Chapter 13
Dalam keheningan, Daniel merampas gelas Yoona dan meminumnya langsung. Yoona terdiam, badannya bergetar menahan tangis. Terlalu takut untuk menghadapi fakta bahwa lelaki itu sudah berada disampingnya. Dirinya sudah kehilangan kepercayaan dirinya saat ini, Yoona menyesal telah mengatakn hal yang sia sia.
"Kang Yoona, ayo pulang." Ujar Daniel pelan sambil menyelipkan rambut Yoona yang menghalangi wajah cantik Yoona.
"T-tidak. Aku mau disini." Kata Yoona pelan lalu menatap kebawah menghindari tatapan Daniel yang mungkin sebentar lagi akan menajam.
"Sudah cukup minum-minumnya. Lain kali ajak aku jika kau kesepian minum sendiri." Ujar Daniel dengan penuh kesabaran, lalu meraih pergelangan tangan gadis itu dan menariknya pelan meninggalkan bar itu.
Yoona pun tanpa penolakkan berdiri dan mengikuti Daniel dari belakang. Menatap punggung lebar yang berjalan menjauhinya, dirinya seakan enggan untuk melangkah lebih jauh lagi.
Namun langkah Daniel terhenti saat menyadari Yoona tidak mengikutinya. Daniel menolehkan pandangannya dan mendapati Yoona yang terduduk sambil memegang kepalanya.
Lelaki itu dalam beberapa detik menghampiri Yoona dan meraih lengan gadis itu dan mengalungkannya dilehernya. Daniel membawa tubuh gadis itu di punggungnya dan menggendongnya menjauhi bar.
Aroma alkohol tercium jelas dari belakang tubuhnya. Namun, Yoona sepertinya sudah tertidur di gendongannya. Sampai sekarang, lelaki itu masih tidak menyangka Yoona bisa meminum alkohol sebanyak itu padahal sejak sekolah dulu Yoona benar benar benci alkohol sejak ia mencoba pertama kalinya.
Daniel tersenyum singkat sambil bernostalgia, lalu menurunkan tubuh Yoona disamping kemudinya dan memasangkan sabuk pengaman.
Sembari menikmati wajah damai Yoona yang sedang tertidur, lelaki itu mengelus rambutnya dengan hati hati.
"Tidak perlu berusaha lagi. Kau sudah cukup untukku Yoona." Bisiknya pelan lalu menutup pintu mobil dengan hati hati dan membawa Yoona kerumahnya.
☁️☁️☁️
Daniel mengerutkan keningnya saat matahari menyapa wajahnya kemudian membuka matanya dan meraba nakas disampingnya untuk meraih jam tangannya.
Lalu dia melompat kaget saat mendapati sekarang bahkan sudah siang hari, dan dia sepertinya melewatkan satu jadwal iklannya.
Baru kali ini dia bisa tidur selama dan setenang ini. Dengan secepat kilat ia bangkit dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi.
Daniel melewatkan sarapannya, memakai pakaian syutingnya, dan dirinya tiba tiba teringat pada Yoona yang pernah memasangkan dasinya setelah mereka menikah saat itu.
Tiba tiba dia bertanya tanya pada fikirannya sendiri. Apakah Yoona baik baik saja, apa mabuknya sudah hilang, apa dirinya sedang bekerja sekarang?
Bunyi suara pesan masuk menggema dikamarnya. Daniel tersadar dari lamunannya dan mengecek sebuah pesan dari managernya. Serta beberapa panggilan tak terjawab dari manager dan sutradara film. Dan detik selanjutnya, Daniel pun penasaran dan menelfon balik managernya.
"Ada apa?"
"Dispatch sudah menyebarkan fotomu dengan Yoona. Kita kalah cepat dari mereka, sasaeng sudah beraksi dan juga ikut menyebarkan bukti dan beberapa berita miring lainnya."
Daniel terdiam mencerna penjelasan yang hampir membuat jantungnya berhenti tiba tiba.
"Kami belum mengonfirmasi apapun tentang hubunganmu dengan Yoona. Publik berusaha menyudutkan Yoona sekarang dan syukurnya mereka tetap mendukung hubunganmu dengan Joy." Ujar Manager nya membuat darah dikepala Daniel mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Did Well [Kang Daniel]
Fanfiction'When your heart give up on getting his love' • • • Pernah menunggu cinta seseorang dan merasa lelah? Bukan sebentar tapi dalam jangka waktu yang lama. Dua tahun. Dan kamu menangis karena dia telah bersama orang lain setelah dua tahun itu. Bukan...