5

1.1K 223 37
                                    

"Chanyeol. Sepupu Krystal,"

Kai tersenyum sangat ramah saat tangan Chanyeol menjabat tangan Kai. Sedangkan Krystal yang berada di belakang Kai hanya bisa memutar bola matanya menanggapi Chanyeol.

"Kenapa kesini?" Tanya Krystal yang terdengar sangat sinis di telinga Chanyeol.

"Eng.. gu– gue lagi main! Iya. hehehe lagi main sama temen-temen gue." Chanyeol sebenarnya buntu ingin menjawab apa, terlebih cara bicaranya yang tiba-tiba menjadi gagap membuat Krystal sedikit khawatir sebenarnya.

"Dimana temen-teman lo, Chanyeol?"

Mati.

Chanyeol tidak memikirkan pertanyaan apa yang akan timbul jika ia memberikan alasan bermain dengan teman-temannya.

"Mereka ada di apartemen temen gue yang satunya. Gue ke apartemen Krystal cuman mau ngambil barang yang ketinggalan sekalian jengukin."

Bagus Chanyeol. Kai sepertinya percaya dengan mengangguk sembari lebih melebarkan senyumnya.

"Kalian.. kapan menikah?" Krystal melotot kearah Chanyeol yang tengah membawa Kai lebih mendekat kearah sofa agar dirinya bisa duduk.

"Secepatnya." Jawab Kai sembari memegang tangan kiri Krystal membuat Chanyeol memfokuskan pengelihatannya pada jari manis milik Krystal.

Krystal memakai cincin berlian di jari manisnya pemberian dari Kai.

Jujur saja ia merasa sakit di ulu hatinya ketika matanya menangkap cincin yang melingkar di jari manis Krystal. Chanyeol belum siap untuk membagi Krystal pada orang lain.

Sebenarnya Chanyeol juga penasaran kenapa Kai kesini dengan Krystal yang mendorong kursi rodanya. Apa Krystal sengaja ingin Chanyeol sakit hati melihat semua ini sebagai balas dendam pada dirinya kemarin malam?

"Kalo gitu gue pamit dulu, takut ganggu."

"Kenapa buru-buru, Chanyeol? Kita bahkan belum mengenal lebih dekat."

"Sepertinya next time, Kai. Gue mau nyamperin temen-temen gue."

"Okay, Chanyeol. See you," Krystal sedikit menghela nafas lega saat Chanyeol benar-benar pergi dari apartemennya.

"Keliatannya dia baik." Kata Kai memecah keheningan setelah Chanyeol pergi. Krystal tidak menjawab, ia melangkah kearah dapur dan mengambilkan Kai minum. Meletakkan di depannya dan membenarkan omongan Kai.

"Tapi brengsek," tambah Krystal yang tengah membayangkan Chanyeol meniduri Seulgi. Kai mengernyit kurang mengerti.

"Maksudnya brengsek?"

"Lupakan, Kai. Katamu, kamu kemari pengen lebih mengenal aku. Dan, ini apartemen yang aku tinggali. Yah meskipun nyewa aja sih, bukan milik sendiri."

Kai menelusuri semua sudut pandang yang tertangkap matanya sesekali mengangguk.

"Orang tua mu?"

"Sudah lama meninggal."

"Maaf,"

"Gak papa, Kai."

Hening. Baik Krystal maupun Kai larut dalam pikiran mereka masing-masing yang entah tengah memikirkan apa.

"Kai.."

"Ya?"

"Kalo aku mau nikahin kamu karena uang. Gimana?"

Krystal menoleh kearah Kai yang bertepatan dengannya. Kai sebenarnya sedikit terkejut dengan pertanyaan yang lebih mengarah pada pernyataan sebenarnya. Kai buru-buru mengganti keterkejutannya dengan senyum lebar menawan khas milik Kai.

Someone to stay; KaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang