6

1.3K 221 30
                                    

dont forget🌟

•••

Hari ini agenda rutin Kai untuk cuci darah ditemanin Krystal. ia juga akan periksa darah untuk yang sekian kalinya guna mengambil nomor antrian pembelian ginjal.

sepanjang perjalanan dari lobi rumah sakit menuju tempat kai akan menjalani cuci darah, tangannya tidak lepas dari pinggang krystal. merangkulnya posesif sepanjang jalan.

"krystal.."

"kamu butuh sesuatu?"

"kalo kamu bosen nunggu saya, telfon aja ya. biar saya samperin kamu,"

krystal mengernyit sembari memaksakan sebuah tawa disela kalimatnya, "mana bisa orang lagi cuci darah kabur, kai?"

"ada. coba aja telfon saya nanti kalo gak percaya," kata kai kalem tidak lupa dengan senyuman mautnya membuat krystal mati kutu.

"aku nggak se bucin itu, kai."

"sekarang kamu gak bucin, krys. gak tau kalo besok. atau sejam lagi?"

krystal lebih baik memilih untuk diam, karena jika diteruskan, omongan kai semakin menyudutkan dirinya.

kai sudah berganti pakaian dengan baju rumah sakit yang menurut krystal lebih mirip piyama tidur.

tentu saja kai masih sangat-sangat tampan dengan pakaian apapun, krystal yakin.

"saya pinjem ponsel kamu, boleh?" tanpa basa-basi, krystal menyerahkan ponselnya pada kai. krystal kepo apa yang akan kai lakukan di ponselnya, ternyata ia hanya me-misscall panggilan ke nomor ponselnya yang krystal namai

'orang gila ganteng'

"mampus! ketauan!" batin krystal menjerit sembari menggigit bibir bawahnya lamat-lamat. sedangkan kai?

ia tersenyum seperti biasanya, tapi terlihat menyebalkan dimata krystal. "ini,"

krystal menerima ponselnya kembali dengan muka menunduk, nyalinya tiba-tiba menciut. "saya masuk dulu, ya? inget, kalo kamu bosan, kamu telfon orang gila ganteng kamu."

tidak. kai mengucapkan kalimat tersebut tidak sedatar itu. ada ekspresi nakal bercampur geli didalamnya yang membuat pipi krystal memanas.

krystal memukul kepalanya sendiri saat kai benar-benar sudah masuk ruangan berbau obat itu, merutuki kebodohannya sendiri.

"bego! bego! malu gue anjing." maki krystal kesal pada dirinya sendiri. gerakannya dihentikan saat krystal menerima sebuah pesan di ponselnya.

sebuah pesan yang mengatakan bahwa nomor ponselnya telah diisi pulsa sebesar lima ratus ribu rupiah!

"pasti dari kai!" pekik krystal terkejut.

buru-buru ia menelfon nomor kai secepat mungkin sebelum ia benar-benar menjalani cuci darah.

"halo, kai?"

"kamu sudah bosen? apa kangen sama saya?"

"yaampun.. ini orang gak ada basa-basinya sama sekali! bales halo dulu kek!" maki krystal yang hanya ia suarakan dalam hati. tidak perlu diteriakkan pada kai. tidak.

"kamu kenapa ngisiin aku pulsa sebanyak itu!?" asal kalian tahu saja, itu nominal uang jajan krystal selama seminggu. dan kai dengan entengnya ngasih cuma-cuma pada krystal.

"kenapa? tadi saya make pulsa kamu buat nelpon–"

"itu misscall kai, bukan nelfon!" sela krystal dengan gemas diujung telfon yang membuat kai tertawa.

Someone to stay; KaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang