Happy Reading!!!....
Author POV
Pagi hari ini terlihat Taylor sedang bersiap siap untuk pergi ke tempat ia bekerja. Dia mengeluarkan sepedanya dari garasi dan mulai menjalankannya. Mengendarai sepeda di keramaian kota di pagi hari ini tidak akan menyurutkan semangatnya untuk pergi ke kantor. Dia hari ini sangat senang karena dia bermimpi tentang pria idamannya. Betapa indahnya bukan?
Sesampainya di kantor, dia memarkirkan sepedanya di tempat biasa dan segera masuk ke dalam kantornya. Sesampainya di dalam di bertemu dengan orang yang sedang tidak ingin dia temui sekarang. Berada satu lift dengan orang sepertinya akan sangat mengacaukan moodnya di pagi hari.
'Si George ini, kenapa bisa aku satu lift dengannya.' Pikir Taylor dalam benaknya.
Tidak ada perkataan yang keluar dari mulut mereka. Hanya keheningan yang menghantar mereka. Tidak lama kemudian akhirnya lift terbuka dan segera Taylor keluar dari lift tersebut dan meninggalkan musuhnya disana. Taylor pun kembali ke rutinitasnya.
Di tempat lain di ruang rapat terdengar pembicaraan antar beberapa orang.
"Saya sungguh sangat terbantu dengan keberadaan anda disini."
"Oh itu sudah jelas pak, saya memang bisa membantu."
Mereka pun meninggalkan ruang rapat dan para tuan rumah mengajak tamu mereka berkeliling di dalam kantor. Seorang pria dengan tinggi yang lumayan dan juga badan yang terbentuk. Wajah yang membuat gadis gadis terpanah akan ketampanannya bahkan kantor ini riuh karena kedatangan orang tersebut.
Mereka berjalan jalan sambil melihat lihat keadaan kantor hari ini. Pak manager menemani tamunya itu mengelilingi perusahaannya.
"Tuan, saya ingin memperkenalkan anda dengan salah satu karyawan terbaik saya."
Pak manager pun memanggil Taylor dan berjalan menuju ke arahnya. Taylor pun yang merasa terpanggil segera menuju ke sana. Namun saat langkahnya sudah dekat, dia kaget melihat siapa di depannya itu.
"Taylor, kenalkan ini Mr Paul, dia akan membantu kita dalam proyek nanti."
Kaget bukan main, dia melihat orang yang sangat tidak asing baginya. Orang yang selama ini terus bersamanya dan bagaimana bisa dia percaya bahwa orang di depannya ini akan membantunya dalam proyek perusahaannya.
"Bagaimana kau bisa disini?!."
Taylor POV
Aku sungguh tidak menyangka tentang apa yang kulihat ini. Sungguh bagaimana bisa aku percaya dengan apa yang terjadi sekarang.
"Bagaimana kau bisa disini?!."
"Hei Taylor, dimana sopan santunmu. Dia ini penyuplai material terbesar untuk proyek kita. Taylor, kau harus pintar menjaga etika mu."
"Ma-Maafkan saya pak."
"Sudah, itu tidak apa apa Mr Mark, saya mengenal dia jadi tidak perlu terlalu kaku."
Aku sungguh tidak mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi disini. Aku memang sungguh tidak tahu tentang apa pekerjaan adikku ini namun aku sungguh tidak percaya karena dia sungguh melampaui ku sekarang.
"Oh, ternyata kalian sudah saling kenal. Baguslah, kalau begitu kau Taylor akan menjadi guide buat Mr Paul untuk melihat lihat perusahaan kita. Aku mengandalkanmu."
Apapun yang diminta manager aku akan melakukannya. Pak Mark pun meninggalkan kami berdua dan aku menghela nafas sambil memijit kepalaku karena masih bingung dengan apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Menangis
Action"Aku tak berdaya, aku tidak bisa berbuat apa - apa, hanya bisa menangisinya bersama. Aku tidak ingin membiasakan diriku dalam kesedihan. Maka dari itu Jika dunia menangis, aku akan menangis juga." Sebuah cerita yang bergenre Psycopath, sebuah perasa...