2

353 26 0
                                    

*JISOO POV*
"Nghh.." aku terbangun saat suara alarm di hanponeku. Aku langsung membuka mataku hendak berdiri dari posisi tidurku.
Tapi saat aku ingin berdiri aku tertahan oleh sebuah tangan yang melingkar di pinggangku
"Morning..... baby" dia lay-ssi mengucapkan itu sambil tersenyum ke arahku 'manis'
"E eh la lay-ssi aku ingin ke toilet dulu" aku memberi alasan karna aku merasa gugup
"Panggil aku lay" katanya masih melingkarkan tangan dipinggangku
"Itu terdengar tidak enak" kataku
"Oppa"
"Nde oppa, oh ya oppa dimana keluargamu?" Kataku pasalnya aku tak pernah melihat keberadaan anggota keluarganya ataupun pelayan di rumah sebesar ini
"Itu lebih bagus, mereka tinggal di australi" katanya. Entah kenapa ia tak melepaskan tangannya dan akupun seakan lupa dengan alasan toilet tadi
"Apa kau kesepian?" Tanyaku
"Dulu"
"Sekarang?" Tanyaku
"Tidak. karna ada kau yang selalu membuatku hangat seakan tak mengingat kesepian" katanya aku jadi tersipu
"Hahaha bisa saja" balasku seadanya. Aku merasa tidak terlalu sedih dan aku bertekad melupakan jinyoung
'Oeeee oeeee oeee' suara telfonku lalu kuambil
"Oppa bisakah kau lepas dulu tanganmu aku ingin angkat telfon" kataku sedikit canggung
"Tentu baby" katanya . Aku tak hiraukan aku langsung berdiri meninggalkannya dan mengangkat telfon tersebut
"Halo jisooo" suara pria disana aku kenal dia, dia dia adalah
"Jin ji jinyoung...." ucapku sedikit sedih
"Ya sayang ini aku"
"K kenapa k kau menelfonku?" Tanyaku sedikit gugup karna masih terlalu sakit mengingat kenangan indah kami
"Aku akan kabur bersamamu. Aku tak ingin perjodohan ini" kata jinyoung
"Jangan berpikir seperti itu kasihan keluargamu dan keluarga y ye... yeri" ucapku sedih menyebut nama yeoja yang akan dijodohkan dengan jinyoung
"Halo halo apakah ini jisoo-ya?" Suara yeoja di telfon jinyoung. Yang membuat hatiku sakit
"I iya ini siapa?"
"Aku yeri" katanya
"Ada apa?" Kataku
"Kau pergilah bersama jinyoung aku juga tak ingin perjodohan ini, aku masih sangat muda tolonglah!" Katanya memohon. Aku setengah kaget bagaimana bisa keduanya tak saling cinta
"Ta tapi..." kataku
"Sayangggg ikutlah bersamaku aku dan yeri sudah bersahabat sejak dulu dan kami tidak ingin perjodohan ini" kata jinyoung aku sekarang tengah menangis
"Hiks... aku rasa aku... hikss lelah dengan semua ini...."
"Aku akan ke apartementmu sekarang. Janganlah menangis apa kamu ada dirumah?" Tanya jinyoung
"Dia ada dirumahku!" Tiba tiba lay datang mengambil hpku langsung mematikannya sepihak
Kini ia sedang memelukku dan menaruh hpku ke atas meja
"Siapa tadi?" Tanyanya sedikit ketus
"Dia pacarku dulu" kataku mulai terhenti dari tangisanku
"Mantan kemasihmu?"
"Dia masih pacarku. Dia di jodohkan oleh keluarganya dengan keuarga sahabatnya" kataku memberi penjelasan
"Apa kau masih mencintainya?" Tanyanya
"Mungkin selamanya. Karna ia adalah orang yang datang pada saat aku terpuruk hiks pada saat semua keluargaku meng hiks .... alami kecelakaan.... hiks perusahaan appaku bangkrut aku tak punya apa hiks apa dan siapa siapa... hiks hanya dia yang mem....hiks beriku kasih sayang dan cinta men hikss....." aku tak bisa lagi menahan tangis dan aku tak bisa melanjutkan ceritaku
"Lalu apa kau akan tetap bertahan?" Ucapnya sambil menggendongku ke kamarnya.
