6. Ketakutan

13K 171 22
                                    

"As, bangun honey kita sudah sampai. As ayo lah."

"Emmhh apa sam aku masih mengantuuk."

"kita sudah sampai"

"Benarkah?" Aku terlonjak kaget dan membelalakan mata.

"Astaga bagaimana penampilanku? apa aku berantakan? Apa wajahku sembab? Apa rambutku acak acakan? Tolong sam katakan."  Aku meneliti setiap bagian tubuhku dan bercermin di cermin kecil yang selalu ada di tas ku.  Tapi sam hanya terkekeh. Haahh menyebalkan.

"Apanya yang lucu hah?"

"Kau yang lucu hon. Sudah lah kau sydah cantik, sangat cantik."

"Saam jangan buat aku maluu." Rasanya pipiku sudah semerah tomat gara gara sam. Sam mengecup bibirku sekilas dan kami turun dari mobil menuju rumah sam, aku sangat gugup saat sebelum memasuki rumah tapi sam terus meyakin kanku. Aku menggenggam erat tangan sam.

"Sam."

"Tenang honey, kau akan baik saja. Kau pasti akan suka dengan mereka dan sebaliknya." Aku menghembuskan nafas panjang dan melanjutkan berjalan.

"Ayah ibuu. Sam pulang."

"Sam." Datang seorang wanita yang terlihat masih muda, tidak terlihat keriput di wajahnya dia sangat cantik aku yakin dia ibu sam, pantas saja sam sangat tampan. Hhh

"Iya bu." jawab sam sambil melihat kearahku dan tersenyum. Dan wanita itu kemudian memelukku, ada raut wajah yang sangat senang di wajahnya, nampaknya dia sangat bahagia dengan kedatanganku.

"Han kemarilah siapa yang datang dengan sam. Ayo nak kita masuk, anggap saja rumah sendiri." Kami di persilahkan masuk oleh ibunya sam. Dia sangat baik.

"Ayah." Sam memeluk seorang lelaki yang di panggilnya ayah itu, dia sedang duduk di ruang keluarga.

"Sam apa ini.." respon ayah sam saat melihatku sama dengan ibunya, sangat senang fan kagum.

"Benar ayah, dia mate ku."

"Kemarilah nak, kami sudah sangat lama menantikanmu." Ayah sam memelukku.

"Siapa namamu nak"

"Emm saya assyla bu, Assyla mutya karment."

"Oww kau berasal dari keluarga karment nak, pack terbesar di new york." Dan lagi lagi ku hanya bisa tersenyum. Aku harus terlihat sopan di hadapan mereka, jangan sampai melihat sisi menggodaku, aku tak mau mereka menganggapku wanita murahan.

"Sam ajak dia ke kamar dia pasti lelah."

"Baiklah bu." Sam memegang tanganku dan mengarahkan ku ke kamarnya.

Kamar sam berada di lantai dua, diding bernuansa monokrom dengan hiasan klasik sangat elegan. Kamarnya luas dan nyaman aku suka di sini.

"Sam."

"Iya sayang." Aku duduk di pangkuan sam dan sedikit menggodanya.

Astaga as, aku yakin dia tidak tahan dengan perlakuanmu.

Biarkan saja dy.

"Aku tidak bisa tidur."

"Kau tertidur di sepanjang perjalanan as."

"I know." Sam menciumku dengan posesif, awalnya hanya bibir tapi semakin lama dia bermain di ceruk leherku dan aku hanya melengguh menikmati permainan sam yang membuatku tak berdaya ini.

Posisiku sekarang berada di bawah sam, dia menindihku dan menyusuri setiap lekuk tubuhku.

"As, apa aku boleh melakukannya?"

Sexi And BraveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang