Three : Double Kill

730 85 7
                                    


"Terlihat lebih menyebalkan dari biasanya."

Yoona mematung, bahkan ia tidak mampu bersikap sinis lagi di depan lelaki brengsek ini.

"Berdadanlah. Siapa tau Guanlin suka padamu lalu menikahimu." Ucap Daniel dengan sinis

Yoona yang tak sanggup melawan meninggalkan lelaki itu dan berjalan cepat dengan tubuh yang gemetar menahan tangis. Sialnya wanita itu terjatuh tepat didepan pintu gedung agensi yang bertuliskan MMO Entertaiment lalu menangis disana.

Kang Daniel menoleh kebelakang, dan terkejut saat mendapati Yoona terjatuh disana. Terlalu gengsi untuk membantu Yoona berdiri dan mengucapkan beberapa kata manis agar Yoona tak menangis.

Apakah ucapannya tadi terlalu menyakiti Yoona?

Apakah ia begitu kejam pada Yoona?

☁️☁️☁️

"Hyung mengucapkan apa padamu tadi?" Ujar Guanlin dengan kacamata yang bertengger di hidungnya yang mancung sambil memakan snack digenggamammya.

"Tidak berkata apa-apa"

"Kau berbohong"

"Tau darimana aku bertemu hyungmu?"

"Hidungmu & matamu memerah, kau baru menangis", ujar Guanlin sambil membuka snack yang baru lagi dan membuang matanya asal.

"Memangnya cuman karena dia aku menangis?"

"Benar. Memang cuma Daniel Hyung yang mampu membuatmu menangis."

Guanlin heran tiba tiba wanita itu tidak bersuara, dia menurunkan kacamata bulatnya dan memandang wanita yang ternyata sedang memandangnya dengan lelehan air mata.

"Aku terjatuh tadi. Hiks. Jadi aku menangis"

Guanlin yang mendengar itupun menurunkan snacknya lalu berjalan menuju sofa yang diduduki Yoona lalu memandang wajah berduka Yoona sambil berdecak kasihan.

Guanlin memeluk Yoona lalu menepuk nepuk pundaknya pelan berusaha menenangkan tangisan Yoona yang terlihat seperti anak TK. Siapa sekarang yang lebih tua disini?

"Dia menyuruhku berdandan, agar kau menyukaiku lalu menikah. Hiks. Aku benci si brengsek itu" ujar Yoona sambil terisak kencang.

Benar. Tanpa Guanlin memaksanya, Yoona akan bercerita semuanya. Dan saat seperti ini, Guanlin hanya bisa terdiam, tanpa berniat untuk mencela ucapan Yoona dan mendengarnya saja sambil menenangkannya.

☁️☁️☁️

Setelah pulang dari agensi, Yoona merasa lebih baik saat mengatakan isi hatinya dan kesedihannya pada Guanlin.

Guanlin lebih mengerti dirinya dari pada siapapun. Hanya saja dia sangat menyebalkan dan suka memancing emosinya lalu tanpa paksaan semua uneg" yang tersimpan itu keluar begitu saja. Padahal ia tidak ingin cerita pada siapapun.

Yoona menatap beberapa lembar naskah drama sebelum diserahkan pada editornya, Ong Seung Woo. Dan tetap saja ia masih tidak ingin menyerahkannya langsung karena merasa tidak pede dengan tulisannya setelah sakit beberapa hari.

"Kenapa lagi? Masih jelek?"

"Bisa dibilang seperti itu."

"Ayolah, serahkan saja."

"Belum bisa. Kurasa masih butuh waktu lagi." Ucapan Yoona membuat Editor Ong menghela nafas kesal karena terus menunggu. Memang wajar karena ia baru saja sakit.

"Oh iya aku menemukan sesuatu. Tapi apa kau yakin tidak apa-apa sebelum melihat ini?" Yoona merasa teruji lagi kesabarannya saat Editor Ong mengatakan itu. Sepertinya sesuatu yang buruk dan semoga saja ia tidak langsung menjerit dan menangis.

Yoona tambah merasa deg deg an saat melihat Ong Seung Woo mengeluarkan 3 lembar foto dari sakunya dan meletakkan diatas meja dengan posisi menelungkup.

"Apa ini?"

"Balik saja. Kau pilih yang mana dulu?"

Yoona langsung membalik foto pertama dan tidak bergeming saat melihat Daniel dan Joy sedang berpelukan mesra.

Ah, siapapun tidak akan bisa menjelaskan perasaannya saat ini. Begitu campur aduk dan membingungkan.

Lalu ia membuka foto kedua yang berisi Joy yang sedang menangkup pipi Daniel gemas, sedangkan Daniel yang tersenyum sangat manis.

Oh Tuhan, cobaan macam apa ini?

Dan tentu saja tangannya bergetar saat membalikkan foto terakhir dimana Daniel sedang melumat bibir Joy sedangkan tangannya yang satu memegang erat pinggang ramping Joy.

Yoona menghapus air matanya yang entah sejak kapan mengalir dipipinya. Lalu ia menatap Editor Ong dengan mata berkaca kaca dan penuh tanya.

"Maafkan aku, tapi aku sudah bertanya sebelumnya padamu apa kau siap melihatnya."

"Ini hanya beberapa cuplikan adegan drama, bukan?" Tanya Yoona berharap Editor Ong akan menjawabnya dengan anggukan pelan. Tapi sayangnya Editor Ong menggeleng beberapa kali.

"Mereka berpacaran".

Jawaban yang paling tidak diharapkan itu tiba tiba keluar dari mulut Editor Ong.

Mendengar itu seakan dunia Yoona runtuh dan menghilang. Bahkan tangannya sudah bergetar tak karuan sekarang.

"Seorang Sasaeng menyebarkannya di media sosial, dan MMO Entertainment berusaha menghentikan dan mengancam Sasaeng itu. Lalu foto itu telah dihapus di dunia maya."

"Tetap saja telah tersebar, Editor Ong," ucap Yoona dengan nada lesu. Yoona menenggelamkan wajahnya diatas meja lalu berusaha mengurut matanya yang terlalu banyak mengeluarkan air mata belakangan ini.

"Lalu apa yang mereka harapkan dariku?" Ucap Yoona yang semakin tau arah pembicaraan ini. Alasan mengapa mereka semua ingin Yoona melihat ini.

"Mereka ingin izin konfirmasi dating darimu."

-to be continue-

You Did Well [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang