Sembilan

19 4 0
                                    

Percuma saya jelaskan, pada akhirnya kau telah menemukan penggantiku bukan?? Selamat!

"kenapa kek orang goblok sih kita? Dateng ke rumah sakit bukannya masuk malah liatin dia di luar". Celoteh zafran dengan nada kesalnya.

Yaa, vanno dkk langsung menuju rumah sakit pasca diberi tahu oleh teman sekelasnya bahwa anna kecelakaan, setibanya di rumah sakit vanno dkk dikejutkan oleh anna, mereka melihat anna yang sedang nemeluk laki-laki dengan erat.
"si nano nano nogat panas, pas liat dia lagi kek gitu". Tukas rama dengan nada santai.

"kek gitu gimana? Maksud lo dia lag--".

"jangan mesum!, maksud gue lagi pelukan sama cowok barunya kali". Ucap

"syukur deh kalo gitu". Ucap dodit

Seketika vanno yang sedang melamun langsung menoleh kearah dodit dan melayangkan tatapan tajamnya, selang beberapa detik vanno menghampiri dodit dengan rahangnya yang mengeras.

"MAKSUD LO APA ANJING?HAH?!!". Bentak vanno dengan memegang kerah dodit.

"udaah van udaah". Lerai rama

"lo ada masalah apa sih sama gue anjing hah? BILANG SEKARANG!". Ucap vanno dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.

Merasa dodit tidak menjawab atas pertanyaan vanno, vanno segera melepaskan kerah dodit dan pergi menuju parkiran rumah sakit dengan sedikit berlari.

Vanno langsung menghidupkan motornya dan melajunya dengan kecepatan diatas rata rata.

"lo kenapa sih dit?".

"lagi gak enak badan aja gue duluan yaa."ucap dodit sambil melenggang pergi.

Zafran dan rama hanya diam lalu beradu pandang selang beberapa detik mereka berdua menggidikan bahunya tanda tidak tahu atas emosi vanno dan diamnya dodit.

"yuk balik, ehh makan dulu gue laper." ajak zafran kepada rama.

"lo yang bayar ya, yuk." gandeng rama.

Zafran menggandeng lengan rama layaknya perempuan yang menggandeng kekasihnya, seketika rama berhenti lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"aduuhh gue kayak nya gak jadi laper deh kasian emak gue sendirian di rumah gue pulang duluan ya, hati hati afan sayang dadah." cengir rama sambil pergi lalu melambaikan tangannya.

"BILANG AJA GAK MAU TERAKTIR DASAR KERE!!!." teriak zafran.

Giliran gitu bilangnya gak laper,Nyesel gue bilang kek gitu, tau gitu langsung aja pergi makan udah beres gue aja yang kabur!.rutuk zafran dalam hati.

***
Kini anna dan barta telah sampai di pekarangan rumahnya, awalnya barta tidak mengizinkan untuk pulang dari rumah sakit karena khawatir pada kepala anna yang terbentur ke stir mobil, tapi ana tetap kekeuh ingin pulang karna takut mamanya khawatir.
Alhasil barta mengalah dan menyetujui permintaan anna yang ingin pulang ke rumah ketimbang di rumah sakit. Dasar tetep aja keras kepala dari dulu.pikirnya.

"kamu duluan aja ya." ucap barta

"kenapa?". Anna mengernyitkan dahinya tak mengerti.

"biar surprise aja nanti". Ucap barta sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Anna mengangguk mengerti lalu melenggang masuk kedalam rumahnya, anna menemukan mamanya sedang menonton tv sambil membaca majalah. Tidak tidak! mama nya tidak menonton tv tapi malah tv yang menonton mama nya yang sedang fokus membaca majalah Fashion.

"kebiasaan dehh mama kalo nonton pasti sambil baca majalah". Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"mama lagi liat baju fashion yang jaman sekarang sayang". Ucapnya dengan fokusnya ke majalah.

"yaa kan jadi bukan mama yang nonton tv tapi tv yang nontonin mama". Ucap anna sedikit bercanda.

"yaud... KEPALA KAMU KENAPA?!". Teriak mama anna kaget saat melihat kepala putrinya yang di perban.

Seketika anna langsung memejamkan mata dan menutup telinga dengan kedua tangannya.

"yaampun maa gapap kok, cuma luka kecil aja". Lirih anna

"ya tapi kamu gapapa kan? Kamu nabrak apa di tabrak? Siapa yang nabrak kamu? Udah lapor polisi? Yang nolongin kamu siapa? Kita kerumah sakit ya abis itt.....". Ucapan mama anna terpotong saat anna membungkam mulut mama nya dengan tanganya sendiri.

Tidak sopan bukan? Ya jika tidak mama anna akan terus mengoceh sampai seharian bisa bisa telinganya sakit mendengar ocehan mamanya padahal anna kan tidak papa.

"ya Allah ma pertama anna gapapa, kedua anna yang nabrak pohon bukan orang, ketiga gausah lapor polisi dan yang terakhir yang nolongin ana ituuuuu....". Anna sengaja menggantungkan ucapannya agar mama nya semakin penasaran

"emang siapa yang nolongin kamu? Penunggu pohon itu? Atau abang abang yang lewat? Atau pacar kamu?". Anna langsung memutar bola matanya dengan malas

"bukan mama". Ucapnya dengan gemas.

"yaa terus siap...". Ucapanya terpotong kala ada yang membukakan pintu.

Ceklek ...



Riani septiani

You're The Rain I (the injuries sustained) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang