Dia, membingungkan 3

62 10 0
                                    

Hanya jalanan panjang yang tampak di depan mereka berdua sekarang. "Gua kenyang ni" berhasil, 1 kalimat yang keluar dari mulut Rafa. Kalya tetap bungkam. "Tapi sebelum perut gua lapar, gua mau ngisi lagi" lanjutnya. "Bilang aja lo laper" jawab Kalya. "Ngga lah, lo gr banget, jangan ngarep gua bakalan ngajak lo makan bareng sama gua" Kalya membatin duhh ni anak tolol, ngeselin asli asli. "Dimana rumah lo?" Tanya Rafa. "Itu komplek Mercusuar, stop depan gerbang aja" jawab Kalya. "Ya ampunn, lo gr banget yah. Siapa juga yang mau nganter lo sampe depan rumah. Ngga usah gr lah." Rafa pun menginjak rem mobilnya dan berhenti. Kalya melepaskan sabuk pengaman, dan keluar dari mobil tanpa sepatah kata terucap. "Gila tu anak, ansos atau gimana si, sampe ngomong makasih aja ngga". Rafa diam, ia mengamati punggung mungil itu yang lama kelamaan menghilang dan melanjutkan perjalanan pulangnya.
•••

Rafa
Sejak kemarin, ia mengamati ponselnya jengah. Notif instagramnya bersahut-sahutan dengan tak hentinya. Kali ini, ada yang mencuri perhatiannya. Ia melihat akun sekolahnya mem-follow akun instagram miliknya. Perhatiannya tertuju pada satu postingan, seorang cewek dengan mengenakan topi sekolah dan rambut dikuncir satu sambil tersenyum dengan manis dan memegang piala "Man Jadda Wa Jadda"-Mikalya dengan caption yang tertera. Oh jadi namanya Mikalya. Dia pun, memasuki laman Mikalya, dan sayang akunnya protected. "Kampret artis aja ngga di protected, lebay ni anak. Sial, ngapain gua ngepoin ni anak, buang waktu kamu aja Rafa yang ganteng", sambil tersenyum dan Rafapun mematikan handphonenya, lalu menenggelamkan kepalanya di bantal, perlahan ia pun terlelap.
•••

Hari-hari pun terus berlalu, hingga suatu perang pun akan di mulai. Grettt...greettttt
? : Kal, gua mau ngmng ni sm lo
Kalya : Sp?
? : Rafa (read)
5 menit kemudian, yah dengan mudahnya Rafa mendapatkan id line Kalya, tentunya ia dapatkan dari grup chat kelasnya.
? : gilak, jangan pernah read aja line gua (read)
Grett...greettt...greett...gretttt....greeeeetttt.... suara panggilan dari Rafa
Kalya : duh apaan si?
? : bales nggaa? Kalo ngga gua telfonin terus lo
Tuttttttt sambungan terputus
? : bales woyy
? : woyyy
Kalya : lo knp si?
? : pokoknya besok gue tunggu di cafe Santa
              jam 1 siang.
Kalya : dasar ayam negeri bego, ngeselin (read)
••••

Tepat jam 1 siang, Kalya mendatangi cafe Santa dengan tertatih. Setibanya di sana, dia mencari sosok ayam negeri yang ia anggap. Lalu ia duduk dan memesan milkshake coklat kesukaannya. Sudah hampir 1 jam dia menunggu tetapi sosok Rafa pun tidak juga datang. Ia pun membuka line dan menanyakan dimana Rafa, tapi hasilnya nihil. Tidak ada satu pun balasan yang ia terima. Ia memutuskan menunggu hingga jam 3, hingga ia pun mengantuk dan tertidur. Suara penjaga cafe pun terngiang "mba... mbaa kalo mau tidur jangan di sini dong mba", "duh maaf yah, saya nunggu temen saya" jawab Kalya sambil mengecek Hp nya, tapi tetap saja hasilnya nihil. Apa aku yang terlalu bodoh mempercayai perkataannya, ada apa denganku, mengapa kaki ku membawaku kesini, mengapa aku dengan bodohnya menunggu hingga dua jam lebih.
•••

Rafa
Rafapun bergegas bersiap untuk menuju cafe Santa, grettttt Hp nya berbunyi ... "Sabar woi, gua lagi siap-siap ni, lo ngga sabar banget ketemu gua" jawabnya. "Haii, Happy Birthday Rafa sayang. Semoga kamu selalu sehat yah. Aku masih sayang sama kamu" sontak Rafa kaget. Ia melepaskan Hpnya dan melihat Yusi nama yang tertera. "Iya makasih", jawabnya. "Raf, aku tunggu jam 1 siang ini di hotel Malaka, aku udah sama mama papa kamu ni. Aku berencana untuk ngadain pesta buat ulang tahun kamu" lanjutnya, "tapii...", "ngga nerima alesan, pokoknya dateng". Tuttttt.tutttt.... sambungan terputus.

Duh si Kalya gimana ni. Yaudah lah gua telpon aja nanti di mobil tukasnya. Rafa pun berjalan menuju mobilnya. Ketika sedang berjalan, ia ingin memberi kabar kepada Kalya,

Kalya

Kal, sori. Gua ada urusan mendesak ni. Tunda aja yah. Tadiny, gua mau minta ajarin pelajaran oalharga, nanti aja deh. Eh, lo harus maafin gue, awas ngga!

Pada saat akan menekan send, demi kesialan apapapun Hpnya mati. Dengan kesal ia melempar Hpnya ke kursi penumpang. Ia berharap, semoga Kalya berpikir bahwa ajakannya semalam hanya lelucon semata. Itu pintanya.
•••

Mikalya
Jam 4 tertuju di dinding kamarnya. Ia menghempaskan tubuhnya di tempat tidurnya. Kesialan apa yang telah menimpanya, dengan bodohnya ia percaya kata-kata ayam negeri sialan. Membuang waktu yang sangat berharga baginya. Ia menutup matanya dan berlalu tidur untuk menghilangkan sesak yang ada di dada, ntah mengapa ia merasakannya.

Tidak usah berjanji, jika tidak mampu menepatinya. Kau tidak tahu bukan? ada seonggok hati yang hancur saat janji yang kau berikan dengan mudahnya kau abaikan.







Wopss, aku berharap kalian yang baca akan memberikan saran-saran yang membangun buat ceritaku. Sekali lagi thankyou so much buat yang udah baca🤗

Tanda TanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang