Happy reading!
"MITA!!! BANGUN!!!" Teriak Hanny. Sarah dan Maira tertawa di ambang pintu. Mita yang terkejut langsung bangkit bangun dengan wajah bantalnya.
"Aish! LO NYEBELIN!!" Teriak Mita.
"Sudah, sudah! Ayo cepat sholat setelah itu mandi!" Perintah Sarah pada Mita dan Hanny.
"Siap, ma!"Setelah selesai sholat, Mita dan Hanny segera membersihkan diri dan menunggu orang yang akan merias mereka.
"Kak, ini periasnya." Maira datang dengan dua perias di sampingnya."Baru pakai bajunya aja mereka sudah cantik." Ucap salah satu perias.
"Ya kan mau nikah. Mau di sahkan sama seseorang. Ya wajar dong wajahnya berseri-seri. Ya kan, Mit?" Hanny menggoda Mita.
"Apaan sih lo!""Eh kak Hanny kok pake baju itu sih? Pakai kebayanya dong, kak!" Ujar Maira.
"Eh, iya, Han! Lo gimana sih?"
"Jadi kebaya yang satunya punya gue? Tapi kenapa warnanya putih? Kan bukan gue yang mau nikah?""Udah ganti sana! Nanti keburu keluarga kak Ashad datang loh! Sana, sana!" Mita segera mendorong Hanny untuk mengambil kebaya yang ada di lemari dan segera mengenakannya di dalam kamar mandi.
5 menit kemudian,
"Gila lo! Cantik bener!" Puji Mita heboh.
"Perez lo, Mit." Ujar Hanny kesal."Loh? Belum pada di rias? Ayo cepat!" Sarah dan Gita, mama Mita dan Hanny datang masuk kedalam kamar dengan pakaian kebaya berwarna biru.
"Ayo, ayo!" Hanny dan Mita segera di rias secantik mungkin.
"Assalamu'alaikum! Kyaaa! Sahabat-sahabat gue cantik-cantik semua!" Zahra datang dan langsung berteriak heboh, membuat Mita dan Hanny memotar bola bosan. Sedangkan si dua perias hanya tersenyum.
"Wa'alaikumsalam. Lo bisa gak sehari aja gak heboh, Zah? Pake teriak segala lagi." Ujar Hanny.
"Iya, bener tuh. Bisa ke THT gue hari ini." Zahra berjalan menuju kasur Mita dan duduk di pinggirnya."Eh, rombongan pengantin pria nya udah pada datang loh tadi! Tuh mas Zaidan lagi bicara sama kak Ashad dan kak Rafka."
"IYA?!"
"Iyaaa. Sebentar lagi mau ijab qabul tuh!""Eh, sudah ijab qabul!" Maira tiba-tiba datang dan langsung menyalakan televisi yang ada di kamar Mita yang sudah tersambung ke ruang tamu, dimana ijab qabul dilaksanakan. Setelah itu, Maira keluar untuk melihat secara langsung.
Di layar televisi sudah ada Ashad yang duduk di depan penghulu dan Beni, ayah Mita.
"Ganteng nya pangeran Mita!" Goda Hanny dan Zahra. Kedua pipi Mita bersemu merah."Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Ashad Yazid Abbasy dengan anak saya Paramita Aniq Ardani dengan mas kawin emas 24 karat, seperangkat alat sholat, uang tunai satu juta rupiah, dan hafalan Al-Qur'an surah Ar-Rahman di bayar tunai!"
"Saya terima nikah dan kawinnya Paramita Aniq Ardani binti Muhammad Beni dengan mas kawin di bayar tunai!"
"SAH! SAH!!!"
"Alhamdulillah!!" Seru Zahra dan Hanny sambil memeluk Mita. Sedangkan Mita menghapus air mata harunya. Mereka pun lanjut melihat Ashad yang tengah membacakan surah Ar-Rahman sebagai salah satu mahar dengan suara merdu dan tartil serta tajwid yang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
RandomMenikah muda? Itu impianku. Tapi....kenapa harus sama om-om?!