8

6.2K 961 21
                                    

08/07/18

.

.

Aku memasukan semua peralatan belajarku ke dalam tas lalu menghela nafas. Yuta sudah selesai dan kini menungguku.

"Kau mau pergi melihat Taeyong?"

Aku dengan cepat mengangguk. Aku dan Yuta kini berjalan menuju ke ruang guru yang tak jauh dari kelasku. Taeyong tidak kembali sejak jam istirahat dia keruang guru.

Aku juga sudah menyiapkan catatanku untuk dipinjamkan padanya.

Sampai di depan pintu guru, aku mengintip. Tapi Yuta dengan santainya masuk dan mencari Taeyong.

"Sedang apa kalian disini?"

Suara Taeyong di belakangku membuatku terkejut. Yuta menoleh ke belakang dengan santai.

"Kau sudah selesai?" Tanya Yuta.

Taeyong mengangguk. Aku menyerit saat melihat tasnya sudah berada di punggungnya.

"Kapan kau mengambilnya?" Aku bertanya dengan wajah heran.

Soalnya saat ke ruang guru, aku dan Yuta tidak berpas pasan dengan Taeyong.

"Hm, 5 menit yang lalu."

Aku mengeluarkan catatan kimiaku dan menyodorkannya pada Taeyong. Taeyong terlihat menyerit tapi tetap mengambil catatanku.

"Itu catatan kimia. Kau bisa memakainya."

Taeyong mengangguk angguk. Setelah itu Taeyong tersenyum dan menepuk kepalaku. Yuta mendengus.

"Ayo."

Taeyong berbalik dan mulai berjalan diikuti Yuta. Aku menghela nafas, lalu menyusul mereka. Aku menarik ujung kemeja Taeyong membuat Taeyong dan Yuta berhenti.

"Ayah menyuruhku keluar lagi malam ini."

Aku cengengesan lalu mengelus kepala belakangku. "Dan aku tidak tahu harus kemana, haha."

"Ke rumahku saja." Aku mengangkat alisku begitu Yuta bersuara.

Dan Taeyong memberi responnya dengan memukul punggungnya kuat. Aku meringis. Yuta mengumpat dan terlihat menahan sakit. Taeyong, kurus begitu tapi tenaganya kuat sekali.

Ambil contoh saja, saat dia melabrak teman sekelas kami sampai terbaring di tanah dan berakhir kepalanya diinjak.

Mengingatnya saja aku ngeri.

"Ke rumahku saja. Ibu ingin bertemu denganmu lagi." Taeyong akhirnya bersuara.

Kami kembali berjalan. Yuta mengangkat alisnya tinggi tinggi dan menunjuk aku serta Taeyong dengan wajah terkejutnya.

"Wah! Kau sudah bertemu bibi? Hebat! Biasanya pasangan baru takut bertemu dengan orang tua masing maing, tapi kalian berbeda!" Yuta mulai heboh lagi.

Taeyong mendelik. "Pasangan baru? Bahasamu ambigu."

Yuta cengengesan.

Selang beberapa menit kami sampai di tempat parkir. Aku diam memperhatikan Taeyong yang sudah berada di dalam mobilnya dan Yuta yang sudah menaiki motor ninja hitamnya.

Yuta mulai memakai helmnya sambil menghadap kearahku. Kemudian kaca helmnya dia angkat dan menatapku bingung.

"Kau kenapa? Cepat masuk ke mobil, yn."

Aku diam tidak membalas lalu bergerak membuka pintu mobil Taeyong. Aku belum juga masuk karena merasa ada yang aku lupakan.

"Yn."

[1] chain ; taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang