Real:Fake 14

194 18 3
                                    

Happy Reading......



Author POV

Saat ini pakaian milik Taylor sudah terlepas dari badannya dengan kondisi yang sudah terobek robek. George yang sudah hilang kesadaran dan saat ini dikendalikan oleh nafsunya saja terus menciumi tubuh milik Taylor dengan lahapnya. Taylor terus berusaha menahan rasa sakit yang didapatnya namun akhirnya dia meneteskan air matanya tersebut. Badannya yang sudah banyak bekas ciuman dari George yang terus menerus menikmati badannya tersebut. Taylor tidak dapat berbuat apa apa lagi, saat ini dia hanya bisa pasrah di dalam penderitaan yang dia terima. Dia sangat menyesal tidak bisa menjaga dirinya sendiri dan hanya Josh yang boleh memperlakukannya seperti ini. Dalam lubuk hatinya dia hanya terus menerus meminta maaf kepada Josh yang mungkin mengkhawatirkan dirinya itu.

George memandang Taylor sambil memberikan senyuman licik kepadanya. Dia terlihat sangat puas dan benar benar bahagia. Dia sangat senang akhirnya bisa mendapatkan Taylor dari selama ini dia hanya pendam. Benar benar perjuangan yang tidak sia sia pikirnya. Dia kemudian meletakkan tangannya di belakang leher Taylor dan mengarahkan Taylor untuk melihat ke arahnya. Taylor hanya memberikannya pandangan memohon dan menderita namun George sama sekali tidak memperdulikannya.

"Taylor, aku ingin kau menjadi milikku."

"Hentikan George, kumohon. Ini bukan hal yang terbaik, aku sudah mempunya seorang kekasih. Aku tidak boleh berkhianat di belakangnya. Maka dari itu tolong lepaskan aku."

Mendengar perkataan dari Taylor membuat George benar benar merasa kesal. Dia langsung menarik rambut Taylor kebelakang dan menatap tajam kepadanya.

"Kau! Jangan pernah kau berani untuk melawanku. Saat ini kau sudah milikku dan akan selamanya milikku. Dengar itu!."

Gertakan yang diberikan George kepada Taylor membuatnya terdiam dan hanya menundukkan kepalanya. Perlahan isak tangis keluar dari mulut Taylor dan juga air mata yang mengalir di pipinya.

"Maafkan aku sayangku, aku tidak bermaksud untuk membentakmu tadi. Aku hanya tidak menyukai jika kau melawan seperti itu. Kumohon jangan bersikap seperti itu lagi."

George kemudian mengangkat wajah Taylor dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya itu. Dia kemudian mengelus rambut milik Taylor untuk berusaha menghentikan tangisannya itu.

"George.... Hiks.... Kumohon hentikan semua ini.... Lepaskan aku..."

BRAK!!

Tiba tiba saja George melempar sebuah kayu di tembok dan membuat kayu tersebut patah. Benar benar George berusaha menahan kemarahannya dan Taylor tetap terisak tangis disana. George kemudian berdiri dan membelakangi Taylor.

"Kau benar benar keras kepala. Aku akan meninggalkanmu sendiri disini dan membuatmu untuk merenungkan semuanya."

Dia kemudian berjalan dan meninggalkan Taylor sendiri. Taylor yang saat ini sedang terikat tanpa memakai baju akan membuat tubuhnya kedinginan. Jauh dalam pikirannya saat ini, dia sangat ingin bertemu dengan Josh namun apalah dayanya sekarang. Berdiripun saat ini dia sudah tidak mampu. Dia saat ini hanya bisa meratapi keadaannya saat ini dengan rasa sakit dan putus asa dengan tetesan air mata yang jatuh dipipinya. Saat ini dia tidak bisa memikirkan apa apa kecuali rasa cintanya.

Ditempat yang jauh, Josh berusaha untuk mencari lokasi yang dikatakan Paul tersebut. Dia merasa tidak percaya jika Paul akan merencanakan hal sejahat ini kepada kakak kandungnya sendiri. Dia benar benar heran dengan apa yang ia dengar itu. Dia berkendara sambil mencoba melacak posisi yang dimaksudkan oleh Paul tersebut.

Dunia MenangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang