3

1.1K 237 49
                                    

Sebelum baca Chapter 3, marilah kita bersama-sama buka IG dan follow @zkdlin terlebih dahulu.

Udah?

Vote dulu biar gak lupa. Hehehehe

——

Krystal menarik nafas sekali lagi. Berdiri tegap tepat di depan ruang inap dimana Kai dirawat.

Baru saja ia mengulurkan tangan kanannya untuk mengetuk pintu, seseorang telah membukanya dari dalam.

Seseorang yang Krystal maksud adalah lelaki kekar berkulit sawo matang berbaju hitam dengan muka sangar yang membuatnya kicep.

"Krystal?" Seru Kai terlebih dahulu dengan semangat mendapati bahwa Krystal benar-benar kembali seperti yang ia harapkan.

Kai diatas kursi roda yang mengharuskan Krystal sedikit merundukkan pandangan agar bertatap muka dengan Kai. Ia tersenyum kikuk setelahnya, merasa bahwa dirinya menjilat ludah sendiri membuatnya malu sebenarnya untuk menemui Kai kembali.

Tapi mau bagaimana lagi? Menurut Krystal ini adalah suatu langkah yang benar jika diambil dalam kondisi darurat seperti ini.

Uang segalanya.

Dan segalanya milik Kai Malto.

"Bisa tolong tinggalin kita?" Kata Kai sedikit menghadap kebelakang– kearah lelaki sangat berotot besar, yang disanggupinya. Kai tersenyum lagi kearah Krystal dengan wajah pucatnya.

"Aku benar, jodoh emang nggak akan kemana."

"Siapa yang berjodoh?"

"Kita."

Krystal mendengus setelahnya bersedekap dada di depan Kai yang masih dengan senyum menawannya.

"Mau kemana?"

"Jalan-jalan."

"Kenapa nggak istirahat?"

"Selain judes sama galak, kamu diem-diem perhatian sama saya," Krystal memincingkan matanya sedikit meniup anak poni yang menempel di dahinya, Kai dengan kata-kata manisnya yang mampu memikat semua wanita.

Tidak bagi Krystal.

Masih ada Chanyeol dalam lubuk hatinya walau ia seringkali menyebalkan. Tapi tetap saja, Krystal dilema.

Dilema ketika terlalu lelah dengan bajingan Chanyeol, tapi terlalu sakit untuk melepaskannya.

Ngomong-ngomong soal Chanyeol, ia juga melakukan hal ini atas ide gilanya. Dan gilanya lagi Krystal setuju dengan ide itu.

Persetanan dengan ide gila Chanyeol. Krystal butuh uang.

Dan Kai punya yang Krystal butuhkan.

Krystal tersentak saat Kai menggapai tangannya yang bebas. Membuyarkan lamunan tentang Chanyeol dan rencana busuknya.

"Eh?" Kai merogoh saku baju rumah sakit bermotif polkadotnya sedikit susah dan mengeluarkan kotak bludru berwarna hitam mengkilap setelahnya.

Ia mengeluarkan sesuatu yang berkilau dari dalam sana dan memakaikannya pada jari manis Krystal.

Berlian sangat pas untuk seseorang yang berharga seperti Krystal.

Kai menerbitkan senyumnya lagi setelah sedikit mengelus jemari Krystal yang langsung ditarik sang empu secara cepat. Jantungnya berdegup kencang saat Kai menyematkan cincin berkilau itu di jari manisnya.

"Darimana bisa tau ukuran jariku?"

"Aku juga tau siapa Tuhanmu."

Krystal memutar bola matanya, mengambil kemudi kursi roda Kai dan mendorongnya ogah-ogahan.

Someone to stay; KaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang