Keesokan harinya, Mila bangun dengan perasaan bergairah sekali. Dia akan dilantik sebagai Ksatria Timur, sementara Sovic sebagai Ksatria Utara, Alex sebagai Ksatria Barat, dan Yako sebagai Ksatria Selatan. Anak dari Magical School akan dipegang oleh Master Zack dan Magician Alfred.
Mila melihat ke arah timur. Masih sangat sepi, pukul 4 pagi. Mila segera mandi dengan air hangat, lalu memakai baju zirahnya dan memasang baju perangnya yang santai. Di sini, semua baju dirancang agar sesuai dengan bakatnya. Kemarin baju zirah Azura tampak sangat manis, hanya dengan sebuah rompi besi di bahu, lutut dan sebuah helm kepala dengan hiasan sayap di kepalanya, tapi sisanya memakai gaun putih dan celana jaring.
Mila mengeluarkan sayap kupu kupunya yang paling tahan lama. Dia mulai membuat kerangka, lalu mengisinya dengan serat kain dan sihir, lalu mengepakan sayap dan terbang. Sambil mengisi waktu, dia berkeliling di sekolah.
Saat akhirnya dia sampai di bagian depan kantor para guru, tiba - tiba pintu koridor kantor Azura terbuka. Mila langsung turun hendak menyapa, "Aria! Akhirnya kau bagun!"
"Oh, Mila. Aku sudah bangun sejak tengah malam. Aku mau keliling, kau mau ikut?" Kata Azura.
Mila mengangguk. Azura mengajaknya ke bagian timur sekolah. Azura dan Mila melayang diatas situ dan menatap cakrawala. Azura mengeluarkan cahaya hijau hangat dan menarik tangannya perlahan - lahan. Matahari mulai bergerak naik, dan bulan mulai sedikit turun. Azura tersenyum seiring pudarnya cahaya dari dirinya, "Hal yang tidak kaulihat setiap hari, bukan?"
Mila mengangguk, sementara Azura mulai mengatur arah angin. Akhirnya Azura berkata, "Mila, kau tahu kenapa kau kuizinkan melihat ini semua?"
"Um, entahlah..." kata Mila bingung.
Azura menatap Mila sabar, "Coba kau lihat ke rumah yang ada disana!"
Mila pun melihat rumah di arah timur, sementara Azura menjelaskan, "Mereka Distrik Timur, yang akan kau pegang nantinya. Kau kini melihat sebuah kebangkitan dari matahari di timur, Mila. Ada kebangkitan disini...tapi ada kekalahan di sana." Kata Azura menunjuk bulan, "Seluruh hal itu selalu seimbang, Mila. Aku mungkin berbeda dengan yang kau lihat, karena pribadi Ariane dan Etna merasuk dalam diriku seiring sebagai aku menjadi Aria yang baru."
"Mila, apapun yang terjadi, kau harus ingat tentang pesanku: selalu ada kebangkitan dari kekalahan, dan kau..." Azura menekankan, "Adalah calon Ksatria Timur. Artinya, sebagai Ksatria Timur, kau harus bersedia membangkitkan kebahagiaan, karena kau orang baik, dan kau adalah orang yang bisa dipercaya dalam menangani masalah orang, Mila. Aku berharap kau akan mengerti, kalau sekarang sekolah kita istana, dan kau adalah calon 'Ksatria Kebangkitan dan Kemenangan dari Timur'." Kata Azura, lalu tersenyum, "Aku percaya padamu."
Mila mengangguk, "Aku percaya kalau aku bisa menjadi awal kebangkitan, Azura. Aku temanmu, teman dari Azura, Aria yang baru, dan aku sangat terhormat dengan keberadaanmu yang tabah, setia, ramah, baik, santai...berani. Kau juga orang baik, Azura. Kau orang yang sangat berani."
Mereka berpisah, sementara Mila merasakan sinar matahari pagi, yang untuk pertama kalinya terasa hangat dan kuat.
-----------------------------------------------------------Waktu pelantikan tiba. Semua memakai baju zirah mereka, dengan senyum lebar, menanti kedatangan para ksatria. Bel dibunyikan, dan muncul 4 orang dengan tiba - tiba, seakan mereka sudah disana dari tadi.
Banyak anak yang bersorak ingin tahu. Mila dan Yako bercanda ria tanpa terlalu memedulikan semua sorakan para fanboy yang mula terbentuk, sementara sebagian besar fangirl Alex dan Sovic menjerit - jerit sementara mereka melambai - lambai santai.
Lalu, tiba - tiba muncul-lah Phillipe dengan berjalan paling depan, sangat dingin, tak ada yang dia lakukan. Dia cuma berjalan, sementara seluruh anak perempuan berteriak - teriak histeris tak keruan. Phillipe hanya menatap lurus kedepan, dan tetap berjalan.
Akhirnya sampailah mereka di tribun atas, lalu semuanya teralih pada dentingan lonceng kecil. Mereka menoleh kebelakang.
Aria, dengan wujud cantik, gaun putih yang panjang, dengan helm zirah sayap yang berkilau, dengan gaun putih se-mata kaki, serta sebuah sepatu bot putih berbahan lembut. Semuanya berkilau, dilengkapi kalung angsa, senyum ramah, dan keanggunan.
Phillipe berbalik dan terperangah. Azura tampak sangat cantik. Semuanya mulai berbisik - bisik, hingga akhirnya Azura sampai di tribun dan berkata, "Seluruh teman - trman sekolah, hari ini kita melakukan pelantikan 5 ksatria. Mereka akan bertanggungjawab penuh atas Magical Land, dan mereka juga akan bertanggung jawab atas sekolah kita."
Seorang anak datang membawakan 4 bujur sangkar dalam sebuah tempat. Azura turun dari tribun dan menghadap kepada Mila.
"Seorang gadis yang tabah dan penyayang, Mila, dengan ini aku menganugerahi kau sebagai Ksatria Timur." katanya, lalu mengambil sebuah bujur sangkar berwarna kuning dan menaruhnya di helm zirah Mila, yang langsung bercahaya terang.
"Seorang lelaki dengan bawaan tenang dan jenius, Sovic, dengan ini aku menganugerahi kau sebagai Ksatria Utara." Azura menaruh sebuah bujur sangkar biru tua di pedang Sovic. Sovic memegang pedangnya lagi dengan penuh hormat, lalu Azura beralih pada Yako
"Seorang gadis aktif dan sangat periang, Yako, dengan ini aku menganugerahi kau sebagai Ksatria Selatan." kata Azura dan menaruh sebuah bujur sangkar hijau di kalung naga air Yako. Yako memasukan kalungnya lagi dengan dengan bangga, sementara Azura beralih pada Alex.
"Seorang lelaki yang ramah dan bertanggung jawab, Alex, dengan ini aku menganugerahi kau sebagai Ksatria Barat." Azura mengambil sebuah bujur sangkar merah menyala dan menaruhnya di tangan Alex, yang langsung memasangnya di dada, tepat di jantungnya.
Azura kini melangkah terseret - seret, seakan dia berusaha menarik kakinya dari sesuatu yang berat. Saat dia sampai di depan Frank, dia berkata, "Dan lelaki kuat, berhati es, dan dengan keberanian yang sangat menyala, F--" Azura berhenti sebentar.
"Phillipe." Azura mengangguk yakin, "dengan ini aku menganugerahi kau sebagai Ksatria Utama, penjaga dari seluruh distrik dan sekolah." Azura memegang helm kepala Frank, lalu mulai menyelimuti bagian bawahnya dengan besi - besi perak, serta bujur sangkar perak di tengahnya pula. Azura tampak terburu - buru, lalu melepaskan tangannya dari helm Frank dengan anggun tapi cepat, sehingga gerakannya tidak mencolok.
Azura kembalike tribun dan berkata, "Inilah ksatria - ksatria kita!"
Seluruh orang bertepuk tangan, lalu mulai menikmati sarapan di luar sebagai perayaan, sementara Mila, Yako, Sovic, Alex, dan Frank, yang kini dipanggil Phillipe, berusaha makan tanpa ditanyai anak lain.
Azura menoleh pada Magician Alfred, "Jadi bagaimana, Magician, apa--"
"Alfred saja, Nona Aria, derajatmu lebih finggi dari aku." Kata Magician Alfred.
"Jadi, Alfred, apakah seluruh keadaan di luar baik?"
"Kurasa baik, Nona. Saya sudah mengecek dan semuanya baik."
"Saya sudah bertemu Queensha, tapi kekuatannya sudah masuk pada saya setelah dia mati. Masih ada kesempatan supaya Oriane sadar."
BOM! Wang Chu datang di depan tribun. Seluruh anak menjerit - jerit kaget, tapi mereka sudah terbiasa dengan keberadaan Qilin yang suka muncul tiba - tiba. Wang Chu berbisik pada Azura, lalu Azura langsung bertransformasi di depan seisi sekolah.
Gaun-nya yang panjang dengan bukaan di punggung itu kini ditumbuhi sayap, helm zirahnya kini tampak lebih diperkuat, dengan munculnya lambang sayap di kanan kiri yang diperbesar, serta muncul zirah di bahu, dada, dan kaki, berwarna putih, sehingga gaun itu tampak lebih cantik dan anggun, karena zirah itu kuat, meski bentuknya seperti pita.
Azura terbang ke atas dengan rambut brunette yang menjadi dua bagian, lalu menyatukan diri mereka sendiri, sementara sisanya berkibar. Dia berkata, "Para ksatria, tolong langsung ke daerah kalian masing - masing dan kumpulkan bantuan. Yang lain, ambil senjata."
"Kita akan berperang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical World-The Bleu Fantasy
Fantasia[TELAH DIREVISI] Azura Sophia Mallory adalah anak yang cukup beruntung karena telah selamat dari kecelakaan fatal yang merenggut orangtuanya. Bisa dikatakan ajaib apabila dia selamat saat itu. Lantas apa yang akan terjadi apabila ia adalah penyihir...