The One-Sided Love

514 39 0
                                    

"Aku menyukaimu."

*Halo, ketemu sama authornya! Akhirnya aku up juga nih! Jangan lupa lho,di-voment! Part ini akan nggak ada author note-nya di bagian terakhir, karena dibagi dua. Well, santai, ya. Soalnya ini bagian paling bagus, nyaris puncaknya!Happy reading, all both of you!*

'Azura POV'

Tunggu...apa!? Aku tidak salah dengar, kan? Aduuh, gawat, aku harus jawab apa? Aduh, gawat, gawat, gawat! Aku harus curhat! Lainey, Lynn, Mila, Yako, siapapun! Argh!

"A...aku..." Ucapku gugup.

Mata Alex berbinar serius.

"A...aku..."

"Tak apa. Kau bisa memberi jawaban saat kau siap. Kau bisa minta waktu sebanyak yang kau butuhkan. Aku bisa menunggu." kata Alex cepat, lalu menambahkan, "Well... terimakasih atas hari ini."

Aku mengangguk, tapi seisi tubuhku bergetar, "Uh... Sama - sama."

Terdengar teriakan dari satu sisi, "Hei, Azu! Hai Alex! Apa kau perlu tumpangan, Az?"

Aku mengangguk cepat dan berbalik pada Alex, "Kalau kau tidak keberatan, aku pulang bersama temanku."

Dia mengangguk pula. Nampaknya dia juga bergetar. Aku segera menaiki sapu Yako dan menuju ke kamar asrama.

 "Jadi...kau tadi dengan Alex? Gila! Dia idola cowok sekolah lho! Saranku, jangan bilang siapapun kalo kamu bareng Alex. Nanti kau dihajar sama fangirl-nya. Tapi...kok kalian tadi akrab gitu? Jadian, ya?" cecar Yako langsung.

"Yako!"

"Hahaha, bercanda."

Aku memikirkan segalanya.... apakah... apakah aku bisa menerima Alex? Berapa waktu yang kuperlukan untuk memberitahunya? 

Oke, hatiku siap. Semua cerita ku malam ini akan ku beberkan pada Mila. Dia lembut, baik menjaga rahasia, dan bagaimanapun, hanya Lynn dan Lainey yang perlu tahu di Klub Musik-ku.

Aku menepuk Yako, "Yak, antarkan aku ke kamar Mila." 

Dia mengangguk, "Oke!"

Sapu Yako berputar, pergi ke kamar Yako di Asrama Makanan. Mila melihatku dan berteriak, "Ayo masuk! Besok libur, kan? Hari Figi selalu yang terbaik!"

Yako menggeleng, "Hanya Azu! Sana, Azu!"

Aku tertawa dan masuk kamar Mila. Dia segera tersenyum cerah dan menutup jendela. Lalu dia bertanya, "Jadi, untuk apa kau kemari? Curhat? Menginap? Makan? Ada weci tuh, sama ada limun."

"Aku mau curhat." kataku. Mila menatapku dengan penuh minat, "Tidak ada anak lain, kan?"

"Tentu saja!" kata Mila.

"Aku baru ditembak sama Alex."

'Mila POV'

Haa? Ulangi? Apa!? Aku menggebrak meja, "Apa?! Tolong ulangi!"

Azu tampak jengkel, "Ih, aku tidak bercanda! Aku ditembak ALEX. A-L-E-X. Alex!"

"Hah? Alex yang itu? Alex yang pengurus Klub Hewan? Seriusan Alex yang itu?" aku menghimpit Azu di dinding.

"Iya! Serius!" kata Azu, lalu merosot duduk, "Menurutmu, aku harus gimana?"

Aku menatapnya menyelidik, "Sudah kau jawab?" Azu menggeleng. Aku bertanya lagi, "Kau suka padanya?"

"Well, dia memang baik dan ramah, tapi-"

"Kau suka padanya?" tekanku.

Wajah Azu memerah, "Mungkin. Tapi aku masih tidak yakin. Aku belum mengenalnya terlalu baik. Aku...tidak yakin."

Magical World-The Bleu FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang