Chapter 11

4.2K 136 0
                                    

Happy reading!

Mita mondar-mandir di ruang tamu menunggu Ashad pulang. Sekarang sudah pukul sepuluh malam, tapi pria berstatus suaminya itu belum juga kembali ke rumah mereka. Malam ini adalah malam keduanya menjadi istri dari Ashad. Dan malam kedua juga ia melayani semua kebutuhan Ashad.

"Assalamu'alaikum," Mita menatap Ashad yang menutup pintu. Pria itu terlihat terkejut ketika mendengar ada yang membalas salamnya. Mita mendekat pada Ashad. Ia meraih tas kerja Ashad lalu mencium tangan Ashad.

"Kakak sudah makan?" Tanya Mita
"Tidak, aku tidak ingin makan malam. Aku akan langsung mandi." Ashad membuka sepatunya lalu meletakkannya di rak sepatu.

"Aku siapin air hangat ya, gak baik mandi air dingin malam-malam." Mita dan Ashad menuju kamar mereka yang ada di lantai dua. Mita meletakkan tas kerja Ashad di sofa yang ada di kamar lalu menyiapkan air hangat untuk Ashad mandi.

"Airnya sudah siap, kak." Mita keluar dengan bajunya yang sedikit basah.
"Ganti baju, ya? Kamu bisa masuk angin. Terima kasih sudah menyiapkanku air." Ashad mencium kening Mita lalu menghilang di balik kamar mandi. Mita menyentuh kening nya. Ini ciuman kedua yang dilakukan Ashad setelah ijab qabul. Mita masih belum terbiasa.

"Ya Allah! Bajunya belum kusiapkan!" Serunya ketika ingat bahwa ia belum menyiapkan pakaian Ashad. Dengan segera ia menyiapkan piyama tidur Ashad yang ada di lemari. Sekalian ia mengganti bajunya yang basah.

Ddrrtt...drrtt..
Mita terkejut ketika mendengar ponselnya berbunyi. Ia segera meraih ponselnya. Ia melihat nama yang menghubungi dirinya semalam ini.

Zahra calling

"Tumben nih anak nelpon gue." Mita melangkah menuju balkon kamar. Ia berpegangan pada teralis yang menjadi pagar balkon.

"Assalamu'alaikum, Zah. Kenapa?"
"Wa'alaikumsalam. Gak apa-apa, gue kangen lo. Gue gak bisa tidur."
"Kok gak bisa tidur? Emang pak Zaidan kemana?"
"Mas Zaidan pergi, Mit. Dia ada kerjaan di Bandung. Dia berangkat sore tadi dan pulang lusa. Gue kesepian nih."
"Lo ada nelpon atau chat dia gak? Coba deh hubungin!"
"Gue takut ganggu dia kerja....hiks hiks.."

"Siapa, sayang?" Mita terkejut ketika sepasang lengan melingkar di pinggangnya. Wajahnya memerah ketika Ashad memanggilnya 'sayang'.
"Zahra, kak..." Jawabnya gugup.

"Mit, lo masih di sana kan? Hiks. Hiks."
"Iya, gue masih di sini. Lo coba hubungin aja, Zah. InsyaAllah sesibuk-sibuknya pak Zaidan, kalau lo yang nelpon pasti dia angkat. Jangan gengsi sama suami sendiri, Zah."
"Iya, maaf ganggu malam lo ya? Lo pasti udah mau tidur kan? Atau lo udah tidur ya?"
"Enggak, barusan gue nungguin kak Ashad pulang kerja. Lo coba telpon pak Zaidan ya, setelah itu lo tidur."
"Iya, Ta. Maaf ya ganggu lo. Terima kasih sudah dengerin curhatan gue. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Jangan nangis lagi!"

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang