Insiden es krim semalam jelas adalah masalah baru untuk Claire sendiri. Dia sama sekali tidak berniat sampai sejauh itu. Niatnya hanya untuk mengalihkan pikirannya dari ketakutannya kepada suara hujan yang mulai deras diluaran sana dengan fokus pada rasa tidak sukanya kepada Juno yang terang-terangan membenci coklat. Karena dia pecinta coklat!
And for the chocolate sake, who can resist that sweetest thing in this whole world???!!! Dan karena kejadian semalam dimana setelah melakukannya, Claire tertidur dalam pelukan Juno sampai pagi dimana saat terbangun dia menjadi panik. Dia sampai keluar dari kamar Juno sebelum cowok itu menyadari kepergiannya yang mengendap-endap keluar. Oh shit! Claire benar-benar kelabakan.
“Eat slowly, Joel”, pesan Claire saat melihat Joel memakan pancake-nya dengan tergesa-gesa.
Anak itu kembali ke apartemen Juno sekitar setengah jam yang lalu saat dirinya sedang menyiapkan sarapan. Joel diantar oleh Wayne sendiri dengan Juno yang menyambut mereka. Wayne sendiri pun dengan ramah menanyakan keadaan Claire karena Juno beralasan padanya kalau dirinya tiba-tiba sakit semalam. Wayne tidak lama disitu karena ada urusan mendesak.
Kini, Joel sedang menikmati sarapannya dengan Juno yang sedang sibuk berkutat dengan ponselnya dalam mimik serius. Sesekali dia ke ruang kerjanya untuk memeriksa laptopnya lalu kembali lagi ke meja makan. Dia bahkan belum menyapa Claire dan masih bisa bersikap dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa semalam.
“I can’t wait to go to Dufan, auntie! He promised me to go there yesterday”, balas Joel sambil menunjuk kearah Juno yang masih serius berkutat dengan ponselnya.
“Dufan?”, tanya Claire bingung. “What is that?”.
“It’s like Disneyland”, jawab Joel antusias.
Claire mengerjap lalu menoleh kearah Juno. “Juno, kamu ada janji apa sama Joel? Dia mau ke Dufan?”.
Juno menoleh kearahnya lalu mengangguk. “Itu semacam taman bermain. Ada rollercoaster, bianglala dan semacamnya”.
Taman bermain? Rollercoaster? Bianglala? Claire bahkan lupa kapan terakhir kali ke tempat seperti itu. Bisa dibilang dia sudah tidak pernah pergi ke tempat seperti itu seumur hidupnya.
Claire tersentak saat Juno tiba-tiba beranjak dari duduknya dan hendak berjalan ke arah ruang kerjanya tapi dia berhenti sejenak lalu menoleh kearah Claire dengan seulas senyuman hangat padanya. Deg!
“Aku bukan menghindar dari kamu, jangan salah paham dulu. Aku lagi ada kerjaan mendadak sekarang. Aku harus selesaikan dulu dan kira-kira sejam lagi kita akan berangkat ke Dufan mengajak Joel lalu mengantar pulang setelahnya. Jadi kamu punya waktu untuk masak makan siang untuk dibawa kesana. Oke?”, ucap Juno lugas.
Apa Juno barusan menjelaskan maksud dari sikapnya yang lebih banyak terdiam dan sibuk pagi ini? Penjelasannya barusan jelas sudah membuat degup jantung Claire bertambah cepat. Oh dear...
“Oke”, balas Claire sambil mengangguk.
Juno kembali tersenyum lalu memutar tubuhnya untuk menuju ke ruang kerjanya dengan cepat. Sepertinya ada yang serius dan itu benar-benar darurat dilihat dari ekspresi seriusnya sepagian ini.
Claire pun segera menyiapkan makan siang untuk dibawa dan mempersiapkan Joel untuk bersiap. Tidak lupa juga dia membantu Joel untuk membereskan barang bawaannya karena dia akan diantar pulang setelah dari taman bermain.
“You know what, auntie? I have a secret”, ucap Joel saat mereka sedang menyusun buku-bukunya kedalam tasnya.
Claire mengangkat alisnya sambil tersenyum. “Okay”.
“I told you i have a secret but why you’re just saying okay?”, tanya Joel dengan wajah menekuk cemberut.
Claire terdiam sejenak lalu membungkuk menatap Joel dengan seksama. “What do you want, little man? You want me to ask what is the secret? I thought it’s your secret and secret should be unspoken to others, right?”.
Joel mengangguk. “But you’re special and I guess it is important to you to know. I want to tell you so this can be our secret. Do you agree?”.
“Okay. Just tell me what is that?”, tanya Claire kemudian.
“Kau tahu kemarin? Aku rasa uncle Juno menyukaimu, auntie. Dia tidak berhenti untuk melihat jam dan bersikeras untuk segera pulang kemarin karena mengkhawatirkanmu”, ucap Joel dalam suara berbisik.
Ada perasaan senang sekaligus penasaran dalam diri Claire meskipun sampai saat ini Juno belum bercerita kenapa dia bisa tiba disini tepat saat dirinya tidak sadarkan diri sampai menemaninya beristirahat sambil mendekap erat dirinya. Bahkan cowok itu mendengarkan penjelasan tentang phobianya dengaan tenang dan tidak menuntut jawaban lebih detail. Entahlah. Juno memberikan kesan dewasa yang tidak pernah didapati Claire sekarang.
“Thanks, Joel”, ucap Claire tulus.
Joel tersenyum lebar. “Aku berharap kalian bersama. Like i ever said to you before, you both are like my parents”.
“We’ll see”.
Pintu kamar terdengar diketuk dan kepala Juno muncul dari balik pintu. “Are you guys ready?”.
“Yes, sir! Come on!!”, seru Joel sambil melompat dari duduknya dan segera memakai ranselnya dengan antusias.
“Go grab your things in my room”, ujar Juno kepada Joel dimana anak itu langsung melesat cepat dan meninggalkan Claire berdua saja dengan Juno yang kini berjalan masuk kekamarnya dengan ekspresi tidak terbaca.
“Kamu udah selesai sarapan?”, tanya Claire membuka pembicaraan dimana dia mendadak merasa gugup karena Juno yang semakin mendekat.
“Sarapan apa?”, tanya Juno balik.
“Ada pancake sama maple syrup. Bisa pake choco cheese juga kalo mau”, jawab Claire sambil menarik nafas saat dia merasakan Juno merangkul pinggangnya. Oh dear...
“Kalo pake topping es krim rasa coklat, ada?!”, tanya Juno dengan suara menggoda tepat ditelinganya.
Claire langsung terkesiap dan menatap Juno dengan tatapan menegur, dia yakin wajahnya memanas dan memerah sekarang. Membuat cowok itu tersenyum kesenangan.
“Ada kok. Masih banyak di freezer”, jawab Claire.
Juno terkekeh geli. Ekspresi wajahnya sudah tidak seserius tadi saat dia berkutat dengan pekerjaannya. Dia menangkup kedua pipi Claire lalu mencium bibirnya dengan hangat dan lembut.
“Lain kali kamu jangan pernah kabur dari kamar kalau habis tidur bareng. Aku tahu kamu panik tapi nggak semestinya kayak begitu”, tegas Juno setelah dia menyudahi ciumannya.
Claire terdiam. Lain kali katanya? Oh my... perkataan yang terdengar bossy barusan harusnya bisa diperdebatkan Claire karena sudah berani-beraninya mengatakan hal seolah Claire itu miliknya. Tapi nyatanya, itu membuat lidah Claire terasa kelu dan degup jantungnya malah bergemuruh cepat.
“You both are looking good together. I like the view”, ucap Joel sambil menatap Claire dan Juno bergantian. Tahu-tahu dia sudah ada didepan pintu kamar Claire sambil tertawa senang.
“Really?”, celetuk Juno spontan sambil merangkul pinggang Claire dengan santai lalu berjalan menghampirinya.
“Yes! Perfect match!”, sahut Joel sambil mengacungkan kedua jempolnya.
Joel kembali keruang tengah sambil memakai sepatu sneakersnya dimana Claire menyiapkan tas bekal yang sudah disiapkannya sedaritadi untuk dibawa Juno.
“Thanks for the pancake btw”, gumam Juno kemudian sambil berdiri didekatnya. Oh my... haruskah sedekat ini? Entah kenapa Claire merasa Juno menggodanya lewat bahasa tubuh yang berlebihan.
“Sama-sama”, balas Claire singkat.
“Yeah, meskipun nggak ada es krim coklatnya. Tapi pancake-nya tetep enak kok”, sahut Juno sambil mengangkat bahu setengah. Dia kembali berulah.
Claire melengos dan menatap Juno dengan jenuh. “Aku baru tahu kalo sekarang kamu mendadak jadi chocoholic begini, perasaan semalam ada yang terang-terangan bilang benci”.
Juno membasahi bibirnya lalu mencondongkan tubuhnya sedikit kearah Claire sambil berbisik “Semalam ada yang ubah pikiran aku pake lidahnya”.
Deg! Claire tersentak dan beringsut menjauh dari Juno, kembali mengingat malam kebersamaan mereka semalam. Sementara cowok itu hanya mengulum senyum tengil dan menegakkan tubuhnya saat melihat Joel sudah datang kembali dengan ransel yang sudah ada dipunggungnya dan sepatu yang sudah dikenakannya. Dia terlihat senang menatap wajah Claire yang memerah sekarang.
“All is done! Can we go now?”, seru Joel antusias.
“Yes, buddy! Let’s go!”, balas Juno sambil berjalan santai melewati Claire lalu berbalik menghadapnya.
“Ini yang mau dibawa?’, tanya Juno sambil menunjuk tas makanan yang ada diatas kitchen table-nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/152087116-288-k406021.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Kiss (SUDAH TERBIT)
Roman d'amourThis is Juno's Story (A part of Unspoken Series) ******** Apa yang akan kau lakukan jika orang yang kau benci setengah mati menciummu? Dan apa yang terjadi jika kedua orang yang saling membenci itu harus tinggal dalam satu atap? Mungkin kebanyakan o...