sebelum baca saran dong pho kaistal selain seulgi siapa sih? thankyou❤️
•••
"kita udah berakhir, chanyeol.." kata krystal lelah terusan-terusan dibuntuti oleh chanyeol.
"putus secara sepihak, krys." krystal mendengus disela tawanya,
"emang putus ada macam-macamnya?"
krystal berjalan kearah dapur sembari menenteng gelas kotor yang ia temui di meja depan tv, chanyeol dibelakang sedang membuntutinya.
"krys, gue serius!" krystal menaruh gelas kotor dalam cucian kemudian mengalihkan fokusnya pada chanyeol, benar-benar pada chanyeol.
"gue gak mau lagi berurusan dengan lo, chanyeol brengsek febrian!" chanyeol memincingkan sebelah matanya menelisik dalam-dalam tatapan krystal.
tangannya mencengkram bahu krystal sedikit kuat sehingga membuat sang empu meringis. "lo gak takut gue bongkar rencana busuk lo ke kai?"
krystal menatap chanyeol tajam, hatinya tiba-tiba saja tak karuan saat mendengar ancaman chanyeol.
benar. krystal lupa jika chanyeol juga terlibat dalam drama ini.
"lo gak mau kan? lo gak mau kehilangan sumber keuangan tanpa harus susah-susah bekerja?"
"brengsek!" maki krystal saat tangan kanannya yang ia layangkan untuk menampar chanyeol bisa ditepis dengan mudah.
"gue gak sebodoh itu, sayang." chanyeol masih mencengkram salah satu tangan krystal dengan tangan yang lain menarik pinggang krystal lebih dekat kearahnya.
wajahnya semakin dekat dengan wajah krystal membuatnya sedikit was-was. saat hidung chanyeol sudah menyentuh hidung krystal, dengan cekatan ia menendang kemaluan chanyeol kuat-kuat.
"gue gak sudi di sentuh sama bekas seulgi, brengsek!"
chanyeol memekik keras sembari memegangi alat kelaminnya sendiri, ia meringis kesakitan. "sialan, akh!"
kai is calling..
krystal memang sengaja mengganti nama kai di kontak ponselnya setelah ketahuan oleh kai. dia bahkan masih malu jika harus membahas ini.
"halo kai, ada ap–?"
"aku didepan."
krystal hampir saja tersedak ludahnya sendiri saat menerima jawaban dari kai tanpa basa-basi seperti biasanya.
"krystal?"
"i–iya sebentar." krystal buru-buru mematikan sambungan telfonnya kemudian mencari keberadaan chanyeol yang ternyata menguping pembicaraannya dengan kai.
"lo berhutang budi sama gue, krys. gue bakal main drama setelah lo buka pintu apartemen buat kai."
chanyeol duduk dengan tenang di sofa ruang tengah apartemen krystal dengan krystal yang masih kesal, ia berjalan kearah pintu dan membukakannya yang langsung disambut oleh wajah kai yang dihiasi senyuman manisnya.
"kai.. kenapa kesini?"
"peluk." kata kai sembari merentangkan kedua tangannya. krystal mengernyit dan sedetik kemudian kai sudah menenggelamkan kepalanya di ceruk leher krystal.
krystal hanya bisa pasrah menerima pelukan kai dengan mengelus lembut punggung kai. "kenapa kai?"
"kangen."
krystal mengulum senyumnya saat kai semakin mengeratkan pelukannya. "kemarin kita kan ketemu."
"kangennya kan sekarang bukan kemarin." krystal memutar bola matanya saat ia tidak bisa membalas perkataan kai yang menjengkelkan.
"sudah makan malam?"
"nggak masuk dulu?"
"aku mau bawa kamu makan malam di restoran langganan aku, kamu ganti baju aku tunggu disini."
"nggak masuk?" ulang krystal sekali lagi. kai hanya tersenyum sembari mendorong krystal agar segera masuk untuk berganti baju.
krystal menyerah akan kai yang tak terbantahkan, ia melihat chanyeol yang masih stay di sofanya dengan tatapan tajam.
krystal dandan seadanya dan memilih dress diatas lutut berwarna peach tanpa lengan dengan tas senada.
ia sengaja menggerai rambut paniangnya dihiasi pita kecil hitam pemberian sulli.
krystal sudah siap dengan kai yang benar-benar menunggunya di depan pintu sembari bersandar.
tampan.
"kai.."
chanyeol ikut menoleh kearah krystal yang sudah berganti pakaian. pacarnya benar-benar goddess.
"brengsek," maki chanyeol selirih mungkin.
krystal bahkan hanya melewati chanyeol begitu saja menghampiri kai yang menyambutnya dengan senyum lebar.
kai menautkan jemarinya di jemari krystal, menggenggamnya erat sembari membisikkan kata yang membuat bulu kuduk krystal meremang.
"saya jadi gak sabar bisa milikin kamu seutuhnya, kamu cantik."
•••
mereka sampai pada restoran yang dimaksud kai. benar-benar mewah dengan design interior yang menggabungkan warna coklat dengan warna emas yang serasi.
disetiap atapnya terdapat lampu panjang menjuntai seperti berlian memperindah tempat rekomendasi tersebut.
seorang barista menghampirinya sembari menunjukkan dimana tempat mereka akan duduk setelah kai menyebut namanya.
"kai, pamali tau kita kan mau menikah tiga hari lagi.. banyak yang bilang kalo mau menikah gak boleh ketemu tau,"
kai hanya mengulum senyum memperhatikan sembari meraih sebelah tangan krystal untuk digenggam.
"kamu masih cari kerja?" kai selalu seperti ini.
krystal hanya bisa pasrah saat kai lebih tertarik dengan topik lain dibanting mitos dilarang bertemu sebelum menikah. akhirnya krystal juga menceritakan bagaimana kesehariannya, pusingnya cari kerja selama ini dan hal-hal tidak penting pun mereka bahas sembari menikmati maincourse masing-masing.
kai hanya meresponnya sesekali, mendengar lebih banyak.
"krys.."
"ya?"
"saya mau kamu jadi istri saya, ceritain keluh kesahnya kamu ngurus anak-anak kita setelah saya pulang kerja dan dengerin apa saja cerita kamu sebelum kita tidur."
kai mengeluarkan kotak bludru berwarna maroon dari dalam sakunya, membukanya tepat dihadapan krystal yang terkejut.
"krystalica mouza, will you marry me?"
"kai.."
"will you?"
"sebelumnya kamu udah pernah ngelamar aku kan?"
"itu waktu saya masih suka sama kamu,"
"terus sekarang?"
"sekarang saya bener-bener cinta sama kamu."
"I will."

KAMU SEDANG MEMBACA
Someone to stay; Kaistal
FanfictionThe end of the day, I'm helpless. Can you keep me close? Can you love me most?