Samudra {COMPLETED}

Bab 18

.

.

Penjelasan

.

.

"Gue dan rheta kita......."

Aluna menoleh

"Di jodohkan" sambung samudra "Awalnya gue mau nolak, tapi ini semua menyangkut perusahaan bokap gue, perusahan bokap gue terancam bangkrut, dan satu satunya cara untuk melindungi perusahaan adalah dengan bekerja sama dengan perusahan bokapnya rheta. Mereka menyepakatinya dengan satu syarat, yaitu dengan menjodohkan gue dan rheta, awalnya gue tolak mentah mentah karena gue cuma cinta dan sayang sama lo, tapi...."

Flashback on

Samudra tengah berdiri di balkon kamarnya sambil menghisap benda beracun yang ada ditangannya. Ia tak habis pikir dengan kejadian ini, ia benar benar marah dengan keputusan papahnya. Kenapa? Kenapa harus perjodohan? Di saat ia mulai mencintai seseorang yang telah membuat hari harinya berwarna, orang yang memberinya kenyamanan, kebahagiaan, bahkan detakan yang berbeda pada jantungnya.

"Papah tau kamu tidak bisa menerima ini, tapi di balik keputusan papah memiliki alasan samudra" ucap Mr. Brown

"Alasan yang membuat aku hancur heh?" samudra tersenyum miring

Mr. Brwon berusaha bersabar, ia tak ingin terjadi perdebatan seperti kemarin. Ia harus secepatnya menyelesaikan masalah ini. Yah mungkin seperti itu.

"Baca ini" Mr. Brown menyerahkan buku berwarna hitam yang tengah sedikit usang dengan debu yang cukup tebal, setelahnya pria itu meninggalkan samudra sendiri

Samudra meniup buku itu dan membukanya "kosong?" gumamnya, ia terus membuka dan membuka sampai halaman tengah, dan disitu terdapat sebuah tulisan

Brown anakku

Ayah telah mewariskan seluruh perusahaan ayah kepadamu dan juga putra pertamamu, ayah percaya kau bisa menjalankannya dengan baik dengan putramu. Kau tahu perusahaan ini sangatlah penting bagi keluarga kita dan juga semuanya, perusahaan ini sudah terkenal hingga manca negara. Namun, ada satu perusahaan yang juga sama pentingnya dan terkenalnya seperti perusahaan kita, yaitu perusahaan milik Mr. James. Jika suatu saat nanti perusahaan kita dalam bahaya, hanya perusahaan Mr. James yang dapat mebantu perusahaan kita dan ayah harap semoga itu tidak akan terjadi karena ayah tau resikonya ada pada putramu. Dan satu lagi, jangan mengecewakan ayah. Jangan sampai salah dalam bertindak dan mengambil keputusan, jika sampai salah, bukan hanya perusahaan kita saja yang akan hancur, namun juga nyawamu, istrimu, dan anakmu