Kini aku berada di kasur dan masih dalam pelukannnya aku masih nyaman dalam dada bidangnya
"E en ntah tapi jinyoung dan yeri wanita yang dijodohkan dengannya bilang tidak mau perjodohan ini" jawabku sedikit senggukan
"Ikuti saja alurnya, aku akan ada didepanmu untuk menjagamu dan memberimu kasih sayang" katanya sambil melepas pelukan kami ia menatap mataku dalam dalam hingga aku merasa sedang blush.
"Lay-si"
"Opaa!" Katanya
"Oh ya oppa bisakah kau antar aku pulang? Aku harus merapikan diriku" kataku
"Nanti ku antar aku mandi dulu yah. Ini baru jam 10 memang kau mau kemana?" Tanya lay oppa padaku sambil beranjak dari tempat tidur dan berdiri di pinggir kasur
"Sebenarnya aku dipanggil untuk menjadi model di vogue oleh yG entertainment" kataku ya kemarin aku diberi surat oleh agensi yG.
"Apa kau yakin untuk menjadi model?" Tanyanya masih berdiri dan masih menatapku
"Nde. Emm oppa ayo cepat mandi sana!" Aku sambil mendorongnya ke arah kamar mandi didalam kamarnya
"Nde mau memandikanku?" Tanyanya di pintu kamar madi
"Ishh kau ini!!"
15 menit ia selesai mandi dan ia keluar dengan menggunakan handuk di pinggangnya dan bertelanjang dada. Aku merasa malu melihatnya.
"Kenapa kau seperti gelisah jisoo apa ada masalah?" Ia mendekatiku. Ahh menyebalkan masalahnya adalah kau oppa kau tak memakai baju
"Jisoo" ia memelukku entah kenapa akhir akhir ini ia sering memelukku dan tak ada penolakan dariku entah kenapa
"Oppa pakai bajumu dulu ini sudah siang" kataku sedikit kikuk
"Nde sayang kamu mau didalam atau diluar menungguku?" Kata oppa aku terkejut ia berbicara sayang padaku akupun langsung pergi keluar kamarnya
.
.
.
.
.
"Kau cantik sekali" pujinya aku sudah selesai mandi dan berdandan mengganti pakaian
"Biasa saja" balasku ia terus menatapku.
Kami sedang di ruangan tengah
"Apa kau mau ku antar pergi ke kantor yG?" Tanyanya sambil menyesap kopi
"Tak usah oppa, oh ya mianhae oppa aku tak bisa jadi asistenmu" maafku
"Tak apa aku akan mendukung keberhasilanmu, kau yakin tak mau ku antar?" Tanyanya lagi
"Tak usah oppa. Nanti ada yang menjemputku" kataku
"Dia temanku"
"Baiklah hati hati dan semoga sukses jisoo. Aku pergi ke kantor dulu yah!" Katanya sambil bangkit dari duduk
"Nde gomawo oppa" aku sambil tersenyum dan ia pergi keluar apartementku.
5 menit kepergian lay oppa tak lama orang yang menjemputku datang
"Jisooo ini aku" kata namja diluar pintu
"Ne tunggu oppa" kataku sambil berlari membuka pintu dan kulihat namja tampan ini sedang tersenyum ke arahku
"kita langsung saja ayo" katanya. Aku langsung mengunci pintu. Tak lama ia menggenggam tanganku hangat dan nyaman yang ku rasakan
"Masuklah" ia membukakan pintu mobil
"Nde gomawo oppa" kataku sambil menaiki mobil" ia kini sudah menaiki kursi kemudi dan langsung menjalankan mobil.
Dalam perjalanan menuju tempat pemotretan yG dan SM aku mengobrol dengannya
"Jisoo kau semalam kemana?" Tanyanya masih fokus mengemudi mobil
"Aku dirumah temanku, memang kenapa?" Tanyaku
"Waktu malam kemarin aku ingin mengajakkmu pergi jalan jalan atau makan malam tapi kau tak ada di apartementmu.
aku telfon kaupun tak mengangkatnya" kata oppa. Aku baru teringat semalam aku tertidur bersama lay oppa
"Mianhae sepertinya aku tertidur karna waktu malam mati lampu" aku sambik tersenyum kikuk
"Baiklah lain kali aku akan mengajakmu" katanya.
.
.
.
.
.
"Ya sehun lebih dekat! Ya ya seperti itu. Jisoo pegang tangan sehun ya ya" kata photografer tersebut
"Anggap aku suamimu jisoo agar berjalan lancar" kata sehun berbisik
"Tapi oppa" kataku
"Hanya pemotretan" katanya sambil melihat kamera ia menarik tubuhku dan menempelkan kening kami
"Ya ya" 'clik'
"Bagus. Hebat tim" kata photografer tadi
Akupun berjalan ke tempat make up bersama sehun oppa
"Kerja bagus jisoo sehun kurasa ini akan menjadi majalah populer untuk 5 bulan kedepan." Kata perwakilan agensi yG dan SM
"Nde ini berkat kalian gomawooo" kataku
"Yasudah kami permisi untuk gajimu jisoo sudah ku kirim lewat rekening. Sebesar 20.000.000" kata yG agensi
"Apa itu tak terlalu banyak?" Kataku pasalnya ini baru pemotretan pertamaku
"Tidak ini sesuai kerja kerasmu" katanya lalu ia pergi meninggalkanku bersama sehun oppa
"Selamat jisoo kau memang berbakat menjadi model" kata sehun tersenyum kepadaku.
Kami sedang duduk di sofa berdua
"Ini berkat bantuanmu oppa" kataku
"Hmmmm kau hebat" ia langsung memelukku
Aku merasa nyaman dalam pelukannya. Aku jadi senang dipeluk akhir akhir ini. Kubalas pelukannya.
Cukup lama pelukan ini kurang lebih 10 menit
"Oppa apa kau tak bosan memelukku" kataku karna aku takut suara detak jantungku yang tak setabil terdengar olehnya
"Ah ya sebenarnya aku ingin lebih lama" katanya sambil melepas pelukanku
"Hahaha segeralah cari kekasih kau terlihat butuh kasih sayang" kataku memecah kecanggunngan
"Aku sudah menemukannya dan dia selalu didekatku" katanya sambil menatapku. Mataku dan matanya saling bertemu ini membuatku gugup semakin lama Oppa mendekatkan wajahnya ke wajahku semakin dekat hingga aku merasakan deru nafasnya. Aku memejamkan mata 'cup' ia mencium bibirku melumatnya sebentar
"Mhhhhh" suara desah oppa sehun aku tak bisa berbuat apa apa
'TOK TOK TOK' suara ketukan pintu lantas kami langsung melepas pagutan bibir kami. Karna suara pintu
"Annyeong nona tuan jadwal pemotretan selanjutnya akan dikirim malam lewat E-mail" kata orang yang mengetuk pintu setelah masuk ruangan
"N nde" ucapku terbata bata karna masih shok
"Aku permisi" katanya lalu pergi
"Jisoo apa kau mau langsung pulang?" Kata sehun oppa kepadaku
"Tidak aku akan kerumah temanku dulu" bohongku karna aku masih malu
"Mau ku antar?" Tanya menatapku. Aku langsung mengalihkan pandangan ke arah lain
"Ti tidak ak aku akan dijemput te manku rose" kataku terbata bata memang benar aku akan dijemput rose tapi untuk mengantarku pulang bukan main
.
.
.
.
"Rose bisakah kau menginap di apartementku malam ini" kataku pada rose yang tengah mengemudikan mobil
"Ya aku maulah malah aku senang" kata rose sambil tersenyum
"Aku ingin bercerita malam ini" kataku
"Aku selalu ada" timpal rose
.
.
.
.
----------------------♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡----------------------
GUYS VOTE AND FOLLOW YAH
KALAU MAU TANYA KOMEN AJA NANTI AKU BALES KOK
.
.
.
BY GUYS

Rumit. Jisoo❤🔪 [Lay × Jisoo × jinyoung × Others Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang