.
.
Salah sangka
.
.
Samudra baru saja keluar dari supermarket dengan sekantung mangga muda di tangannya. Ia berjalan ke arah parkiran dengan perasaan tak menentu, ditatapnya kantung kresek itu dengan tatapan penuh tanya, jika aluna benar benar hamil apa ia harus buru buru menikahi aluna dan menjadi papah muda? Aishh membayangkannya saja sudah membuat dirinya merinding.
Sesampainya dirumah aluna, ia mendapati aluna yang tengah menonton tv dengan setoples kacang polong di pangkuannya.
"Wahh dapet mangga mudanya?" aluna tersenyum sumringah
"Ah iya ini" samudra menggaruk tengkuknya sambil tersenyum kikuk
"Na aku mau ta__"
"Mau tanya aku hamil?" aluna memotong ucapan samudra, mukanya kembali datar "Justru aku lagi seneng banget!"
"Se...seneng?"
"Tadi pagi perut aku meilit itu karna aku mau datang bulan"
Samudra tersenyum lega, perasaanya membaik sudah akhirnya yang dipikirkannya soal papah muda itu salahh
"Terus mangganya buat apa?"
"Eh iya!" aluna meraih mangga yang tadi ia letakan di atas meja "Aku mau buat cake mangga, besok mamah aku mau kerumah nenek dan nenek itu suka banget sama cake mangga buatan aku jadi sekalian aja besok aku nitip ke mamah"
"Oh gituu" samudra merasa lega untuk yang kedua kalinya, cowok itu menjatuhkan badannya di sofa yang tadi diduduki aluna, ia memejamkan matanya dengan salah satu tangan yang menutupi wajahnya
"Mandi gih sana, baunya sampe sini tauk!"
"Bentaran deh capek nih tadi pulang sekolah aku langsung ke supermarket"
"Iya makannya mandi biar badannya fress dodol!"
"Nggak bawa baju ganti sayangg"
Aluna berpikir sejenak
Kemudian gadis itu berlari ke kamar mamahnya, ia ingat mamahnya masih menyimpan beberapa baju mendiang ayahnya. Ia membuka almari pakaian dan benar saja pakaian papahnya masih terlipat rapi, aluna sedikit terkejut karena di dalam almari mamahnya itu banyak tempelan foto mamah dan papahnya dari masih muda hingga mereka menikah.
"Ternyata mamah masih sayang banget sama papah" aluna tersenyum lantas mengambil kaos dan celana pendek papahnya kemudian keluar dan mengahampiri samudra
"Pake itu, punya papahku dulu" aluna memberikan kaos dan celana pendek itu kepada samudra "Oh iya udah aku siapin handuk sama peralatan mandi juga, bentar lagi mamah aku pulang jadi kamu jangan kucel"
"Wahh calon istri idaman" ucap samudra, cowok itu mengerlingkan sebelah matanya sebelum pergi ke kamar mandi
Sontak saja perlakuan samudra sukses membuat aluna merona disertai jantungnya yang berdegub kencang
Setelah selesai mandi, samudra menghampiri aluna yang tengah mempersiapkan makanan di dapur, ia memeluk pinggang aluna dari belakang layaknya sepasang suami istri. Aluna yang merasakan sebuah tangan kekar melingkar di perutnya membuat ia terjikat kaget
"Heh ngapain kamu?!"
Samudra tak menjawab, ia membenamkan kepalanya di tekuk leher aluna "Belum sah sam ya alloh ni anak badung bener"
"Ekhem!"
Suara deheman itu membuat samudra langsung melepas pelukannya, dan aluna yang tengah menelan salivanya susah payang "Mampus!" batinnya
"Lama lama mamah nikahin juga kalian!"
"Hehe maaf tante mama" ucap samudra sedikit canggung
"Haha hehe" ketus deandra kemudian wanita itu pergi menuju kamarnya
"Mampus lo nggak dapet restu nyokap!" ucap aluna, dalam hati ia terkikik geli
"Dih kok kamu gitu si bukannya belain calon suami juga"
Tak lama kemudian deandra muncul dari kamarnya dengan piyama biru laut yang ia kenakan
🐣🐣🐣
"Sejak kapan kamu disini?" tanya deandra di sela sela makan malamnya bersama aluna dan samudra
"Sejak 2 jam lalu tante mama"
"Ohh gitu, kalian nggak ngapa ngapain kan?"
"Astagfirullah halazimm samudra anak baik baik tante mama, nih ya papah itu selalu ngajarin samudra buat ngehormatin perempuan, kata papah kalo samudra nyakitin perempuan itu sama aja kayak samudra nyakitin hati mamah dan samudra nggak mau itu, samudra sayang mamah dan juga sayang aluna,sam masih inget batasan, masih sabar nunggu halal kok tante mamah"
Pletak
Deandra menyentil dahi samudra dengan jarinya "Anak baik baik tapi udah main peluk peluk anak saya, dasar kamu emang ya cowok itu pinter banget nyusun prakata"
"Aw kok disentil sih tante mama, kan emang bener samudra anak baik baik, udah gitu alim lagi, setiap sore juga samudra belajar ngaji sama papah, terus ya papah itu juga ngajarin tips menarik perhatian calon mertua, kalo ini si khususon buat tante deandra"
Deandra memutar bola matanya malas, sementara aluna tengah menahan tawanya agar tidak meledak
"Kamu itu ganteng ganteng bawel juga ya"
"Sam emang udah ganteng dari waktu embrio kok tante mamah, buktinya aja nih ya kemaren waktu samudra joging, ibu ibu komplek yang lagi senam pada nyamperin samudra terus mereka juga minta foto, ada yang muji sam ganteng sampe nyubit pipi sam, padahal sam udah ngomong kalo sam udah punya pacar namanya aluna"
Bisa gila lama lama deandra jika terus bicara dengan samudra, yah sekarang anak itu menjadi cerewet nggak ketulungan, untung ganteng jadi deandra masih bisa memberi toleransi "Mamah ke kamar dulu, nanti kamu beresin ya lun, dan kamu samudra saya percaya sama kamu jagain aluna baik baik, awas kalo kamu berani nyakitin aluna, mamah gantung kamu di tengah sungai amazon"
Setelah deandra beranjak dari ruang makan, seketika itu aluna langsung terbahak "Hahaha ya ampun samudra siapa sih yang ngajarin kamu jadi bawel banget hahaha"
"Akhir akhir ini lagi suka nonton dora aja, apalagi waktu pas bagian 'katakan peta katakan peta ye katakan peta' " ucap samudra sambil menirukan gaya yang sepertinya bukan dora
"Pfft- hahaha itu dalang pelo goblok" aluna geleng geleng, ia mengambil beberapa piring kotor dan mencucinya
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra {COMPLETED}
Teen FictionBerawal dari sekuter butut yang tak sengaja menabrak motor sport miliknya, membuat samudra sangat dongkol dengan si empunya sekuter "Woy liat liat dong! dasar bego!" Teriak samudra "Masnya juga hati hati dong!" Cewek berparas tomboy dengan sekuter...