Azura menoleh menatap Oriane. Dia tampak sangat mengintimidasi. Rambutnya merah menyala, ata coklatnya berubah menjadi abu - abu. Tubuhnya pucat, dan tentu saja dia memiliki senyum yang jahat. Azura masih tak percaya kalau Oriane kini sudah lebih berbeda. Bukan, sisi Aria yang mengatakan kalau Oriane sudah lebih berbeda.
Oriane tersenyum, "Ya, ini aku, Oriane. Aku kembali. Senang melihatmu, Aria sayang. Kurasa namamu Azura, kan? Seingatku artinya biru muda. Matamu memang jernih dan biru muda."
Azura berkata cepat, "Aku sidah bukan seperti Aria sebelumnya. Aku masih lebih berani daripada mereka. Kau tidak bisa mempermainkan perasaan kami, Oriane."
"Aku? Mempermainkan kalian? Kita lihat saja nanti." Kata Oriane sinis.
Petir muncul dan mengamuk diantara awan. Aria menangkis semuanya dengan tanah. Oriane melemparkan sebuah bola hitam. Aria segera menghindar.
Dibawah banyak orang terluka. Azura mengirimkan ramuan penyembuh luka dan memberikannya pada mereka dengan angin. Oriane memanfaatkan celah itu untuk melemparkan sebuah bola hitam ke lengan Azura. Azura memekik dan memberikan balasan dengan mengendalikan angin untuk menyayat seluruh badan Oriane. Oriane memekik pula.
Azura segera menyembuhkan tangannya dengan Life Reincarnation, meskipun dia tidak bisa menyembuhkannya total. Oriane berteriak kesakitan, "Menyerahlah, Aria! Serahkan hidup dan kalungmu padaku!"
"Tidak akan! Kau tidak akan bisa membohongiku! Aku tidak akan bernasib seperti Etna dan Aria. Aku akan bertahan!" Kata Azura.
Oriane tersenyum licik, "Oke, kita lihat bagaimana kau melihat ini."
Oriane menyerang Azura dengan api, listrik, dan bola hitam beracun dari Alam Kematian. Azura menyerangnya lagi dengan Nature Controller. Suara Hugo membayang di pikiran-nya, 'Tetap bertahan, Azura! Kami sudah hampir selesai dengan mosnternya. Aku akan mendatangimu!'
Azura dipenuhi semangat baru. Dia melemparkan serangan angin dan daun menyayat bertubi - tubi hingga luka yang serius muncul di tubuh Oriane. Oriane mendecih, "Kau sudah lebih kuat, hm?"
"Kau selalu meremehkan diri kita, Oriane. Lihat, monstermu kalah!" Kata sisi Aria di tubuh Azura.
"Baiklah, kita lihat ini." Hewan - hewan Azura menghilang. "Aku mengunci akses mereka sekarang. Kau sendirian."
Azura menarik napas tak percaya. Oriane menyerang Azura bertubi - tubi dengan elemen api, listrik dan kegelapan. Azura melepaskan sihirnya agar melawan sihir Oriane, sementara dia maju menangkis serangan pedang Oriane dengan pedangnya sendiri. Oriane lebih kuat dan pedang Azura terlempar. Oriane menyerang Azura begitu cepat hingga luka muncul di seluruh tubuhnya. Azura kini sangat tidak berdaya, dia kesusahan mempertahankan posisinya.
Oriane tersenyum, "Mari kita lihat ini!"
Serangan panah hitam muncul dan Azura melawannya dengan panah Queensha. Oriame kaget, "Itu...Queensha? Dia di pihak kalian? Kekuatannya di pihak kalian? Tapi...dia sahabatku! Kenapa?"
"Karena tujuanmu jahat, Oriane." Kata Azura.
Oriane kesal, "Tidak ada yang akan menghalangi jalanku! Baiklah jika semua mengkhianatiku! Aku akan berjuang sendiri."
Sebuah serangan menjatuhkan Azura. Serangan lain pasti bisa membumuhnya, tetapi tubuhnya mati rasa. Tiba - tiba, muncul sebuah serangan lain dan di depan-nya...
TRANG! TAK TEK TAK SRAAT!
"Phillipe?"
"Cepat pergi dulu! Dia dan sihirnya sudah tidak bisa bertahan lama! Pergi dulu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical World-The Bleu Fantasy
Fantasy[TELAH DIREVISI] Azura Sophia Mallory adalah anak yang cukup beruntung karena telah selamat dari kecelakaan fatal yang merenggut orangtuanya. Bisa dikatakan ajaib apabila dia selamat saat itu. Lantas apa yang akan terjadi apabila ia adalah penyihir...