Real:Fake 12

186 18 1
                                    

Happy Reading.....


Author POV

Taylor dan Josh terlihat saling berciuman dan memainkan lidah mereka. Ciuman mereka semakin buas dan panas. Sebuah ranjang yang mereka tempati akan menjadi sebuah saksi atas permainan mereka saat ini. Josh kemudian membuka baju Taylor dan melemparnya ke sembarang arah. Josh mulai menjilati puting yang berwarna merah muda milik Taylor. Taylor terus menggelinjang akibat permainan Taylor tersebut. Taylor meremas rambut Josh karena tidak kuasa menahan rasa nikmat yang diberikannya. Josh mulai meningkatkan permainannya dengan mulai menggigit puting Taylor. Desahan Taylor semakin menjadi jadi karenanya.

"Sepertinya ada yang menikmati permainan ini."

Josh tersenyum ke arah Taylor yang terbaring pasrah. Wajahnya yang mulai memerah membuat Josh semakin bergairah. Josh mulai membuka kancing celana Taylor dengan satu tangan dan tangan lainnya memainkan puting Taylor. Desaan yang dikeluarkan Taylor disumbat oleh ciuman yang diberikan Josh. Josh memasukkan tangannya ke dalam celana Taylor dan mengelus kejatanan milik Taylor. Taylor semakin menggelinjang tidak tertahankan. Josh memberhentikan permainannya tersebut dan terlihat Taylor yang sedang berusaha mengatur nafasnya.

"Want to do it more?."

Taylor menganggukkan wajahnya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Josh melepas celana Taylor dari tubuhnya dan membuatnya tanpa sehelai kainpun. Kejantanannya berdiri keras sampai terlihat Taylor malu karena hal tersebut. Josh mulai memasukkan kejantanan Taylor ke dalam mulutnya dan mulai memainkannya dengan lidahnya. Perlahan lahan Josh menggerakkan kepalanya. Taylor mendesah semakin kuat dan kembali meremas rambut Josh. Desahan demi desahan keluar dari mulut Taylor membuat permainan ini semakin bertambah panas. Josh mulai mempercepat gerakannya dan membuat Taylor tidak tertahankan lagi.

"Tu-Tunggu.... Nggh.. ahh...aku... aku ingin.... Keluar."

Josh pun mempercepat gerakannya lagi setelah mendengar perkataan dari Taylor. Taylor pun sudah mulai tidak tahan dan akhirnya menyemprotkan pejuhnya di dalam mulut Josh. Josh menelan pejuh milik Taylor dan menjilati sisa sisa pejuh yang ada. Taylor kembali mengatur nafasnya yang terengah engah karena permainan tersebut.

"Kenapa... hosh.... Kau menelan... pejuhku."

"Memangnya kenapa? Rasanya manis dan aku suka."

Taylor terasa malu karena perkataan dari Josh tersebut. Josh kemudian menindih Taylor dan membuat wajah mereka saling bertemu.

"Hey, are you ready?."

Taylor mengangguk dan memberikan ciuman kecil kepada Josh. Josh kemudian segera mengambil pelumas di dalam lacinya. Dia kemudian menuangkan isi dari pelumas tersebut dan mengolesnya di lubang dubur Taylor. Pertama tama dia memasukkan dua jari terlebih dahulu untuk membuat Taylor lebih terbiasa. Setelah persiapan sudah selesai, Josh perlahan lahan memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Taylor. Taylor mulai meringis kesakitan namun Josh berusaha selembut mungkin untuk mengurangi rasa sakitnya tersebut. Setelah beberapa waktu akhirnya kejantanan Josh masuk seluruhnya. Josh kemudian meminta izin untuk memulai pergerakan dari Taylor. Perlahan Josh menggerakkan tubuhnya dan membuat kejantanannya menjelajahi lubang Taylor. Awalnya suara perih keluar dari mulutnya namun lama kelamaan desahan demi desahan yang diberikan Taylor membuat pergerakan Josh semakin kuat. Josh terus menghantam lubang milik Taylor tersebut dan keringat mengalir di tubuhnya. Taylor yang terus mendesah tersebut ternyata sudah mencapai klimaks keduanya. Jepitan yang diberikan Taylor tersebut membuat Josh mengerang kuat karena dia hampir mencapai klimaks. Josh pun menyemburkan pejuhnya di dalam lubang Taylor. Josh kemudian menciumi Taylor dengan kejantanannya yang belum terlepas.

Dunia MenangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang