Krystal sudah tidak tahan dengan semua ini, ia sudah memikirkan hal ini dengan mantab semalam setelah bertemu Chanyeol.
Apapun resikonya akan ia terima, meskipun harus kehilangan keduanya.
Krystal menghela nafas dipelukan Kai, hari ini, setelah ia mengutarakan semuanya, ia harap akan bisa bernafas lega dan memulai semuanya dari awal tanpa ada rahasia yang harus ia simpan.
Meskipun ia akan kehilangan Kai, tidak masalah.
Kai akan hidup lebih lama kelak dan waktunya masih panjang untuk menemukan wanita baik di luar sana.
"Chanyeol. Dia bukan sepupu aku, Kai. Dia pacar aku." Ungkap Krystal, dadanya sesak saat ia selesai mengutarakan.
Air mata Krystal semakin deras saat tangan Kai semakin erat memeluknya, "Sekarang dia bukan lagi pacar kamu."
Krystal terhenyak, refleks melepas pelukan Kai. Matanya menatap Kai intens, rasa bersalah itu semakin besar saat ekspresi Kai tidak sesuai dengan ekspektasi Krystal.
Kai benar-benar santai seolah ia sudah tahu dari dulu.
"Kai, maksud kamu?"
Kai mengusap sisa air mata Krystal, tersenyum menenangkan, "Aku udah tau semuanya, Krystal."
"Semuanya?" Kai mengangguk, Krystal menepis tangan Kai dengan tatapan tak percaya.
"Lalu apa yang kamu coba pertahankan sekarang?" Air mata itu jatuh lagi, bahkan logika Krystal tidak sampai untuk menebak sebenarnya apa yang Kai mau dari dirinya.
"Kamu Krystal, kamu. Kamu yang saya pertahankan, kamu yang saya biarkan untuk bisa memilih siapa yang lebih baik dipertahankan."
Krystal menunduk, "Sekarang semuanya ada di tangan kamu, saya akan menerima apapun keputusan kamu. Entah bersama saya ataupun Chanyeol saya tidak masalah. Tidak perlu khawatir masalah uang ataupun warisan jika kamu memilih bersama Chanyeol, semua itu masih jadi milikmu."
Ungkapan emosional Kai membuat Krystal berfikir realistis. Jemarinya mencengkram pinggiran jas Kai.
"Kai benar, waktu yang udah gue laluin seharusnya bisa menentukan pilihan gue. Semoga pilihan gue tepat."
Krystal menatap Kai intens, ia memajukan sedikit tubuhnya dan mencium kilat bibir Kai.
"Maaf." Krystal terkejut dengan tindakannya sendiri. Kai merangkul sembari menarik Krystal, menyelesaikan ciuman mereka.
Mungkin kata-kata tidak akan cukup untuk menjawab semuanya, tapi dengan tindakan Kai juga tidak akan menolaknya.
Jennie berdehem, bersedekap dada, "Ehem, kak! Masih ada aku disini."
Kai melambaikan tangannya kepada Jennie mengisyaratkan untuk tidak mengganggunya dengan terus menyerang bibir Krystal.
Ia hanya bisa memutar bola matanya, sebal melihat tingkah laku Kai yang tidak berubah seiring bertambahnya usia.
•••
Disinilah akhir cerita Krystal. Tidur dengan dekapan lengan Kai yang melingkari tubuhnya secara posesif dengan muka bayi yang terlelap dilekukan lehernya.
Keputusannya untuk memilih Kai tidak salah dan tidak akan salah. Bahkan ia tidak meninggalkan Krystal meskipun ia tahu semuanya tentang dirinya dan Chanyeol.
Kai mengerang saat Krystal mempererat pelukannya, meskipun ia belum sepenuhnya mencintai lelaki ini, tapi Krystal tidak mau kehilangannya.
"Semoga ginjal gue bisa membayar semua kebaikan lelaki ini, Tuhan. Amin." batin Krystal menyusul Kai untuk terlelap.
—to be continue—

KAMU SEDANG MEMBACA
Someone to stay; Kaistal
Fiksi PenggemarThe end of the day, I'm helpless. Can you keep me close? Can you love me most?