Chapter 19
"Aku. Sungguh tidak keberatan, kehilangan sahabatku."
Daniel melangkahkan kakinya menuruni tangga sambil membopong Irene yang telah kehilangan kesadarannya.
☁️☁️☁️
(Flashback off)
Yoona tiba tiba terbangun dari tidurnya, dengan nafas yang terengah engah, keringat yang membasahi dahinya, serta bekas air mata yang mengalir dipipinya.
Oh, ternyata Yoona memimpikan hari itu lagi.
Memori menyakitkan itu-..
Yoona berani bertukar apa saja agar dia bisa melupakan moment itu.
Membuatnya merasa menjadi jahat. Menjadi alasan mengapa Daniel membencinya selama ini.
Wajar saja bukan? She deserve it.
Mengapa ia bermimpi hal itu saat Daniel bilang rindu padanya.
Apa itu pertanda Daniel berbohong setelah mengatakan itu?
Apa itu semua agar Yoona tidak berharap terlalu tinggi pada Daniel?
'Drrtt.. drrttt...'
Sebuah pesan masuk menyapa pendengaran Yoona dan gadis itu tersadar dari lamunannya setelah bangun tidur.
Yoona mengecek ponselnya dan terkejut setelah melihat jam karena dia telah bangun kesiangan hari ini, dan beberapa kali mendapatkan telfon dan pesan dari Editor Ong. Dirinya lagi lagi lupa memberikan naskah.
Namun fokusnya terhenti pada suatu pesan dari seseorang yang membuat Yoona tidak bisa menyembunyikan senyuman diwajahnya.
From : Kang D'
Ayo bertemu diagensi nanti siang.Yoona langsung melompat dari tempat tidurnya dengan hati yang berdegup kencang seakan tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan dikatakan pria bergigi kelinci itu.
Setelah 30 menit, Yoona tiba di agensi MMO, menuliskan beberapa pesan untuk Kang Daniel bahwa ia sudah sampai disana.
Namun, matanya mendapati seseorang yang berwajah cantik dengan make up natural dengan baju yang sedikit terbuka sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.
Yoona dengan sekuat tenaga menghindari 'kekasih Daniel' itu. Entah apa alasannya, namun jika bertemu dengan orang itu, pasti sesuatu akan terjadi pada Yoona.
Yoona mengambil sebuah majalah dan membelakangi Joy dan berpura pura memesan sebuah minuman di cafe agensi Daniel.
"Totalnya 150 ribu," salah seorang penjaga kasir menyerahkan struk belanja dan pesanan Yoona.
Yoona melirik lirik kesamping mencari keberadaan Joy tadi.
Namun hasilnya nihil.
Joy tidak ada. Padahal Yoona bersumpah jika melihat wanita itu berada didekat receptionist tadi.
Yoona menyipitkan mata dan mengedarkan pandangannya kesemua isi dilantai satu ini.
"Hey, kurasa kita pernah bertemu sebelumnya."
Nada cempreng yang menyakitkan pendengaran itu menyapa Yoona sedang Yoona menggigit bibirnya menahan kesal.
Hampir saja Yoona memuntahkan kopinya dimuka Joy. Jika tidak, habislah Yoona dan segala kebenciannya.
Sial sekali Yoona hari ini.
Berharap Joy tidak mengenalinya atau apapun itu. Takut suatu waktu Yoona akan meledak dan menjambak rambut Joy lalu menyuarakan bahwa Daniel itu suami sahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Did Well [Kang Daniel]
Fanfiction'When your heart give up on getting his love' • • • Pernah menunggu cinta seseorang dan merasa lelah? Bukan sebentar tapi dalam jangka waktu yang lama. Dua tahun. Dan kamu menangis karena dia telah bersama orang lain setelah dua tahun itu. Bukan...