Jennie menghela napasnya kembali. Melirik pada Lisa yang duduk di atas tempat tidurnya. "Mau berapa lama lagi kau menangis, huh? Ini sudah hampir satu jam, Lisa."
Lisa tak terlalu menanggapinya. Mengambil kembali selembar tissue pada kotak yang berada di pangkuannya. "Aku pasti akan merindukan eonni nantinya."
"Lalu siapa yang menyuruh kau untuk membawa pria itu kemari, huh?"
"Tapi ini untuk eonni. Aku ingin eonni agar bisa bertemu kembali dengan ibumu."
"Kalau begitu, jangan menangis lagi dan berhentilah."
"Tapi aku pasti aku akan merindukan eonni nanti jika eonni pergi."
Jennie kembali menghela napasnya. Memilih untuk membereskan kembali semua pakaiannya dan setelah selesai memasukkan semua pakaiannya dalam koper, ia menutup koper itu tersebut.
Kini langkahnya membawanya mendekat pada Lisa. Duduk di sisi ranjang dan membuatnya kini duduk di samping gadis itu.
"Dengarkan aku. Kau tahu kenapa aku melakukan ini semua? Padahal aku sudah menceritakan padamu bagaimana ibuku?"
Lisa terdiam. Kini menggelengkan kepalanya.
"Itu karena kau. Tapi memang Jinhee yang lebih berpengaruh. Tapi kau maupun Jungkook berpengaruh untukku, Lisa. Kalian dan keluarga kalian yang merawatku selama ini. Dan hal itu benar-benar membuatku sangat berterima kasih. Dan kau menginginkan aku untuk bertemu lagi dengan ibuku. Lalu, apa yang bisa kulakukan sekarang? Tidak mungkin kan aku menolak keinginan seseorang yang telah menemaniku selama ini?"
Lisa masih diam. Menghapus airmatanya kali ini dengan punggung tangannya. Mungkin gadis itu sedang tersentuh dengan ucapan Jennie tadi.
"Aku juga pasti akan merindukanmu, Lisa. Jadi, jangan lagi menangis, bodoh." Ucapnya dan sedikit menoyor kepala Lisa. Membuat keduanya tersenyum bersamaan.
"Kemarilah kalau begitu."
Lisa menurutinya. Membawa dirinya untuk memeluk Jennie. Membuat keduanya kini saling memeluk satu sama lain seolah pelukan itu tak akan mereka rasakan lagi.
"Sudahlah. Pria itu pasti akan menungguku dengan lama."
Jennie melepaskan perlahan pelukannya pada Lisa. Sementara Lisa kini mulai menetralkan dirinya yang sehabis menangis. Beranjak dari duduknya di atas tempat tidur Jennie.
Keduanya kini keluar dari kamar Jennie. Dimana Jennie kini menarik kopernya bersamanya dan Lisa yang berada di samping gadis itu.
"Aku sudah selesai berkemas."
Seokjin menatap pada Jennie disana. Mengambil alih koper gadis itu dimana Jennie tak menolaknya.
"Baiklah kalau begitu. Tapi, aku akan bertanya sekali lagi padamu. Kau benar-benar mau untuk bertemu dengan ibumu?"
Jennie hanya menghela napasnya. Memilih untuk berjalan lebih dulu meninggalkan semuanya yang hanya menatapnya. Dan kini pandangan Seokjin kembali pada Lisa dan Jungkook disana dan membungkuk pada keduanya sebelum berlalu dan menyusul Jennie.
.
.
Selama di perjalanan, Jennie tak terlalu banyak bicara. Hanya menatap pada jendela di sampingnya. Tentu saja. Memangnya, apa yang akan ia bicarakan dengan pria di sampingnya sementara mereka baru saja bertemu?
Akhirnya ia menyerah. Suasana seperti ini bukanlah kesukaannya. Membuatnya kini menatap pada Seokjin yang duduk di sampingnya.
"Kemana kita akan pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
flower ring ❌ jinnie
Fanfiction[18+] ✔ Hari itu... Semua orang tak akan pernah membayangkan kejadian itu. Hari itu... Dimana hari itu adalah hari yang harusnya adalah hari yang paling membahagiakan. Hari itu... Ia tak akan tahu jika hari itu akan mengubah semuanya. Bahkan kehidup...