*JISOO POV*
Hari ini aku ada janji sama jinyoung-ssi. Padahal aku baru bertemu dengannya satu kali tapi aku merasa sangat dekat dan nyaman dengannya. aku menunggu dia menjemputku jam 9 pagi nanti. Sambil menunggu jinyoung-ssi kurasa lebih baik aku menonton tv
"Sooya" cookie datang menghampiriku dan ikut duduk disebelah kiriku
"Hmmm ada apa?" Aku to the point. Sambil meliriknya sekilas
"Jangan lupa kunci pintu yah saat kau pergi dan jangan bantah kata kata taehyung" ya dia hanya tau kalau aku akan pergi bersama taehyung.
Katanya Cookie akan pergi bekerja padahal ini hari libur dan lagi pakaian yang ia kenakan bukan pakaian formal saat bekerja.
"Iya kamu kenapa gak pakai kemeja dan jas ?" Aku menanyakan
"Hmm sebenarnya ini pertemuan tidak terlalu formal" kata cookie
"Awas saja kamu melirik wanita lain diluar sana" aku merasa tak nyaman melihatnya terlalu keren seperti ini
'Fake love fake love fake love' dering telfon cookie
"Sayang aku berangkat yah by" dia berjalan keluar setelah mencium keningku
.
.
.
'Ting tong' bel apartement berbunyi itu pasti jinyoung-ssi. Aku berlari ke arah pintu lalu membukanya
"Sudah siap? Jiii" dia memelukku. Harum parfume ini mint.
'Young aku ada hadiah buat kamu'
'Apa? Huh'
'Buka saja nih' arghhh bayanganku bersama jinyoung ssi
"Arghhh sa sakit arghhh" aku tak kuasa menahan sakit kepala ini karna sebuah bayang bayang di memori kepalaku yang hilang
"Kamu kenapa sayang?" Arghhh kata 'sayang' dan cara pengucapannya terdengar familiar
'Wah parfume mint? Kenapa mint sayang?' Arghhh bayangan itu kembali lagi
'Karna aku menyukainya dan itu pantas untuk namja tampan serti young' kataku dalam bayangan ini
"Arghhhh"
"Apa kita batalkan janjinya jiii aku tak mau kamu sakit" jinyoung-ssi memegang pipiku lembut. Sentuhan ini aku merindukannya entah kenapa
"Tidak kau sudah ada disini young" tak sengaja aku mengatakannya sendiri
"Young? Kamu mengingatnya?" Tanyanya padaku sambil memelukku. Kami masih ada diambang pintu sedari tadi
"Sedikit. Bantu aku mengingat semuanya young" ucapku lirih
.
.
.
"Mau ice cream dulu sebelum menaiki yang menantang jiwa" canda jinyoung padaku setelah kami memasuki taman bermain
"Boleh. tapi aku ingin ikut boleh? Aku bosan menunggu" kataku dan ia mengangguk sambil tersenyum 'manis' senyuman itu membuatku ingin terus melihatnya.
Jinyoung menggenggam tanganku hangat dan berjalan menuju toko penjual ice cream.
.
.
"Bagaimana rasanya enak?" Tanyanya kepadaku
"Enak" memang enak ini kesukaanku
"Haha" jinyoung tertawa cekikikan sambil memegang perut
"Ada apa? Huh" aku mendengus kesal. Tapi ia masih saja tertawa
"Dasar bocah" ia mendekatkan tangannya dan mengusap hidungku
"Ini! Dasar anak tk hahahaha" dia tertawa lagi setelah melihatku mengerucutkan bibirku
Tapi sebuah ingatan melintas dikepalaku
Flashback on
"Eummm enaaakk" kata jisoo sambil terus menjilati ice creamnya
"Hahaha dasar anak tk" kata jinyoung tertawa sampai matanya sipit
"Young aku ingin coba punyamu boleh?" Tanya jisoo dan jinyoung mengangguk
"Emm enaaak tapi punyaku lebih enak"
"Hahahahahaha" tawa meledak jinyoung
"Kenapa? Huh!?" Tanya jisoo marah
Jinyoung meletakan tangannya pada hidung jisoo dan mengusapnya
"Ini dasar anak kecil hahahaha" kata jinyoyng memperlihatkan sisa ice cream yang didapatkan dari wajah jisoo
Flashback off
"Arghhhh" tadi itu apa aku sedekat itu dengan jinyoung??
"Kamu mengingatnya?" Tanya jinyoung sambil menggenggam tanganku
"Sebenarnya ada hubangan apa kau dan aku?"
Tanyaku ragu kini jinyoung memperlihatkan raut serius
"Kita adalah sepasang kekasih ah bu bukan bukan. Kau adalah tunanganku sebelum kau kecelakaan" shock? Ya aku shock! Jadi selama ini aku adalah tunangannya dan dengan jahatnya aku melupakan fakta itu.
Aku menangis sejadi jadinya. Dia memelukku
"Biarkan kamu mengingat semuanya dulu baru aku akan menjemputmu untuk membangun keluarga kecil" katanya terdengar sangat lembut.
Dia melepaskan pelukannya dan beralih menatapku wajah kami berdekatan semakin dekat, semakin dekat hingga aku bisa merasakan deru nafas hangatnya dan
'Cup' dia mengecup sekilas bibirku. Hingga degub jantungku sangat kencang dan tidak beraturan. Perasaan ini seperti kembali lagi setelah sekian lama hilang
"Mari belanja dulu bukannya kamu suka boneka pikachu?" Dia memulai berbicara untuk menghilangkan rasa canggung tadi. Aku masih mencoba menetralkan degub jantungku dan menyembunyikan wajah dengan pipi merah ini.
"Hmmm" aku masih malu. Dia menggenggam tanganku dan membuatku mengikutinya.
Tidak taukah dia bahwa jantungku sedang gila?
.
.
"Hmmm young bantu aku pilih bonekanya aku pusing" aku merasa pusing untuk memilih satu diantara banyak boneka lucu ini
"Sebentar kamu tunggu disini" dia berjalan pergi.
Tak lama ia kembali membawa 2 boneka
"Aha ini dia" dia memberikan dua buah boneka
"Kenapa dua?" Tanyaku yang sedang melihat dua boneka itu
"Karna ini favoritemu pikachu dan squirtle" dia tersenyum
"Maksih young. Kau mengenal aku banyak sekali" kataku sedih merasa tak enak padanya
"Karna aku sudah bersamamu selama bertahun tahun sayang" dia memelukku. Aku tau sekarang bahwa dia adalah orang yang sangat berharga dihidupku
.
.
.
"Mau makan apa?" Tanyanya padaku. Kami sekarang ada disebuah tempat makan restoran dalam mall
"Samakan saja" aku memang tidak begitu tau menu disini
"Chicken dan milk shake" katanya. Ya itu kesukaanku
"Pintar" dia tersenyum dan langsung memanggil pelayannya.
.
.
"Ini tuan nyonya. Pesananya semoga kalian menikmatinya. Dan semoga hubungan suami istri kalian akan terus indah" ucap pelayan itu dan langsung pergi. membuatku shock
"Ayo makan" jinyoung terlihat biasa biasa saja
"Nde" baru saja aku ingin memakannya tapi mataku tak sengaja bertemu dengan cookie? Apa yang dia lakukan dipojok sana dengan soarang yeoja?.
Aku berjalan dengan amarah ke arah jungkook. dan jinyoung sepertinya mengikutiku setengah berlari
"Cookie...." aku berjalan kearahnya menahan tangis
"Sooyaaa.." dia berdiri dan melepas pelukan yeoja itu darinya
"Apa yang kau lakukan disini hah dengan seorang yeoja seperti dia!?" Aku menangis dan yeoja yang ku tunjuk tadi langsung berdiri
"Aku pacarnya sejak sma dan kau kim jisoo kan? Yeoja murahan! Hahah" tawanya sinis entah bagaimana ia bisa tau namaku
"Sooya... kamu duduk dulu yah" kata jungkook menarik tanganku dan langsung ku tepis kasar
"Tidak perlu aku malu dan benci karna telah dibodohi oleh orang sebrengsek dirimu! JUNGKOOK!" amarahku memuncak
"DAN KAU TELAH MEMANFAATKANKU DENGAN MEMBOHONGIKU. AKU INGAT SEWAKTU SMA KAU ADALAH MANTAN KEKASIHKU DAN YEOJA INI!" aku memang baru mengingat ini semalam. Aku menunjuk wajah yeoja ini yang ku ingat nama panggilannya momo! "MOMO! KAU DAN JUNGKOOK BERMAIN DIBELAKANGKU" tak ada lagi air mata.
Yeoja tadi terus memeluk jungkook dengan gatalnya seperti memanasiku. Tapi aku tak merasa cemburu aku hanya sakit karna dibohongi
"Karna aku lebih CANTIK hahahaha" pede sekali dia.
"Sooya PULANG! NANTI KUJELASKAN! Pulang ya?!..." dia berusaha meredam emosi masih dipeluk si momo
"ENAK SAJA KAU MEMERINTAHKANKU SETELAH BERSELINGKUH! GOMAWO TELAH MENJAGAKU DAN AKU AKAN KEMBALI KEDALAM HIDUPKU YANG DULU. SATU LAGI JANGAN PERNAH KAU MUNCUL DI HIDUPKU LAGI! JEON JUNGKOOK." Aku tak kuasa lagi.
"Kim jisoo! Bukan sooya cih menjijikan!" Kataku melangkah pergi
"Kook kau masih berhubungan dengannya hikss hikss?" Suara terakhir yangku dengar yeoja itu menangis
.
.
Aku sekarang berada di parkiran sendiri.
Dan aku baru ingat bahwa aku meninggalkan..... jinyoung!.
Aku berbalik arah untuk menyusulnya.
"Jangan menangis aku selalu bersamamu sayang" jinyoung datang memelukku dan membawa semua barang barangku yang tertinggal termasuk boneka malang tadi
"Aku suka saat kamu memelukku young" aku membenamkan wajahku di dadanya wangi mint ini favoritku
"Mau pulang ke apartement lamamu?" Tanyanya masih memelukku padahal banyak orang yang melihatnya tapi aku terlalu nyaman.
"Apartement siapa?" Tanyaku kini ia melepaskan pelukan tadi
"Apartementmu ayo ku antar kamu kesana"
.
.
"Bersih sekali siapa yang merapikannya?" Tanyaku setelah sampai di dalam apartement yang jinyoung katakan milikku
"Hmm a aku.. hehehe" dia menjawab disertai tawa garing.
Tiba tiba ia memegang tanganku dan terduduk dihadapanku
"Kim jisoo apakah kamu mau menerimaku menjadi pendamping hidupmu untuk kedua kalinya. Apakah kamu mau menerima cincin ini kembali" apa cincin ini? Yang semalam terbayang!
"Y y a ya aku mau park jinyoung" aku menundukan kepalaku karna gugup dan wajahku saat ini pasti merah ditambah degub jantungku sangat cepat karna jinyoung mencium punggung tanganku lembut
"Gomawo jiii" dia berdiri lalu memelukku^^^^^^^^^^~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~^^^^^^^^^^^
YEAYYYY UP GUYS.
AKHIRNYA JINJI BERSATU
LAGIAN JUNGKOOK PINGIN DUA DASAR SERAKAH SIH! JADI JISOONYA PERGIKAN!
HEHEHE
VOTE COMENT AND FOLLOW YA GUSY
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit. Jisoo❤🔪 [Lay × Jisoo × jinyoung × Others Boy]
Teen Fictionkehidupan yang sedang di alami yeoja ini sangatlah rumit. ketika dirinya dipaksa untuk mandiri membuatnya merasakan beban hidup yang sangat berat. Tapi cinta yang ia dapatkan sangatlah berguna untuk memdukung kembali tekadnya . . . . . *happy readin...