Bab 9

10 2 0
                                    

Abby sedikit lebih tenang atas nasihat mutu tak bermutu itu. Benar kata Azza, belum tentu mimpi yang dimimpikan oleh dirinya dapat terjadi, jadi setidaknya Abby dapat bernafas tenang untuk saat ini. Ia masuk ke dalam kamarnya setelah menghirup udara seger di balkon. Matahari sebentar lagi akan menyembunyikan dirinya, dan bulan akan menggantikan posisi matahari.

Abby mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat maghrib sendiri, karena ayahnya masih diperjalanan pulang. Setelah sholat, Abby memilih untuk mengaji, sambil menunggu waktu untuk makan malam. Abby menghabiskan 2 lembar ayat Al-Qur'an saat ayahnya pulang kantor. Ia menutup Al-Qur'an dan ikut membantu ibunya membereskan ruang makan. Sekitar 15 menit menunggu, ayahnya keluar dari kamar dengan rambut yang masih terlihat basah.

Mereka menghabiskan makan malamnya dengan keadaan hening, sampai akhirnya setelah makan. Abby duluan bergerak menuju ruang tengah dan menduduki dirinya di sofa. Tak lama disusul oleh ayah dan ibunya yang membawa sebuah kotak.

Itu kotak apaan, kagak ada yang ulang tahun perasaan

Abby menanyakan isi kotak yang di pegang ibunya untuk mengusir rasa ingin taunya, "Kotak apa itu Bun?"

Bundanya menyerahkan kotak itu pada Abby, "Nih paketan kamu, ga tau dari siapa. Ga ada nama pengirimnya"

Abby menautkan alisnya, "Paket atas nama Abby, Bun?" Bundanya mengangguk dan duduk disebelah Abby.

Tiba-tiba ayahnya memecahkan keheningan, "Jangan-jangan dari cem-ceman kamu By, aduh anak Ayah udah gede"

Abby melihat ayahnya dengan pandangan geli, "Apasih Yah cem-ceman. Ya iyalah udah gede, umur udah 24"

"Udah 24 tapi ga ada tanda-tanda calon laki"

"Beda lagi kali Bun, udah ah kenapa pada mojokin" Abby bangkit dari duduknya, "Abby ke atas dulu Yah Bun"

"Mau buka kotak dari cem-ceman ya By"

***

Abby menduduki dirinya di atas kasur, ia masih memandangi kotak yang ada di hadapannya ini. Kotak sederhana yang hanya terikat oleh sebuah pinta berwarna pink. Abby mencoba membolak-balikan kotak itu, untuk memastikan apakah memang untuknya paketan ini. Dan memang benarlah, tertulis nama beserta isinya,
Abbyan Myesha
Disimpen yaa!

Dengan penuh dengan rasa penasaran, Abby mencoba menarik ujung tali pita itu dan melepaskan pita terlebih dahulu. Lalu ia membuka isi kotaknya, Abby mengernyitkan dahinya saat melihat sepasang sepatu berwarna putih.

 Lalu ia membuka isi kotaknya, Abby mengernyitkan dahinya saat melihat sepasang sepatu berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abby mengangkat sepatu itu dari kotak, dan matanya tertuju pada tulisan dibawah sepatu. Abby membaca tulisan itu dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

Jangan lupa dipake hari minggu, jam 7 malam. Di taman dekat rumah kamu.
See you

Abby pikir ini pasti kerjaan dari sahabatnya itu, Azza. Abby sudah ingin menelpon Azza, tapi diurungkannya. Ia pikir Azza ingin memberinya kejutan. Abby menyimpan sepatu itu di dalam kotaknya, lalu menaruhnya di atas mejanya.

***

Abby berkunjung ke butik Azza, ya duo sejoli itu memiliki usaha masing-masing. Abby dengan kafenya, dan Azza dengan butiknya. Abby sudah dalam perjalanan menuju butik Azza.

Abbyan : Za, lo dimana?

Azzahra : Di butik, napa?

Setelah memastikan Azza di butik, ia segera melajukan kembali mobilnya. Tak lama, mobilnya sudah terparkir rapi di parkiran. Ia turun dan masuk ke dalam butik, ia juga menegur beberapa karyawan yang ia kenal. Ia langsung menuju ruangan Azza dan membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Awalnya Abby ingin mengejutkan sahabatnya itu, tapi tidak jadi saat melihat Azza yang sedang tertidur di kursinya dengan tangannya memegang ponsel yang masih terbuka obrolan dirinya dan mantannya.

Abby mengambil ponsel Azza dan melihat isi dari obrolannya, memang tidak sopan tapi Abby sangat penasaran dengan isinya. Abby sangat penasaran karena Abby dapat melihat ada bekas air mata dipipi sahabatnya itu.

Reyhan S : Azza, please aku mau bicara sama kamu
Reyhan S : Za, ayoo dong jangan gini
Reyhan S : Kalo kamu ga mau ketemu sama aku, aku bakal pastiin kamu ga bakal tenang
Reyhan S : Aku bakal teror kamu terus Za

Azzahra : Apa lagi sih Rey, kita udah putus. Lo ga inget siapa yang mutusin gue? Butuh gue ingetin? Oke gue bakal ingetin lo. Lo yang mutusin gue karena cewek selingkuhan lo itu, lo main belakang sama gue udah lama, 6 bulan Rey, 6 bulan!!. Sekarang lo mau ketemu sama gue setelah kita berakhir. Ga cukup lo buat gue sakit hati? Sekarang mau lo apa lagi? Neror gue? Nyelakain semua orang terdekat gue? Gila lo!! Emang jiwa lo udah sakit, psykopat lo.

Dan dapat Abby baca, kalau Azza memblokir kontak Reyhan, mantan pacar Azza. Abby menghela nafas lelahnya, emang gila tu anak mau nyelakain Azza, pikir Abby.

Abby akhirnya membereskan kertas-kertas bekas coretan Azza, lalu ia duduk di sofa sambil menunggu Azza bangun. Untuk membunuh kebosanannya, Abby memainkan games di ponselnya, Abby memainkan helix jump. Ia sudah mencapai level 430, orang yang memainkan permainan itu rata-rata tidak mempunyai pekerjaan. Mereka rela menaikkan levelnya, bahkan sampai beribu-ribu.

TBC

Spadayuhuuuuuu~~~ Angkasa Abby baliqq lagii, jgn lupa vote nya yesssss!!

RefinamientoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang