11/07/18
.
.
Aku membuka mataku. Aku mengedipkan mataku beberapa kali untuk menyesuaikan diri. Aku menoleh ke sana kemari dan sadar kalau aku berada di atas ranjang Taeyong.
Aku menghela nafas. Pasti Taeyong mengangkatku dan membaringkanku di ranjangnya.
Tadi karena terlalu nyaman dengan posisi intim kami tadi, aku tertidur. Di tambah Taeyong juga mengelus kepalaku membuatku semakin mengantuk tadi.
Aku menyikap selimut Taeyong setelah itu keluar. Aku menutup mulutku yang barusaja menguap dan menuruni tangga.
"Oh noona!"
Aku tersentak dan menoleh ke arah Jeno yang menghampiriku dengan semangat.
"Jeno."
Jeno tersenyum sangat manis. Aku balas tersenyum dan melihat kesana kemari. Aku tidak bisa menemukan keberadaan Taeyong.
"Taeyong hyung pergi mengambil sesuatu, kalau noona ingin tahu."
Aku mengangguk angguk. Jeno tiba tiba menarikku ke ruang tengah. Sekarang kami duduk di sofa panjang. Aku merasa canggung karena tiba tiba di tarik orang yang baru aku kenal.
Ya kalau Taeyong atau Yuta sih, aku maklum. Tapi Jeno terlalu sok dekat padaku.
"Noona, aku minta nomormu."
"Oh, ini."
Aku memberikan ponselku pada Jeno. Aku belum menghafal nomor ponselku sebenarnya. Jeno mengembalikan ponselku setelah itu menatapku intens.
"Noona, siapa yang membelikanmu ponsel itu?"
"Taeyong." Aku menjawab singkat.
"Apa kau yang meminta Taeyong hyung untuk membelikanmu ponsel itu?"
Aku merasa seperti sedang di introgasi. Tapi aku tetap menjawab pertanyaan Jeno. "Tidak. Taeyong tiba tiba saja memberikanku ponsel ini. Aku sudah menolak tapi dia memaksa."
Jeno mengangguk angguk. "Lalu gelang itu?"
"Ini?" Aku mengangkat tanganku dan memperhatikan gelang coupleku dengan Taeyong. "Taeyong membeli ini saat kami sedang jalan jalan kemarin."
"Noona, kau tidak sedang memanfaatkan kekayaan Taeyong hyung kan?"
Pertanyaan Jeno membuatku tersentak. Aku memandang Jeno bingung. Tiba tiba aku teringat dengan Yuta yang juga pernah mengira aku menggoda Taeyong karena dia orang kaya.
"Kau takut aku memanfaatkan Taeyong?" Aku balik bertanya.
Jeno tidak menjawab pertanyaanku. Aku menghela nafas.
"Kau tahu, Jeno? Dulu aku tidak pernah peduli barang sedikitpun pada Taeyong. Mau berbicara dengannya saja tidak. Aku juga tidak tahu kalau Taeyong orang kaya. Bagaimana mungkin aku mau memanfaatkan Taeyong?"
Jeno masih diam tidak membalas.
"Aku dan Taeyong berpacaran juga secara mendadak. Dan aku tidak memiliki niat untuk memanfaatkan Taeyong, Jeno. Itu perbuatan hina."
Jeno terlihat menghela nafas. Dia menggunamkan sesuatu tapi aku tidak mendengarnya dengan jelas.
"Oh, yn, kau sudah bangun?"
Aku dan Jeno menoleh ke arah Taeyong yang tengah berjalan kearah kami. Tangannya membawa buku, entah buku apa itu.
"Apa yang kau bawa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] chain ; taeyong✔
FanfictionFrom here the chain is beginning Ff yg masih punya byk kekurangan :) Kalo mau baca silahkan ehehehe💙 #2 imagine 090119 #4 imagine 100119 #2 imagine 310119 #10 imagine 050219 xydexonn_ start 26 Mei 2018 end 27 Juli 2018