Chapter 1

115 10 0
                                    

"Kamu mendengar semuanya?" Kakek Crahan bertanya dengan lembut seperti yang dilakukan ayah.

Aku hanya bisa mengangguk kepalaku, aku tidak tau harus menjawab apa. Rasanya seperti dipergoki setelah mencuri suatu barang.

"Ok, lebih baik kita langsung beritahu apa yang sebenarnya." Kak Sid menganggukan kepalanya dan melirik ke arah Ayah Corey, "Corey, lebih baik kamu yang jelaskan."

"Ha? Hmm, okay. Jadi begini nak. Apa kamu percaya tentang Organisasi yang menyembah...? Kamu paham kan? Ya, kami adalah anggota dalam organisasi tersebut. Kami menjadi sesukses ini karna kami menyembah apa yang harus disembah dalam organasisasi ini. Setiap 4 tahun sekali kami selalu datang ke tempat perkumpulan kami, dan besok adalah hari perkumpulan. Jujur, aku tidak ingin kamu untuk menyembah Itu seperti ayahmu yang bodoh ini, ayah ingin kamu untuk selalu menyembah tuhanmu yang selalu memberimu berbagai macam perlindungan yang mungkin tidak kamu sadari..."

"Jadi, begitu.. aku paham. Tidak perlu dijelaskan lagi, aku sudah paham. Lagi pula, aku sudah bosan menjadi anggota band ini kok. Aku rindu keluarga kandungku di kampung halaman. Mungkin sudah waktunya untuk mengakhiri apa yang sudah aku dapat." Aku memotong pembicaraan Ayahku, dan seketika mereka semua terkejut dengan jawabanku. Mereka saling tatap menatap, mata mereka penuh kebingungan dan rasa cemas yang bercampur aduk.

"Tapi Nak, kami takut ada sesuatu yang akan terjadi padamu." Tambah Kakek Crahan dengan tatapan cemasnya.

"Aku akan menerima konsekuensinya. Aku lebih memilih untuk tetap yakin dengan keyakinanku daripada aku harus menyembah apa yang seharusnya tidak patut disembah."

"Ok, besok kita akan pergi ke pertemuan organisasi itu, setelah kami pulang dari sana, kami akan mengantarmu pulang ke kampung halamanmu" setelah Ayah berbicara seperti itu, kemudia dia berjalan menghampiriku dan memelukku dengan erat. Disusul oleh kakek, paman dan kakak, memelukku dengan hangat, pelukan perpisahan yang sangat terasa, tetapi, apakah harus benar-benar terpisah? Bukankah kita masih bisa berhubungan?

***

Pagi hari ini sangat cerah, Cahayanya menembus jendela dan Gorden kamar yang berhasil membuatku terbangun dari tidurku. Aku melihat pada sekeliling kamar ini dan dalam hati aku berkata "Jadi, Ini hari terakhir aku tinggal disini." Berulang ulang. Sudut demi sudut ruangan aku pandang, ya, kamar ini memang tidak begitu luas dibandingkan dengan kamarku yang berada di kampung halamanku, tapi tetap saja kamar ini akan sangat membuatku rindu, kamar penuh kenangan ini akan selalu terbayang-bayang diingatanku.

Aku berjalan menuju pintu kamar dan keluar dari kamar itu, aku sangat lapar pada pagi itu, lalu aku berjalan menuju dapur. Hari ini, Rumah ini menjadi sangat sepi, apa mereka sudah pergi? Aku tidak tau.
Saat sampai di dapur, aku melihat selembar kertas yang di tempel menggunakan magnet-magnet lucu yang berada di pintu lemari es, kertas itu tertulis seperti ini:

Untuk anakku tersayang.

Kareena, maaf kami tidak pamit terlebih dahulu, kami harus secepatnya berangkat karena Acaranya diganti menjadi pagi hari. Masalah sarapan, sarapanmu sudah tersedia di kulkas, jadi kamu bisa menghangatkannya. Dan, masalah kamu yang berniat keluar dari band kami, akan kami usahakan agar kamu tidak menanggung sesuatu hal yang buruk. Doakan kami ya nak, walaupun aku tau doamu tidak akan pernah sampai pada kami.

Dari Ayahmu tersayang.

COREY.

Sekarang aku jadi terpikir dengan konsekuensinya. Kira-kira apa yang akan aku hadapi? Apa yang akan aku alami? Apakah sangat berbahaya? Ah, aku tidak peduli. Yang penting aku tetap yakin dengan kepercayaanku.

Aku membuka lemari es, dan menemukan makanan yang ditutup dengan plastik wrap. Aku mengambilnya lalu aku hangatkan dan segera aku makan.

***

Calamity CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang