku akan mengunjungi Jeongin sebentar?"

Kamu berbicara pada dirimu sambil berjalan memasuki perumahan rumahnya.

"Uh tidak masalah kan? Aku hanya sudah lama tidak bertemu mamanya"

Kamu kembali berbicara seolah sedang berdebat mengenai alasanmu mengunjungi Jeongin.


"Ini kan...?"

Kini kamu berdiri didepan sebuah rumah yang ukurannya agak lebih besar dibandingkan rumahmu.

Agak segan untuk menekan bell karena kamu datang kesini secara tiba-tiba.











Plak!












Tanganmu terhenti ketika kamu mendengar suatu suara dari dalam rumah.

Tak lama terdengar suara seseorang turun dari tangga secara terburu-buru, mungkin berlari.






"Ayah..! Apa yang ayah lakukan sekarang?!!"





Kamu terdiam mendengar suara itu. Suara yang sangat kamu kenali itu.






"Jeongin....?"


***

Haloo

Jadi gimana yang ini 😅

Jangan lupa divomment yaa hehe

Sekali-kali minta vomment gapapa kali ya?

[✔] Pink Rabbit | Yang JeonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang