Samudra berjalan santai setelah mengisi perutnya di kantin. Jam terakhir ini ia gunakan untuk membolos ria, karena sedari tadi ia terus menguap di kelas dan perutnya mendadak keroncongan. Alhasil ia mutuskan untuk ijin keluar kelas dan bolos ke kantin. Namun ketika dirinya kembali ke kelas, ia mendapati kelas sudah kosong. Aluna tidak menunggunya? Samudra mengambil ponselnya dan segera menghubungi nadia..
"Hallo sam?"
"Hallo nad, tau aluna dimana nggak?"
"Aduh nggak tau tuh, soalnya tadi gue pulang duluan. Atau kali aja tuh bocah udah pulang kali, lo cek aja kerumahnya"
Samudra memutuskan sambungan telfonnya. Lantas ia berjalan menuju parkiran, ia akan mencoba ke rumah aluna barangkali yang di katakan nadia ada benarnya di jika aluna sudah pulang terlebih dahulu.
Namun saat dirinya berjalan melewati toilet ia mendengar jeritan seorang perempuan
"ENGGAK!!!!"
"Aluna!" samudra yakin itu suara aluna, ia buru buru berlari menuju toilet, di dobraknya pintu tersebut. Dan benar saja, ia mendapati aluna yang sudah tak sadarkan diri
Samudra membawa aluna ke dalam mobilnya. Ia melajukan mobilnya ke arah rumahnya.
Sesampainya dirumah, ia langsung membaringkan tubuh aluna di kamar tamu.
"Bi surti!" panggil samudra kepada asisten rumah tangganya
"Iya den kunaon?"
"Tolong gantiin baju aluna ya bi, samudra mau ambil kotak P3K dulu"
"Siap den!"
Setelah mengambil kotak P3K, samudra kembali ke kamar tamu untuk segera mengobati luka yang ada di dahi aluna. Bi surti pun juga sudah selesai menggantikan aluna pakaian
"Makasih ya bi"
"Iya sama sama den, kalo gitu teh bibi permisi dulu atuh"
Samudra mengangguk kemudian berjalan mendekati aluna dan duduk di samping ranjang. Dengan cekatan ia membersihkan luka yang ada di dahi aluna kemudian menempelkan sebuah plester bermotif bulan berwarna biru.
"Enggh" aluna membuka matanya perlahan, penglihatannya masih buram, ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahanya hingga penglihatannya mulai terlihat jelas
"Kamu udah bangun?"
"Samudra? Ini dimana?"
"Dirumah aku sayang, kamu kenapa kok bisa pingsan terus luka gitu? Ah iya maafin aku juga nggak bisa jagain kamu"
"Enggak papa kok sam" aluna menatap samudra sedikit ragu, apakah ia harus menceritakan kejadian tadi atau tidak
Menyadari tatapan ragu dari aluna pun membuat samudra mengerti "Ceritain na, kita pacaran udah setahun lebih, masih ragu buat terbuka sama aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra {COMPLETED}
Teen FictionBerawal dari sekuter butut yang tak sengaja menabrak motor sport miliknya, membuat samudra sangat dongkol dengan si empunya sekuter "Woy liat liat dong! dasar bego!" Teriak samudra "Masnya juga hati hati dong!" Cewek berparas tomboy dengan sekuter...