8

991 204 11
                                    

"Ingin beli sesuatu?"

"tidak."

"pulang?" krystal sedikit menimang perkataan kai dengan jari telunjuk yang berada di dagunya.

"krystal.."

"ya?"

"jangan seperti itu dihadapan orang lain, nanti mereka suka."

"seperti apa?" krystal menatap lamat-lamat kai dengan serius tapi sedetik kemudian tawanya pecah saat kai menirukan gaya krystal yang dilebih-lebihkan dengan aegyonya.

"kai, please. aku gak lebay kayak kamu,"

kai ikut tertawa sembari mengeratkan pelukannya pada krystal. telapak tangannya ia gunakan untuk melindungi kelapa krystal saat memasuki mobil kai, kemudian ia menyusul masuk mobil dibagian jok pengemudi.

sepanjang perjalanan kai terus menggenggam tangan krystal sesekali mengelus punggung tangan dan menciuminya.

obrolan mereka cukup random mulai dari kai yang ternyata besar di panti asuhan dan bisa sesukses ini, sampai kenapa bisa kai divonis penyakit berat yang sedang ia perjuangkan sekarang.

krystal terdiam cukup lama, masalah ini cukup sensitif bagi krystal– atau mungkin bagi keduanya.

krystal menggenggam tangan kai erat saat mereka sampai di lobi apartemen krystal. kai menoleh pada krystal dengan senyum manisnya,

"saya antar,"

"aku atau gue aja, kesannya gimana gitu kalau pake kamu-saya."

"biar kayak nathan." jawab kai jenaka yang membuat krystal memutar bola matanya. ia memeluk pinggang krystal setelah membukakan pintu mobil untuknya, berjalan beriringan setelah Kai melepas jas kantornya untuk disampirkan di bahu Krystal.

"Terimakasih."

Kai memeluk kembali pinggang Krystal lebih dekat sembari menunggu pintu lift terbuka, ia mendongak melihat angka diatas pintu lift.

"Krystal."

"Ya?"

Kai menangkup pipi Krystal mencium– lebih tepatnya melumat bibir manis Krystal menyebabkan sang empu terkejut oleh aksi Kai yang tiba-tiba.

Ting!

pintu lift terbuka menampikkan Chanyeol yang tengah bersedekap dada sedikit terkejut dengan adegan di depannya.

Ia sedikit berdehem untuk menyadarkan dua insan yang tengah bercumbu didepannya ini.

Akhirnya Kai melepas panggutannya sembari mengelus pipi Krystal lembut, sedangkan lawan bermain lidahnya terengah meraup udara sebanyak-banyaknya.

Kai menoleh kearah lift yang terbuka menampikkan Chanyeol yang tengah tersenyum kearahnya.

"Chanyeol?"

"Hai, Kai." Sapa Chanyeol canggung sembari menggaruk tengkuknya. sedangkan Krystal menatap Chanyeol lamat-lamat dengan ekspresi wajah yang tak terbaca.

"Kenapa kemari?"

"Gue tadinya mau ke apart Krystal buat minjem uang."

Kai mengangguk samar sembari merogo saku celananya, menyerahkan sebuah kartu berwarna hitam kearah Chanyeol.

"Ini apa?"

"Kartu kredit, lo bisa gunain kapan aja kalo lo butuh, Chanyeol." Chanyeol membelalak dengan senyum sumringah miliknya sembari menerima kartu tersebut dari tangan Kai.

"Kai.." Krystal berusaha menyikut lengan Kai yang tak memperdulikannya sama sekali.

"Chanyeol tanggung jawab aku,"

"Sekarang dia juga jadi tanggung jawab saya, Krys. Kamu gak perlu khawatir,"

"Tapi kamu gak ngerti, Kai.."

"Buat saya mengerti." Krystal menutup rapat-rapat mulutnya, jantungnya tiba-tiba berdegup dengan perkataan Kai yang terasa sedang menyindir dirinya.

"Chanyeol, itu bukan hak lo. Gue bisa ngasih lo uang. kembaliin ke kai."

"Terimakasih, Kai." Chanyeol menepuk bahu Kai sebelum ia meninggalkan mereka berdua dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.

Kai melirik bahu bekas tepukan Chanyeol, "Chanyeol!"

Krystal menghela nafasnya kasar menatap Kai sebal. Ia menekan kembali pintu lift yang sudah tertutup dengan tangan bersedekap.

"Krystal.."

Tidak ada jawaban dari Krystal sampai pintu lift terbuka dan membawa mereka sampai depan apartemen Krystal.

"Krys.." Kai menahan lengan Krystal yang ditepis olehnya.

"Saya harap kamu ngerti, Krys." Krystal menoleh dengan tatapan tajamnya. Kai semakin mendekat dan mengecup kening Krystal lama membuatnya tidak kuasa menahan air matanya.

Merasa bersalah akan Krystal yang membohongi Kai dan sekarang Chanyeol yang akan menjadi benalu.

"Selamat malam, cantik." bisik Kai mengelus pipi Krystal, setelahnya ia berlalu meninggalkan Krystal yang sudah merosot ke lantai, menangisi ide gilanya untuk memanfaatkan seseorang yang tengah berjuang untuk terus hidup.

"Kai.. maafin gue."

Someone to stay; KaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang