Cowok itu memperhatikan perubahan sikap Lecy dan Laras saat masuk dalam kelas. Sikap mereka sudah lebih dijaga saat ini. Tutur kata pun sudah lebih hati-hati.
Senyuman kembali tergambar jelas di wajah Hazel. Kamu sudah tahu kehebohan yang terjadi ya, Lecy, pikiran Hazel mulai melalang buana memperlihatkan ke-kikuk-kan yang dibuat Lecy dan Laras dalam perjalanan menuju kelas.
Terus kamu ngapain salting gitu?Ada-ada aja. Laras, sampai ikutan salting, Benak Hazel sambil tersenyum simpul saat memperhatikan gadis itu sesekali melihat ke jendela kelas berharap tidak ada lagi yang memperhatikan dirinya.
Lecy, Lecy, kamu tuh memang bawa pengaruh besar buat orang di sekeliling kamu, ya. Membuatku tak bisa memalingkan wajah darimu, sambung cowok itu dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ooo, jadi gitu ceritanya. Gue udah punya feeling sih bakalan heboh. Tapi gue nggak nyangka aja bakalan booming gini. Jadi kita sekarang artis sekolah nih, ceritanya?" tanya Laras menyikapi cerita Lecy.
"Ya, gitu lha. Tapi, gue malu. Kan nggak pernah kayak gini," ujar Lecy.
"Halah, gitu aja lo pikirin, Cy. Tar juga reda sendiri, biarin aja, lha. Nyantai aja men," balas Laras sambil menepuk punggung Lecy.
"Iya, ya. OK, gue nggak akan pikirin lagi," sambung Lecy.
"Nah gitu baru anak baik," ujar Laras sambil menepuk-nepuk kepala sahabatnya itu.
Lecy menyentak tangan Laras.
"Apaan sih! Emang gue kucing apa?" sambil tertawa mengejek, gadis itu berlari meninggalkan Laras.
*****
Beberapa hari kemudian, perubahan drastis terjadi pada gadis itu.
"Pagi Kak Lecy!"
"Hai Kak Lecy!"
"Lecy, tumben akhir-akhir ini pagi banget."
Beberapa sapaan yang hadir tak digubrisnya sama sekali. Wajah Lecy seakan digelayuti awan abu-abu.
Gadis yang biasanya membalas sapaan semua orang itu sekarang terdiam. Menundukkan kepalanya saat berjalan gontai menuju kelas.
Berharap dirinya tak terlihat oleh siapa pun dan tersembunyi dalam ramainya kelas.
Di sini lebih baik daripada berada di rumah yang gerah, ujar gadis itu dalam hati.
Leticya yang periang sudah tidak ada lagi. Dia menekuk wajahnya seharian.
"Wooaaa! si 'Ratu tepat waktu' sekarang datengnya pagi euy."
"Lha, body guard-nya yang lelet ditinggal?" ujar beberapa cowok yang sedang bermain sapu di kelas.
Lecy melotot marah ke teman kelas yang meledeknya pagi itu.
"Lecy lagi sensi. Jangan deket-deket!" ujar beberapa teman cowoknya.
"Nggak jadi lovely lagi, deh. Tapi aku tetap menantimu, My Love!" ujar cowok yang sejak lama sudah menyukainya.
Hazel memandang Lecy dari kejauhan. Entah apa yang terjadi pada gadis itu. Matanya lekat memandang gadis yang dengan gontai berjalan ke bangkunya, kemudian dengan ragu-ragu melangkah ke Leila. Seperti ingin mengatakan sesuatu.
Namun gadis itu tak ingin mengganggu sahabatnya yang sedang sibuk menulis catatan buku piket. Lecy seakan ragu kemudian memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya. Gadis itu menyeret kedua kakinya kembali ke tempat duduk dan memilih untuk menelungkup di meja dengan kedua tangan dijadikan sandaran.

YOU ARE READING
LOVELY LECY
Novela JuvenilAku tak memerlukan keluarga yang sempurna. Tak memerlukan kehidupan yang sempurna. Aku hanya perlu bahagia dengan beberapa teman yang mencintaiku apa adanya. Lecy mulai merasa nyaman dengan diri dan lingkungannya yang tidak sempurna saat ini. Bersam...