Azura tak percaya apa yang dia dengar saat ini.
Di depannya terdapat anjing Newfoundland besar berwarna putih kumal. Dia sangat kotor. Hal yang ajaib adalah bahwa anjing itu bicara. Tidak ada orang lain disitu kecuali Azura dan anjing itu, jadi Azura yakin anjing itu yang bicara.
Yang pertama kali didengarnya adalah, 'Aku mencium bau roti bakar...aku suka roti bakar!'
Azura bertanya, "Kau mau rotiku? Aku masih punya sisa..."
'Terimakasih, gadis baik!" seru anjing itu pelan selagi Azura mengeluarkan sisa roti bakarnya. Anjing jtu memakannya dengan lahap, sementara Azura melihat sekeliling. Rumah itu besar, kumuh, dengan pagar besi yang dipasangi lembaran ANJING DIJUAL! berwarna kuning. Azura menghela napas dan menggoyangkan bel besar di pagar.
Sesosok nenek tua muncul dan bertanya dengan suara serak, "Mau membeli anjing?"
"Anjing putih ini, berapa harganya?" tanya Azura.
"Lima belas euro."
Azura mengeluarkan uang dan si nenek melepaskan ujung tali kekang merahnya dan menyerahkannya pada Azura. Azura bertanya, "Dia punya nama kah?"
Si nenek menggeleng selagi berjalan ke dalam rumah lagi. Azura berdecak dan menarik anjing itu. Anjing itu berkata, 'Terimakasih sudah membawaku! Aku sengsara disana!'
"Sama - sama." ucap Azura lembut.
*Azura POV*
Aku membawa anjing itu dengan cepat, tak ingin kena marah di Perkumpulan Anak Asuh-ku. Kami mencukupi diri dengan bekerja sambilan. Kami berada di lingkungan ketidakpedulian, serta menjunjung tinggi pendidikan, sehingga kami bersekolah dengan bantuan beasiswa penuh.
Aku sudah mulai kesal dengan pikiran Frank yang terus membanjiri diriku. Ini memang bukan pertama kalinya aku bicara dengan hewan, ada saatnya aku capek dan mendengarkan mereka. Tiba - tiba Frank menyeretku. "Hei! Berhenti!"
Frank berhenti di gang sempit, lalu membesar dan secara ajaib menjadi remaja laki - laki bermata biru tua, kulit putih dan rambut putih pucat. Aku terpojok ke dinding antara kaget dan heran. "Siapa kau?"
Anak itu berdecak dan berkata, "Namaku Frank, seperti yang kau berikan, 19 tahun, kekuatanku es, bakat Teleport, Trans-Witch. Aku ada disini untuk mengatakan bahwa kau masuk beasiswa penuh di Magical School. Kau mau masuk tidak?"
"Apa yang mereka lakukan di sekolah itu?" tanyaku.
"Disana kita belajar mata pelajaran biasa, dilengkapi empat jam belajar sihir. Di pulau kami, ada 7 hari kerja dan 3 hari akhir pekan, yaitu 10 hari seminggu. Ada 4 tahapan yang dipelajari disana; Flyer, kelas untuk pemula sihir, yakni terbang, Healther, kelas memelajari tumbuhan alam untuk menyembuhkan luka, Witch, kelasku sekarang, kelas memelajari berbagai mantra untuk keperluan sehari - hari, dan Magician, kelas yang memelajari penguasaan bakat dan kekuatan. Mata pelajaran biasanya ada Matematika, Sejarah, IPA, Geografi, Olahraga dan Komputer. Kalau mau ambil jurusan, ada Ilmu Ilmiah, yaitu IPA dan Mat, Olahraga, Geografi sama Teknologi. Intinya, itu adalah sekolah sihir."
Aku bukan tipe yang bisa percaya begitu saja dengan sihir, tapi apabila melihatnya berubah dari anjing ke manusia, rasanya sekolah sihir itu punya kemungkinan untuk nyata. Maka aku menjawab, "Oke, aku mau masuk ke sekolah itu, tapi bila rupanya kau membohongiku, kau akan tahu akibatnya."
Frank memutar mata dan merogoh sakunya, lalu mengeluarkan tali rami bleu clair dan menarik tangan kiriku, lalu memasukan lingkaran besi warna coklat gelap ke pertemuan kedua pita itu, lalu mengikatnya terus hingga lingkaran besi itu tak mungkin bisa keluar lagi.
Frank memegang tanganku dan sebelum aku memprotes, pandanganku semakin mengabur dan tak lama kemudian semuanya berwarna putih. Saat aku hendak bertanya pada Frank, dunia seakan berputar dan kepalaku pusing, hingga cahaya putih bersinar sangat terang dan aku menutup mata.
Gang sempit itu bersinar diantara kumuhnya pemukiman itu. Burung - burung mencuit keras dan bergerak menjauhi sinar itu. Saat cahaya itu menghilang, gang itu pun kembali normal, merasakan kesendirian.
*Author's Note*
Halo semua, ini cerita pertamaku. Terimakasih sudah membaca, jangan lupa comment, follow dan vote. Thanks ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical World-The Bleu Fantasy
Fantasy[TELAH DIREVISI] Azura Sophia Mallory adalah anak yang cukup beruntung karena telah selamat dari kecelakaan fatal yang merenggut orangtuanya. Bisa dikatakan ajaib apabila dia selamat saat itu. Lantas apa yang akan terjadi apabila ia adalah penyihir...