0.2

131 64 48
                                    

"Terkadang sosial media itu bisa memperdekat seseorang dan bisa juga memperjauh seseorang. Tergantung bagaimana kita sebagai pengguna berlaku bijak atau tidak"

--verschillend--

Senin, 17 Juli 2017

Dear diary,

Sudah lama sepertinya aku tidak menyapa. Diary apa kabar? Baik kan? Yaa meski sudah rada buluk sih kondisinya tapi aku gak akan meninggalkan kamu kok. Kamu tetap teman curhat terbaikku. hehe. Kalo dihitung-hitung sudah 5 tahun ya aku tidak berbagi cerita. Maaf aku tidak sempat membawamu ke Negeri Paman Sam sana, sekali lagi maaf ya diarykuu.

Oh yaa.. kali ini aku mau cerita jadi tadi di sekolah aku masuk gugus 1 Cut Nyak Dien dan kamu tahu tidak siapa pembimbing gugusnya? Pembimbing gugusku itu orang yang pernah ku lihat di bandara dan satu hal yang sangat kamu harus tahu, dia itu memiliki suara yang mirip sekali dengan Dinand. Kamu ingat Dinand kan? Aaah aku rindu dengannya. Dia ada dimana ya sekarang, sudah tujuh tahun aku lost contact dengannya.

In my dreams you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination

Lagu shawn mendes - imagination mengalun dari handphone Berry. Bertanda ada telpon masuk di sana.

Gracia is calling.....

Dengan cepat Berry pun langsung menggeser tombol hijau dan menyari posisi yang nyaman di atas kasurnya.

"Hallo, Assalamu'alaikum" sapa Berry

"Wa'alaikumussalam, Berr gimana hari pertama sekolah?" jawab Grace sambil bertanya pada Berry

"B aja gak ada yang seru, oh iya lo kenal sama Nandio gak?" tanya Berry balik

"Nandio? Ohh maksud lo si tampan nan jenius itu ya?" Berry tidak menjawab, ia hanya mengangguk -meski Grace tidak melihatnya tapi sepertinya sih dia paham-- dan membiarkan Grace melanjutkan ucapannya.

"Pas kelas sepuluh kemaren gue sekelas sama dia, tapi bentar-bentar ngapain lo nanyain tentang Nadio, lo suka?"

"Hmm... mungkin haha" jawab Berry sambil sedikit terkekeh

"Terserah lo deh, tapi kalo suka lo harus kuat mental ya, yang suka sama Nandio itu banyak mulai dari kakak kelas, adek kelas bahkan sampai mbak-mbak kantin juga kayaknya suka sama dia" pesan Grace dan dilanjutkan dengan segala hal yang ia ketahui tentang Nandio.

--verschillend--

Kini seluruh peserta didik baru berkumpul di aula sedang diberikan penyuluhan kesehatan oleh puskesmas setempat. Berry duduk bersampingan dengan Vita di barisan paling belakang. Sepertinya kini tempat favorit Berry adalah bagian belakang.

"Duuhh Vit, anterin gue ke toilet yuk" pinta Berry

"Yaah sendiri aja ya Ber, gue lagi fokus nih maaf" jawab Vita sambil menyatukan kedua telapak tangannya dan memasang puppy eyes nya.

Satu sifat Vita yang di ketahui Berry, paling gak bisa diganggu kalo dia sudah fokus soal pelajaran apalagi yang menyangkut paut mengenai kesehatan. Ingin jadi dokter katanya.

"Iya-iya dimaafin, gue ke toilet dulu ya" Vita mengangguk sambil memasang senyum memohon maaf. Berry pun bangun dari duduknya dan mulai melangkahkan kaki menuju ke toilet. Sebelumnya ia meminta izin terlebih dahulu kepada kakak seniornya.

Kini Berry melangkahkan kakinya kembali menuju aula. Tinggal dua ruangan lagi yang harus dilewati untuk sampai di aula tapi kaki Berry tersandung dan

Bruk.

"Adduuh" ucap Berry meringis sambil cepat berdiri dari posisi jatuhnya. Untung saja sekarang kondisi sekitar sedang sepi, jadi ia tidak perlu menahan malu. Karna jika jatuh di sekolah apalagi di depan umum itu meski sakitnya tidak seberapa tapi malunya luar biasa.

"Makanya kalo jalan tuh hati-hati" ucap seseorang di belakang Berry. Berry pun membalikkan badannya dan mendapati seorang lelaki dengan muka datarnya sedang berjalan menghampirinya.

"Ehh kak Nandio liat ya? hehe" Berry menggaruk bagian belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

Kini Nandio tepat berada di depan Berry tapi ia tidak menggubris sama sekali ucapan Berry bahkan mengubah ekspresinya saja tidak. Ia tetap melanjutkan jalannya tanpa menoleh atau sekadar berbasa-basi menanyai kondisi Berry. 'Gak cuman tampannya aja yang kelewatan tapi juteknya juga, Bener kata Grace" batin Berry.

--verschillend--

Berry menungu abangnya di depan gerbang sekolah. Sepuluh menit yang lalu abangnya mengabari kalo ia sedang di jalan dan sebentar lagi sampai. Memang dasar abangnya yang satu ini tidak pernah membuat Berry tidak menunggu. Jam Karet.

Berry sedang memegangi handphonenya jemarinya iseng mengotak-ngatik akun instagramnya. Tidak sengaja ketika sedang men scroll-down ia melihat satu akun yang direkomendasikan dengan nama @helanandio. Berry pun langsung membuka akun itu dan terdapat tujuh post instagram yang semuanya merupakan pemandangan dan satu orang tampak dari samping yang ia yakini adalah Nandio.

"Enggak ada foto yang menampilkan tampak depan wajahnya aja followersnya udah sejibun gimana kalo sampe ada coba" gerutu Berry pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggak ada foto yang menampilkan tampak depan wajahnya aja followersnya udah sejibun gimana kalo sampe ada coba" gerutu Berry pelan.

Berry pun langsung segera memfollow akun tersebut dan mengiriminya pesan dengan harap akun itu memfollbacknya atau moga-moga juga bisa berbalas pesan dengannya.

Berryamel: Follback ya kak 😊

Tak lama ada sebuah motor yang melewati Berry. Berry pun mendongak dan melihat motor itu sudah semakin menjauh. Ia mengenali jaket yang digunakan oleh pengendara itu sama persis seperti jaket orang yang dilihatnya di bandara. Senyum Berry semakin merekah kini. 'Panjang umur baru diomongin dalam hati ehh sekarang lewat depan mata' ucap Berry dalam hati.

Tin... tin... tin....

Ada sebuah kendaraan beroda empat berhenti didepannya. Jendelanya terbuka dan menampilkan sosok yang sangat dikenal Berry siapa lagi kalo bukan abangnya. Berry langsung membuka pintu mobil tersebut dan mendudukkan diri di samping abangnya.

"Lammaa" ucap Berry ketus sambil menyilangkan tangannya didepan dada sedangkan pandanganya tetap lurus ke depan.

"Sorry-sorry"

--verschillend--

Kalo ada cowok yang kelewat ganteng tapi kelewat juga juteknya gimana? Tetep deketin atau jauhin nih?

Jangan lupa vote dan coment ya!!! Karna satu vote dan berribu-ribu coment dari kalian sangat berarti untuk memacu semangat saya menulis😁


Lovanonym

VerschillendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang