Bab 8

64.8K 2.9K 54
                                    

.

.

.

.

HUT SMA Merah Putih telah tiba, beberapa serangkaian kegiatan telah dilakukan beberapa murid. Dan sekarang tiba saat nya untuk kegiatan drama musical yang diikuti seluruh kelas dari kelas X sampai XII. Semua kelas pun tengah mempersiapan diri,termasuk kelas XI IPA 5 yang juga sedang bersiap dan kebetulan mendapat nomor undi 7.

Aluna menatap pantulan dirinya di cermin, dirinya terlihat cantik dan manis dengan gaun cinderella yang ia kenakan. Nadia sangat pintar memilih gaun dan ukurannya terasa pas di tubuh aluna. Tak lupa dengan riasan yang tidak terlalu tebal dan sanggul yang telah di tata sedemikian rupa membuat aluna semakin menawan.

Saat aluna membalikan badannya, ia tak sengaja menginjak gaunnya yang membuat tubuhnya terjatuh, namun dengan sigap samudra menangkap tubuh aluna yang membuat gadis itu tak jadi mencium lantai. Samudra menatap aluna, gadis tomboy itu tampak berbeda.

Cantik! Gumam samudra dalam hati. Tanpa ia sadari, dirinya mengukir senyum yang membuat aluna menyerit bingung "Ekhem!" mendengar deheman itu membuat samudra tersadar dari lamunannya dan mereka segera membetulkan posisi mereka.

"Ngapain lo liat gue sambil senyam senyum? Gue cantik ya?" ucap aluna

"Dih! Pede banget lo!" sahut samudra

Sebenarnya sedari tadi pun aluna tengah terkagum kagum saat melihat samudra dengan kostum pangeran yang sangat indah, menambah kesan keren dan tampan. Namun gadis itu pintar menyembunyikan rasa kagumnya jadi tidak mudah di ketahui oleh samudra.

"Aluna samudra! Gimana kalian udah siap? Bentar lagi kita tampil" ucap nadia

"Siap!" jawab keduanya bersamaan

"Luka lo gimana?" tanya samudra

"Udah mendingan kok, hampir kering"

"Obat udah diminum?"

"Eh? Em belum hehe"

"Gimana si lo? Udah tau mau drama tapi obat belum diminum! Kalo lo kenapa napa gimana? Kan gue juga yang repot! Bandel banget si!" entah kenapa tiba tiba cowok itu terkesan perhatian kepada aluna, ya meskipun caranya dengan memarahi gadis itu

Aluna yang mendengar samudra ngoceh seperti itu merasa ada gejolak aneh di tubuhnya, merasa ada sesuatu  di berdesir di hatinya "dia peduli sama gue?" batin aluna

Samudra pergi meninggalkan aluna, namun tak sampai 15 menit, cowok itu sudah kembali dengan obat dan sebotol air mineral di tangannya "Nih minum"

"Widih perhatian amat mas!" ucap aluna, kemudian menerima obat dan air mineral itu dan segera meminumnya

"Ya gue kan pengin lo sembuh nana" gumam samudra yang terdengar pelan bahkan hapir seperti bisikan.

"Nana?" tanya aluna dalam hati, meskipun samudra bergumam sangat pelan, namun jangan salahkan telinga aluna yang memiliki pendengaran sangat tajam. Sejurus kemudian aluna mengukir senyuman, nana? terdengar seperti panggilan spesial.

Samudra {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang