*Azura POV*
Bel berdering tanda usainya pelajaran di kelas. Yako berkata, "Hebat sekali! Kau bisa pilih jurusan. Aku mau... Omong omong kita harus ke lapangan rumput. Pelajaran Flyer kita ada disitu kan?"
Aku mengangguk. Kami pun berlari ke lapangan rumput dengan cepat. Sesampainya kami disana, kami bertemu seorang gadis. Aku bertanya, "Apa benar ini kelas Flyer?"
Anak itu mengangguk, "Iya. Aku Mila."
"Oh, aku Azura dan ini Yako." ujarku.
Hari itu kami belajar naik sapu dengan guru bernama Magicy Yane. Aku sudah bisa terbang lima meter diatas tanah.
Kelas tingkatan sihir biasa diberi ujian per hari kerja. Bila ujiannya mendapat nilai bagus, maka boleh naik ke kelas berikutnya tanpa perlu menunggu satu tahun. Aku ini masih berstatus Flyery, gelar penerbang perempuan. Nanti kalau naik aku akan menjadi Healthery, gelar tabib perempuan, lalu menjadi Witches, gelar penyihir perempuan, dan terakhir menjadi Magicy, gelar penyihir besar perempuan. Katanya masih ada Master Magician/Magicy dan Wizard/Sorcerery. Frank sendiri masih di tingkat Witch.
Akhirnya pelajaran Flyer pun selesai. Aku dan Yako segera meninggalkan lapangan rumput. Tiba - tiba muncul seorang laki - laki seumuran Frank. Dia tersenyum cerah, "Akhirnya! Namaku Alex, Azu. Aku ingin merekrutmu jadi anggota Klub Hewan, aku ketuanya. Itu klub yang berhubungan dengan hewan. Pertemuannya di hari Sabtu, Senin, dan Rabu. Setiap jam 5 sore. Hari ini ada acara pelantikan, jadi kau harus datang. Ada satu klub lain yang masih bisa kau masuki. Ini pin-mu. Bye!"
Aku segera mengambil pin berwarna hijau dengan tulisan ANIMAL sambil mengernyit dan teringat. Menurut School Rules, di sekolah ini harus mengikuti paling tidak 2 klub berbeda. Kalau aku sudah masuk Klub Hewan, aku bisa masuk satu klub lain. Ku-aktifkan gelangku dan mengakses aplikasi School Info. Di bagian School Club, tercantum Klub Hewan. Ada satu klub yang menarik perhatianku, Klub Musik. Aku segera berkata pada Yako. "Aku mau daftar klub. Kau mau masuk klub mana?"
Yako mengernyit sejenak, lalu tersenyum cerah. "Kurasa Klub Nyali dan Klub Budaya. Kan seru kalau setiap hari ada uji nyali! Aku mau pergi daftar dulu. Bye!"
Aku bergidik sedikit. Selera Yako agak aneh, mungkin karena Spirit Eyeing-nya. Aku tak akan tahan kalau punya Spirit Eyeing di sekolah ini.
Aku berlari menuju Menara Musik. Disana sudah ada beberapa anak mengantre. Aku segera ikut mengantre. Tak lama kemudian, aku mendapat giliran, "Halo, aku Lainey, dari kelas Witch. Kau orang terakhir yang bisa mendaftar, tahu? Pertemuannya di hari Selasa, Kamis dan Jumat* jam 5. Ini pin-mu, bye."
Aku menerima pin itu dengan bingung. Namaku belum kusebut! Lainey tersenyum kecil dan berkata, "Bakatku Mind Hacker. Aku bisa meretas informasi di otakmu. Kau Azura, kan? Aku dengar kau Aero-Witch. Selamat datang di Klub Musik!"
Aku mengangguk dan meninggalkan gedung itu sambil memasang kedua pin di lengan. Aku segera ke kamar. Setelah sampai, tampak Yako sedang bicara dengan seorang hantu anak kecil yang menangis. Yako tampak menghiburnya dan berkomat - kamit, lalu muncul seorang wanita cantik. Wanita itu tampak tersenyum berterimakasih dan menggiring anak kecil itu pergi. Aku segera masuk ke kamar.
Yako terkejut dan tersenyum minta maaf. "Dia kehilangan ibunya, jadi kupanggil untuk menjemput Fiona, anak itu."
Aku tersenyum simpatik. "Tak apa kau memakai bakatmu, asalkan kau bisa memperingatkanku bila hantu yang muncul berdarah."
Aku segera melihat jam. Sudah jam 4, berarti masih ada waktu mandi dan pergi ke Hutan Fidelus, tempat pertemuan Klub Hewan dengan sapu terbangku. Aku segera mandi, lalu mengganti baju dengan celana tipis biru dan terusan biru bertudung. Niatku memakai jubah (satu satunya yang berwarna putih di lemariku), tapi katanya tidak boleh pakai jubah sebelum menjadi aku menjadi Magicy, jadi tak jadi kupakai.
Sambil mengantongi serulingku, aku segera pergi keluar menuju Hutan Fidelus dengan naik sapuku, sambil memakai tudung. Saat sampai di Hutan Fidelus, sudah ada beberapa anak disitu. Alex tersenyum cerah. "Kau datang! Ada acara seru yang akan kita lakukan. Ayo bergabung."
Aku segera menuju kerumunan orang yang membentuk lingkaran. Tiba - tiba seseorang menepuk bahuku. Aku menoleh dan menjumpai Mila.
Mila tersenyum lebar. "Bakatku Butterfly Magic. Aku bisa memunculkan sayap kupu - kupu untuk terbang!" katanya bangga.
Aku tertawa kecil, "Itu keren. Sekarang acara akan dimulai."
Alex berkata cepat. "Selamat datang! Hari ini kalian akan mendapat ikatan di Klub Hewan dengan maduk Hutan Fidelus dan menemukan hewan sihir yang akan menjadi tanda kalian masuk klub ini. Mereka bisa digunakan untuk membantu berperang, melindungi diri, misi, atau bahkan kepintaran. Biasanya ada unicorn, pegasus, naga, griffin, kelinci, sphinx, maupun hewan lain. Aria ikut klub ini karena kecintaannya pada hewan, dan tentu saja, dia mendapatkan hipogriff dan naga. Kita mulai dari Aero-Witch, penyihir cantik biru muda...Azura!"
Aku masuk ke hutan dengan gugup. Tak lama kemudian munculah para Nymph. Mereka tersenyum lembut. Salah satunya berkata, "Saya bisa merasakan kekuatanmu yang tinggi. Bolehkah aku menjalin kontrak denganmu? Saya mengendalikan semua elemen terutama tumbuhan. Aku bisa dipakai untuk menambah sihir."
Aku mengangguk. Dia tersenyum cerah, "Kalau begitu, namaku Risa. Senang bersamamu."
Tak lama kemudian, muncul seorang Sylph bersayap bleu cantik dan berpakaian dari bahan angin tebal, "Namaku Rin, boleh aku bersamamu? Aku bisa menyalurkan kekuatanmu berlipat lipat, karena kau Aero-Witch."
Aku mengangguk dan aku kembali berjalan. Muncullah seekor serigala hitam besar, "Namaku Hugo, dan aku pas untuk menyerang. Boleh aku bersamamu?"
Aku mengangguk dan berjalan ke arah aku masuk. Muncul seekor... tunggu, kalau tidak salah ini Qilin, kan?
"Namaku Wang Chu. Aku bisa menyerang dan terbang, pas dan kuat. Lambangku angin. Boleh aku menjalin kontrak denganmu?" tanyanya.
Aku mengangguk. Setelah kontrak terjalin,aku memilih lari keluar. Alex tersenyum, "Oke, apa saja hewan yang terjalin denganmu?"
"Nymph bernama Risa, Sylph bernama Rin, serigala hitam besar kuat bernama Hugo, dan Qilin bernama Wang Chu." jawabku lancar.
Alex tampak kaget, "Kau beruntung sekali! Nymph, Sylph, serigala hitam dan Qilin jarang ada yang mau jalin kontrak. Oke! Selanjutnya Mila!"
Alex merangkulku dan berbisik, "Hebat." Mukaku memerah, "Thanks."
Aku segera ke lingkaran lagi. Mila masuk dan keluar dengan cepat. Dia mendapatkan hippocampus dan unicorn. Setelah semua selesai, kamu pergi. Aku senang sekali bisa menjalani hari ini dengan cepat.
Aku teringat Frank dan merasa bersalah. Mungkin dia marah padaku kemarin, aku memang agak menyebalkan waktu itu. Mungkin dia tak mau menjadi penjagaku lagi. Mungkin dia memusuhiku.
Namun dugaan Azura salah. Sangat salah. Karena nyatanya Azura tak memerhatikan dari sekolah, sebuah jendela kelas yang persis menghadap tempat pertemuan Klub Hewan tadi, tepat saat Alex merangkul dan berbisik pada Azura tadi, sebuah mata biru tua berkilat mengancam di atas sana.
*Di Magical World ada 10 hari dalam seminggu, 7 hari kerja dan 3 akhir pekan. Urutan hari kerja Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu, sementara akhir pekan urutan nama harinya Figi, Dos, Rid.
*Author note*
Haii! Siapa yang mencium bau-bau cemburu? Angkat tangan! Siapa yang pengen Frank muncul disini? Angkat tangan! Yang mau didatengin Frank sabar ya, besok ada Frank-nya. Semoga hari kalian menyenangkan, jangan lupa vomentnya, bye!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical World-The Bleu Fantasy
Fantasy[TELAH DIREVISI] Azura Sophia Mallory adalah anak yang cukup beruntung karena telah selamat dari kecelakaan fatal yang merenggut orangtuanya. Bisa dikatakan ajaib apabila dia selamat saat itu. Lantas apa yang akan terjadi apabila ia adalah penyihir...