Harus Claire akui cara Juno menangani Joel sangatlah cekatan. Anak itu bukanlah termasuk penurut dan agak sedikit membangkang. Tapi dia benar-benar melakukan apa yang Juno katakan padanya. Bahkan Joel dengan tekun mengerjakan tugas yang diberikan gurunya dalam mimik wajah serius yang terpampang dimana Juno dengan sabar mengajarnya sejak dari pagi diruangan kerja Juno. Mereka berdua terlihat akrab sambil mengerjakan tugas sekolah diiringi obrolan ringan.
Sejak kemarin atau saat Claire mengeluarkan perkataan yang tidak pantas karena terlalu gugup menghadapi sikap Juno yang mendadak lembut padanya, cowok itu seolah kembali bersikap seperti semula. Dia terlihat datar dan cuek. Sama sekali tidak menatapnya ataupun menoleh kearahnya. Dan dia merasa pantas diperlakukan seperti itu karena kesalahannya, bukan Juno yang menjadi brengsek. Tapi dirinya sendiri. Hari ini pun Juno yang tidak pernah membuang makanan menjadi orang yang tidak menyentuh makanan yang disajikan Claire saat sarapan tadi. Hanya Joel dengan serentetan ocehan yang memenuhi ruang makan itu dimana Juno berkutat didalam ruang kerjanya.
Claire menuju ke dapur dan berencana untuk menyiapkan makan siang. Dia melihat sisa bahan masakan yang ada dalam kulkas, rasanya dia perlu berbelanja lagi. Tapi tidak hari ini, karena dia cukup lelah. Akhirnya, dengan bahan yang ada, Claire memutuskan untuk membuat Udang Tempura, Sop daging dengan sayuran, serta Perkedel. Yang terakhir itu kesukaan Joel. Anak itu menyukai perkedel dalam isian apa saja dan hal itu diketahui Claire lewat Miranda. Claire akan membuat perkedel dengan tahu dan daging cincang.
Claire berpikir kalau Juno tidak akan mengajak Joel keluar karena tidak ada tanda-tanda cowok itu mengatakan akan keluar. Jadi, dia memasak dalam porsi yang cukup banyak. Khawatir jika Juno kurang makan karena dia tidak sarapan tadi pagi.
Sekitar sejam kemudian, Claire sudah menyelesaikan tugasnya untuk membuat makan siang dan dia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul jam 12 kurang 5 menit. Ahhh.. waktunya sangat tepat untuk menyuruh Juno dan Joel segera menikmati makan siang. Claire baru saja melepas apronnya hendak menuju ke ruang kerja untuk memanggil mereka tapi Joel sudah lebih dulu muncul disusul Juno yang berjalan dibelakang anak itu.
"Auntie!! Uncle Juno and I will go to the mall! We want to have some pasta and chicken wing for our lunch! Do tou want to join?!", seru Joel girang.
Claire mengerjap lalu mendongak menatap Juno yang terlihat datar saja. Dia kembali menunduk menatap Joel lalu berusaha memberikan penjelasan.
"Don't eat those foods, Joel. It will hurt your tummy. Your mom said that...".
"Claire!", sela Juno dengan suara dingin yang membuat Claire spontan mengangkat wajahnya menatap Juno dengan alis berkerut. "Joel udah kelar bikin peer! Dan sebelumnya aku udah janji sama dia kalau dia berhasil mengerjakan semuanya, aku akan bawa dia ke tempat makanan favoritnya!".
"Tapi dia punya masalah di perut. Kalau salah makan sedikit aja, perutnya bakalan sakit dan dia harus minum obat", balas Claire tidak suka.
"Miranda ada kasih obatnya kan?", sahut Juno dengan alis terangkat tinggi. Claire pun mengangguk.
"Ya udah, kalau dia kenapa-napa tinggal kasih obatnya aja. Susah-susah amat! Toh juga dia sehat-sehat aja", cetus Juno ketus lalu menunduk menatap Joel yang terlihat sedih. "Buddy, you have promised me. You can eat what you want but with one condition!".
"What's that?", tanya Joel langsung.
"Just eat one small portion with two chicken wings and no more!".
Joel mengerang kesal sebagai bukti protesnya kepada Juno tapi dia langsung terdiam saat Juno kembali bersuara.
"Take it or leave it? If you can't promise, we won't go!", tegas Juno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Kiss (SUDAH TERBIT)
RomanceThis is Juno's Story (A part of Unspoken Series) ******** Apa yang akan kau lakukan jika orang yang kau benci setengah mati menciummu? Dan apa yang terjadi jika kedua orang yang saling membenci itu harus tinggal dalam satu atap? Mungkin kebanyakan o...