Part 7

1.2K 180 6
                                    

Jennie menutup kembali pintu rumah. Dengan dua kantung plastik yang cukup besar di kedua tangannya.

"Lisa, aku pulang."

Gadis itu memanggil sang adik sembari mengganti sepatu dengan sandal rumah. Dan setelah selesai, ia mulai melangkahkan kakinya semakin masuk ke dalam rumah. Meletakkan barang belanjaan yang ia bawa sebelumnya di atas meja makan.

"Ck, kemana mereka berdua?"

Jennie memilih untuk mengeluarkan barang belanjaannya. Meletakkan satu persatu pada tempatnya sembari menunggu Lisa dan Jungkook kembali.

Ceklek

Gadis itu menghela napasnya mendengar suara pintu yang terbuka itu. "Darimana saja kalian?" Tanyanya masih dengan meletakkan beberapa sayuran ke dalam lemari pendingin.

"Aku bertemu seseorang hari ini."

"Siapa?"

"Siapa lagi? Tentu saja Kim Seokjin. Aku bertemu dengannya hari ini ditemani Jungkook."

Jennie memutar kedua bola matanya malas. "Jangan berbohong, Lisa. Kau kira aku bisa percaya padamu begitu saja?"

"Kalau eonni tidak percaya, berbaliklah."

Jennie lagi-lagi hanya mendengus. Tahu jika hal itu tak akan mungkin bisa bagi Lisa lakukan. Membawa seseorang sesibuk Kim Seokjin kemari itu--

Jennie terdiam. Menatap pada seorang pria yang berdiri dekat dengan Lisa. Sama seperti pria yang kini bertemu tatap dengan Jennie. Dan pria itu pun masih mengingatnya. Mengingat seorang gadis yang ia temui di bus yang berusaha untuk mencuri.

"Kau? Apa yang kau lakukan disini?" Jennie tanpa sadar kini sudah mengacungkan jari telunjuknya pada pria itu. Lalu kembali beralih pada Lisa.

"Kenapa kau membawa pria menyebalkan ini kemari, huh?"

Lisa nampak bingung sekaligus terkejut disana. "Kalian saling mengenal?"

"Dialah pria itu. Dia pria yang menggagalkan aku mencuri saat itu."

"Bukan menggagalkan. Tapi aku membantumu."

"Cih, membantu apanya. Lisa, tidak bisakah kau bawa pria itu pergi sekarang? Aku muak melihat wajahnya."

"Eonni, dia Kim Seokjin. Dia kekasih adikmu dan dia juga nantinya yang akan membawamu pada ibumu."

Jennie menatap kembali pada Seokjin disana. Lalu kembali pada Lisa. "Apa peduliku? Dan aku sudah mengatakan padamu berkali-kali, ibuku sudah mati, Lisa."

Dan dengan kalimat itu, Jennie beranjak menuju kamarnya. Bahkan tak mendengar panggilan Lisa disana. Dan--

Blam

--dengan kasarnya membanting pintu kamarnya dihadapan ketiga orang itu. Lisa menghela napasnya. Menatap kembali pada Seokjin. "Kau lihat sendiri, kan?"

Seokjin masih diam. Menatap pada pintu kamar Jennie yang tertutup. Lalu kembali melirik pada Lisa. "Boleh aku menemuinya? Maksudku, hanya aku dan dia?"

"Kau yakin? Dia saja bahkan tak ingin melihat wajahmu."

"Jika kita tak memaksanya, dia akan tetap seperti itu."

Lisa menghela napasnya. Mengangguk akhirnya dan Seokjin yang kini mulai berjalan menuju kamar gadis itu.

Tok Tok

Ia mengetuk pintu itu untuk pertama kali.

"Jangan menggangguku, Lisa. Dan usir pria itu dari sini."

flower ring ❌ jinnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang