*AUTHOR POV*
"Oppaaaa oppa" jisoo mengguncang guncangkan tubuh jinyoung membawa kepala jinyoung dan ditempatkan di atas pahanya.
"Oppaa hiks hiks" ia membelai rambut jinyoung berharap jinyoung akan terbangun.
'Jika aku tertidur dan tak bisa dibangunkan maka obatnya adalah cium aku tepat di bibirku' seolah ingat perkataan jinyoung jisoo langsung melepaskan kepala jinyoung dan dia duduk dipinggir jinyoung sambil mendekatkan kepalanya
"Kuharap oppa bangun"
'Cup' menciumnya dan melumatnya menyalurkan rasa kekhawatiran dan cinta didalamnya.
3menit lebih berlalu jisoo melepaskan jinyoyng yang masih tidak merespon
"Oppa hiks jinyoung hiks bangun hikss"
Jisoo berdiri lalu mengangkat jinyoung yang lebih berat darinya ia membopong jinyoung ke kamarnya dengan susah payah.
Membuka pintu kamar lalu berjalan ke arah kasur dan merebahkan tubuh jinyoung denga susah payah.
"Aku akan ambil kompres dulu yah oppa" jisoo berbicara seolah jinyoung bangun. Ia berjalan ke arah dapur mengambil tempat air panas dan juga kain untuk mengompres lalu berjalan kembali ke arah kamarnya.
"Oppa cepat sembuh yah" jisoo mengambil jaket dan memakaikannya menarik selimut untuk menutupi tubuh jinyoung sampai ke dadanya.
Setelah selesai ia beralih mengambil konpresan lalu menaruhnya di dahi jinyoung.
"Aku akan membuatkan oppa bubur tunggu yah" jisoo mengecup pipi jinyoung yang sedang demam tinggi
Berjalan sampai didapur ia menyiapkan bahan bahan untuk membuat bubur.
.
.
.
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam jinyoung belum sadar
"Oppa bangun oppaaaaa oppaaa" jisoo menepuk nepuk pipi jinyoung.
Tak lama jinyoung membuka matanya sedikit demi sedikit
"Ji s soo" ucap jinyoung terbata jisoo langsung menghampiri jinyoung dan menggenggam tangannya
"Oppq hiks kenapa oppa tak memberiku kabar hiks" tangisannya jinyoung tersenyum
"Mian"
"Oppa makan dulu yah aku sudah membuatkan oppa bubur" jisoo lamgsung menyuapi jinyoung sedikit demi sedikit setelah mendapatkan anggukan.
"Pait" ucap jinyoung
"Kan oppa sedang sakit jadi bibir oppa pait" jisoo masih menyuapinya.
Setelah selesai menyuapi makan jinyoung ia meberi obat.
.
.
Makanan habis jinyoung sudah tak selemas tadi ia memiliki sedikit tenaga jisoo ikut merebahkan dirinya didekat jinyoung
"Honeyy kau jangan dekat dulu dengan oppa nanti kau demam" ucap jinyoung pada jisoo yang masih setia memeluknya
"Akukan kemarin sudah demam jadi tidak bakal demam lagikan" kèukèuhnya
"Honey..." panggil jinyoung jisoo langsung menengok ke arah jinyoung
"Apa?"
"Sini oppa ingin bicara" jisoo yang tadinya menempatkan wajahnya di dada jinyoung langsung mensejajarkan dengan jinyoung.
Jinyoung mendekatkan wajahnya ke wajah jisoo semakin dekat hingga kini hidung mereka bersentuhan jisoo dapat merasakan deru nafas hangat jinyoung
Semakin dekat
'Cup' jinyoung menempalkan bibir kenyalnya dengan bibir cherry milik jisoo
Mekumatnya bagian bawah. Jisoo hanya memejamkan mata dan membuka bibirnya agar jinyoung dapat mengakses bebas bibirnya sesekali ia membalasnya.
Kupu kupu searasa berterbangan diperut kedua insan ini
Jinyoung membalikan tubuh jisoo posisinya dia berada diatas jisoo. Dengan sayang dan cinta ia terus mencumbu jisoo mereka seakan tak mau menghentikannya 5 menit berlalu jisoo mendorong dada jinyoung karna nafasnya sudah habis
"Hah ha hah" sambil mengambil udara
'Cup' jinyoung menciumnya lagi sesuatu yang menjadi candu baginya.
Melumatnya lagi lebih lembut sangat lembut membuat jisoo terlena.
.
.
"Yang ini baru manis" ucap jinyoung masih diatas jisoo setelah mengakhiri ciumannya.
Jisoo hanya memejamkan matanya malu karna wajahnya sudah pasti merah ia bisa merasakan degup jantung jinyoung sama cepat dengan miliknya.
"Kamu mau lagi honeyy" ucap jinyoung lembut sambil tersenyum dan mencolek dagu jisoo
"Sudah oppa ayo cepat tidur kamu harus istirahat" jisoo berusaha menghilangkan kegugupannya dengan memejamkan matanya
"Cium aku dulu"
"Tadikan su sudah oppa" ucap jisoo malu malu sambil memainkan baju jinyoung
"Tadikan aku yang memulai sekarang kamu dong" jinyoung membelai pipi jisoo membuat jisoo terlena
"Pliss honeyyy" jisoo mendekatkan wajahnya
'Cup' ciuman singkatnya
"Sudah aku mau tidur. Selamat malam oppa langsung tidur jangan bergadang!" Jisoo langsung membalikan badan jinyoung
"Ishhh peluk aku. Biar aku cepat tidur"
'Grep' jinyoung memeluk tubuh jisoo dari belakang
"Selamat malam calon istrikuu"
.
.
.
Trriiiiiiiriiiiringring triiiiiriiiringring'
Alarm di handpone jisoo berbunyi sehingga membuatnya terpaksa bangun
"Ahh sudah pagi ternyata" ia hendak bangun tapi tertahan oleh sebuah tangan besar yang melingkar manis di perutnya. Membuatnya tersenyum setelah melihat wajah orang yang dicintainya
"Biarkan saja oppa tidur." Ia mengecek dahi jinyoung
"Stukurlah demamnya sudah reda" lalu ia berjalan sampai dapur
Ingin membuat sarapan untuknya dan bubur untuk jinyoung
.
.
"Oppaaa bangun sarapan dulu dan minum obat" jisoo mengguncangkan tubuh jisoo
Jinyoung tidak membuka matanya malah ia menyentuh bibirnya dengan jari telunjuknya
Bermaksud meminta morning kiss
'Cup' jisoo mencium singkat. Jinyoung langsung bangun
"Aahh kurang" jinyoung menarik jisoo agar duduk disebelahnya
"Ayo makan dulu lalu minum obat" perintah jisoo sambil memberi minum jinyoung lalu menaruhnya lagi di meja nakas dekat kasur
"Jam berapa ini?" Tanya jinyoung setelahnya jisoo menyuapinya
"Jam 10" dia menyuapi untuk ketiga kalinya
"Mmkammuh ga kerh ja m?" Tanya jinyoung sambil menelan buburnya. Jisoo tersenyum mendengar jisoo dan jangan lupakan ekspresi jinyoung yang menggemaskan
"Habiskan dulu baru berbicara oppa kau ini seperti anak kecil"
"Hehehe jadi kamu gak kerja?" Tanya jinyoung sambil duduk mendekat ke jisoo
"Aku sudah izin. Aku ingin jaga oppa"
"So sweet. Oh yah oppa belum mandi pasti kamu tidur kebauan yah?" Tanya jinyoung
"Anni. Aku suka kok harum tubuh oppa sangat manly.. eh?" Jisoo menutup mulutnya dan menengokan kepalanya ke arah lain malu dengan jinyoung
"Ehem kalau begitu biar oppa buka baju saja nanti kan kamu bebas melakukan apapun honey" jinyoung memeluk jisoo dari belakang
"Ishhh oppa cepat minum obat lalu mandi oppa bau tau" pura pura jisoo sambil mengambil obat
"Bau bukannya manly? Honeyyy" jinyoung mengeratkan pelukannya
"Tidak siapa bilang" elak jisoo sambil memaksa obat masuk kemulut jinyoung
Jinyoung masih memeluk jisoo jadi wajah mereka sangat dekat
"Nanti kalau kita sudah jadi suami istri kau boleh menyentuh bagian manapun dan jyga bagian se-"
Mulut jinyoung dibekap jisoo yang wajahnya memerah
"Dasar MESUM!" jisoo langsung berlari meninggalkan jinyoung.
"Aku mandi dulu terimakasih buat air hangatnya honeyy" jinyoung segera mandi dengan air hangatnya.
.
.
Jisoo menyiapkan pakaian jinyoung yang ada dilemarinya. Jinyoung sering menginap jadi bajunya ada banyak diapartementnya
'Ceklek' pintu kamar mandi didalam kamar jisoo terbuka menampilkan jinyoung yang keluar hanya menggunakan handuk saja dibagian pinggang, memperlihatkan bagian dada lengan dan perutnya yang terbentuk sempurna
"Eh op opa" gugup jisoo sambil pura pura tak melihat jinyoung. Jinyoung tersenyum menang ia berjalan menghampiri jisoo lalu memeluknya di hadapannya
"Tubuh ini raga ini hati ini semua yang kumiliki hanya untuk jisoo tercinta" ucapnya membuat jisoo tak bisa bsrgerak karna malu dan kaget ini baru kali petamanya lagi dipeluk jinyoung tanpa mrmakai baju setelah sekian lama.
"Op oppa ce cepat pakai ba ju nanti demam lagi" jisoo menghirup wangi jinyoungnya
"Nde tunggu oppa di ruang tengah saja yah nanti kita nonton sekalian oppa ingin peluk kamu" jinyoung melepaskan pelukannya lalu mencolek dagu jisoo
"Ishhh cepat pakai baju" jisoo gugup melihat penampilan jinyoung seperti itu lantas ia bergegas pergi
Jinyoung sedari tadi tidak bisa menahan senyumnya yang terukir indah diwajahnya
'Aku sangat mencintaimu' batinnya
.
.
.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$DOLARDOLAR DULU BIAR HOLKAY. 🤣
.
.
.
.
Full jinji part kurang gemesin sih tapi cukup senang wk
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit. Jisoo❤🔪 [Lay × Jisoo × jinyoung × Others Boy]
Teen Fictionkehidupan yang sedang di alami yeoja ini sangatlah rumit. ketika dirinya dipaksa untuk mandiri membuatnya merasakan beban hidup yang sangat berat. Tapi cinta yang ia dapatkan sangatlah berguna untuk memdukung kembali tekadnya . . . . . *happy readin...