Part 3 - Successive coincidence

23.4K 1.6K 18
                                    

Baru satu hari menapaki Jakarta, Claire harus merutuk dalam hati seharian ini atas apa yang dilakukan Juno padanya. Tidak ada yang berubah dari cowok brengsek itu, dia selalu tahu bagaimana caranya untuk membuat Claire kesal setengah mati. Rasanya dia ingin memukul wajah orang sampai berdarah-darah dan itu adalah Juno.

Juno sangat keterlaluan dengan menyuruh teman-temannya membawanya dalam satu mobil ke sebuah rumah besar di daerah Bogor!!! Sialnya lagi dia harus menumpahkan kekesalannya itu kepada orang-orang asing sambil menangis disitu.

Apalagi disitu ada Christian! Ya Lord... apakah tidak ada yang lebih menyulitkannya selain harus mengetahui kenyataan bahwa Juno yang menyebalkan berteman dengan Christian yang tidak kalah menyebalkannya?

Cowok itu sudah beberapa bulan mencarinya, meneleponnya, meninggalkan pesan hanya untuk supaya bisa mengisi acara terbarunya dengan banyaknya rentetan iming-iming dan sebagainya. Claire muak. Dia tidak ingin lagi bekerja didepan layar. Dia menikmati pekerjaannya yang sekarang tanpa adanya tuntutan popularitas disitu.

Claire dan sahabatnya, Chelsea memutuskan untuk pensiun dini sebagai bintang utama sebuah acara kuliner ataupun acara memasak. Popularitas yang mereka dapatkan lebih kepada pujian melalui fisik dan penampilan, bukan kemampuan mereka.

Dan satu-satunya cara untuk supaya mereka diakui kemampuannya adalah dengan membuktikan diri. Chelsea dengan keinginannya membuka restorannya sendiri di Singapore dan Jakarta, sementara Claire memilih jalur sebagai executive chef di hotel ternama. Meskipun usia mereka masih muda sebagai seorang proffessional chef, tapi kemampuan mereka tidak kalah dengan chef senior mereka.

"Apa lu yakin mau memasak? Kelihatannya lu sudah sangat lelah", suara Miranda menyadarkan dirinya dari lamunannya barusan.

Claire menoleh dan menatap kedua wanita cantik yang sedang duduk di kitchen stool untuk melihatnya memasak. Mereka berdua cukup ramah dan hangat. Claire sampai tidak percaya Miranda adalah istri dari seorang Christian yang kadar bajingannya sudah diketahui khayalak umum.

I mean hey! Miranda terlalu baik untuk bajingan seperti cowok itu. Dan lagi, seorang anak yang berumur tujuh tahun membuat Claire merasa ada yang salah dari hubungan mereka dimana setahunya lewat dari pemberitaan di media massa, mereka baru menikah satu tahun yang lalu.

Kenapa Claire bisa mengenal Christian dan menghindarinya? Karena cowok itu cukup dikenal sebagai tangan dingin yang mampu mengorbitkan artis dalam profesi apapun. Dari artis terbaik sampai model pakaian dalam. Dari penyanyi terbaik sampai pencipta lagu ternama. Tapi satu yang menjadi spotlight dibalik kemampuannya itu, dia terkenal menggandeng artis didikannya sebagai wanita satu malam.

Heck! Karena alasan itulah dia tidak mempercayai berita tentang pernikahan Christian dimana Miranda yang bisa bersanding dengan cowok itu. Tadinya dia pikir berita itu hoax, tapi pada saat dia melihat kenyataan yang ada. Oh my... kepalanya bertambah pening.

"Gue akan baik-baik aja jika gue memegang pisau dan bekerja di dapur", jawab Claire seadanya. Dan itu memang benar.

Jika dalam masalah atau stres, Claire memilih bekerja saja didapur dan memasak apa saja. Itu membantunya memulihkan ketegangan dan mampu mengatasi emosi yang ada dalam tubuhnya. Semacam pemulihan.

"Apa lu butuh bantuan?", tanya Cassandra dengan alis terangkat.

Claire menatap bola mata hijau dari wanita itu yang berkilat, dia sangat cantik. Serasi dengan cowok ramah yang bernama Wayne di mobil tadi. Cowok itu bahkan mencoba menenangkan dirinya dengan menyodorkan Noel, anaknya untuk bermain dengannya. Dan Claire sampai tidak menyangka dirinya bisa memiliki rasa tertarik kepada suami orang dalam bentuk seorang Wayne yang memiliki sorot mata teduh dan senyuman lebar yang tulus itu.

Unwanted Kiss (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang