Twenty One : "Ong's Secret".

627 67 9
                                    

Chapter 21

(Karna lumayan panjang, jangan lupa baca sambil ngemilin popcorn.)

🌨🌨🌨
"Aku ingin serakah dan tetap pada zona nyaman. Namun, tidak akan ada yang berkembang jika masih bergantung dan menggantungkan bebanku pada orang lain." -KYN, 2018-
🌨🌨🌨

"Jangan nangis begini lagi ya."

Daniel tersenyum sangat manis hingga pipi Yoona kembali merona. Yoona mengangguk pelan dan menyeka air matanya dengan tisu.

Namun sungguh; Nadanya yang diayunkan itu, adalah favoritnya.

Hati Yoona terenyuh mendengar suara itu. Bahkan bibirnya hampir saja menyungggingkan senyuman tipis.

"Aku ga pengen orang asumsi yang aneh aneh waktu liat kamu nangis di dekat aku."

Yoona menatap mata Daniel tak percaya dengan senyum yang sudah luntur dari bibirnya.

Oh.

Tentu. Yoona hampir lupa suaminya ini bintang yang selalu jadi hot topic. Pola fikir bintang berbeda 180 derajat dari orang seperti dirinya.

Nama baik Daniel lebih penting ketimbang dirinya yang menangis karena hal bodoh seperti ini.

Detik selanjutnya Daniel membelai pipinya. Seperti yang lelaki itu lakukan pada Joy tadi.

Yoona ingin menolak dan menepis tangan Daniel kasar, namun lelaki itu tiba tiba tersenyum sangat manis. Membuat Yoona tidak bisa menolak perlakuan manisnya.

"Dan mungkin, aku tidak selalu ada buat menghapus air mata ini."

Pipi Yoona merona saat menyadari ternyata lelaki itu telah mengusap air mata yang mengalir dipipinya.

"Lupakan semua kegelisahan dan kecemasanmu selagi kita masih bersama. Selagi Kang Danielmu ada disisimu."

☁️☁️☁️

Yoona hampir gila.

Hampir gila karena memikirkan dan mengartikan ucapan Daniel dua hari yang lalu.

Berpura pura bekerja, namun hati dan pikirannya tidak ada disana.

Lihat saja apa yang telah dilakukan Yoona dimeja kerjanya. Bukannya bekerja, gadis itu malah Mencoret coret kertas dengan tulisan yang sama.

'Kang Danielmu'

Perhatiannya teralihkan lagi pada sebuah kertas lain dengan design yang sangat unik.

Undangan resmi reuni angkatannya yang akan diadakan minggu ini.

Yoona kemudian menggulung kertas yang tercoret coret nama Kang Daniel dan melemparkannya asal kearah pintu ruangannya.

Wanita ini menghela nafasnya kasar, kemudian mengambil undangan reuni itu kembali dan membaca isinya. yang terbayang difikirannya saat ini adalah kerinduan pada teman teman SMA.

Disatu sisi dia sangat excited untuk segera menghadiri reuni itu, namun disisi lain wanita itu memikirkan bagaimana semua temannya membahas pernikahan maupun anak anak mereka. Memikirkan hal itu saja sudah membuat Yoona takut jika dirinya ditanyai macam macam.

"Kau sedang apa?" Ujar seseorang lelaki dengan kemeja motif bunga dari balik pintu ruang kerjanya membuat Yoona tersadar dari lamunan panjangnya.

"Hmm, bukan pekerjaan penting. Kenapa Seungie?" Tanya Yoona sambil menata naskah naskah yang berserakan diatas meja.

Seungwoo berjalan mendekat. Namun langkahnya terhenti saat melihat gulungan kertas didepan pintu. Karna rasa penasaran yang cukup tinggi, Seungwoo membuka gulungannya dan tertawa pelan. "Selalu memikirkan kesayanganmu itu ya?"

You Did Well [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang