Chapter 9

37 7 0
                                    

Sudah berapa lama aku tidak datang kesini? Aku benar-benar merasa bersalah karna tidak memberinya kabar, aku sangat lupa untuk mengabarinya kalau aku harus pergi bekerja. Tetapi, tidak masalah. Malam ini juga aku akan meminta maaf padanya. Aku yakin dia mau memaafkanku.

Aku keluar dari mobilku, lalu berlari mendekati rumah besar itu, aku masih ingat dari mana aku bisa mencapai Kaca jendela dilantai dua itu. Aku melompati tembok dengan mudah, melompat, dan merayap seperti seekor cicak. Semuanya dengan mudah aku lalui.

Aku ingat itu jendela kamarnya. Seperti biasa, jendelanya tidak pernah terkunci. Aku membuka jendela itu perlahan-lahan, dan melompat tanpa suara memasuki ruangan itu. Disana sangat gelap dan sepi, aku yakin dia sudah tertidur.

Aku berjalan menghampiri kasurnya, sepertinya itu dia, malam ini sangat dingin, pantas saja dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya. Aku meraih selimutnya dan menurunkannya perlahan-lahan. Dan, sial! Ternyata ini hanya sebuah guling! Dimana Felineku? Dimana dia! Dia tidak ada dikasurnya. Kemana dia!

Aku melihat sekeliling, kemana semua furnitur yang dia bilang pemberian dari para fansnya? Dimana baju-bajunya? Kenapa dilemari ini sangat kosong! Biasanya, Disamping lemarinya selalu ada dua koper besar, tetapi sekarang tidak ada! Apa jangan-jangan dia tidak disini lagi? Tetapi! Dimana! Dimana!

Aku berlutut dan menutup kedua mataku dengan kedua tanganku, menempelnya sikutku pada lantai! Berfikir! Berfikir! Dimana dia sekarang? Tahun ini dia tidak ada jadwal konser, tidak ada album baru, tetapi dimana dia sekarang? Seharusnya dia berada disini, beristirahat di kasur empuknya. Atau dia pindah kamar?

Aku mencari dia disetiap kamar, tetapi aku tidak menemukannya sama sekali.

Putus sudah harapanku. Apa yang harus aku lakukan?

Calamity CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang