Maaf ya sempat hiatus. Gak tau juga bakal Hiatus tiba-tiba. Semoga suka ya!
Selamat membaca!
"Baiklah, aku tidak akan pergi," Jery masuk kedalam selimut yang sama. Ia membawa Jihan kedalam pelukannya. Tangannya mengusap kepala Jihan dengan lembut.
"Akuuu...takut...." Lirih Jihan sambil meremas baju bagian depan Jery.
"Ssssstttt.....tidurlah, aku di sini." Jery mengusap punggung Jihan dengan lembut. Dan Jihan semakin merapat kedalam pelukan Jery.
😘😘😘😘
Dini hari, Jihan terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan. Kepalanya mendongak. Kedua matanya membola ketika melihat siluet wajah tampan yang sangat ia kenali.
Jihan tersenyum. Ia menyandarkan kepalanya keatas dada Jery dan memejamkan matanya.
Jery membuka matanya. Ia menggerakkan tangannya yang terasa kram. Senyum terukir di bibirnya ketika melihat seseorang yang terlelap di dadanya.
"Jihan," Panggil Jery pelan. Jihan menggeliat sambil bergumam tidak jelas. Jery kembali tersenyum.
"Jihan, ayo bangun!"
"Iya, iya, mah.... Lima menit lagi.... Jihan ngantuk..." Gumam Jihan tanpa membuka matanya. Jery tersenyum geli.
"Ini aku, bukan mamah." Bisik Jery tepat di telinga Jihan. Jihan seketika membuka matanya. Ia menatap Jery lalu bangkit duduk. Ia merapikan kerudungnya yang berantakan. Ia salah tingkah. Jery ikut bangkit. Ia memajukan wajahnya hingga membuat Jihan menahan nafasnya.
"Aku baru tau ternyata kamu takut pada kegelapan." Bisik Jery. Wajah putih Jihan memerah seketika karena malu.
"Jery...." Jihan memutar kepalanya hingga wajahnya dan wajah Jery berjarak beberapa senti saja. Tidak ada satupun yang membuka mulut. Kedua mata mereka saling bertatapan. Tapi lama kelamaan tatapan Jery turun kebawah hingga ke bibir tipis Jihan.
Jery mendekatkan wajahnya. Jihan yang melihat hanya bisa diam dan memejamkan kedua matanya. Dan ketika benda itu menyentuh bibirnya, matanya semakin terpejam erat. Dan tanpa sadar, tangannya terangkat untuk meremas baju bagian depan Jery.
💮💮💮💮
"Jihan!" Jihan terkejut ketika mendengar suara teriakan tepat di telinganya.
"Ish! Parah lo semua! Gue gak budeg kali pake diteriakin di telinga." Ujar Jihan kesal sambil mengusap telinganya.
"Gak budeg? Woy, daritadi kita teriak-teriak nama lo, lo malah asik bengong! Lo bengongin apaan sih?" Tanya Hanny.
"Enggak, gue gak mikirin apa-apa kok!" Elak Jihan dengan wajah memerah ketika mengingat hal apa yang ia pikirkan sejak tadi.
"Lo pasti ingat malam tadi ya?!" Goda Zahra.
"Iya nih! Wah, Jihan ya!" Mita dan Hanny juga ikut menggoda Jihan, membuat wajah gadis itu semakin memerah.
"Ihhhh! Kalian apaan sih?! Udah ah!"
"Muka lo merah tuh, Ji!"
"Ihhhh!"
😂😂😂😂
"Assalamu'alaikum." Jery terkejut ketika melihat Jihan datang dengan tergopoh-gopoh. Nafasnya pun tidak teratur seperti habis berlari.
"Wa'alaikumsalam, mas," Jery cukup terkejut mendengar panggilan Jihan untuknya. Apalagi ketika Jihan mencium punggung tangannya.
"Sini, aku bantuin buka dasinya," Jihan menghampiri Jery dan membantu pria itu untuk melepas dasinya. Jery cukup terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
RandomMenikah muda? Itu impianku. Tapi....kenapa harus sama om-om?!