2. Bella dan Nk Sayang Oma

351 21 3
                                    


"Bella, oma kangen. Sudah 2 hari Bella nggak main ke sini. Bella jahat banget, udah lupa ya sama oma?"
Kata seorang wanita yang sudah berumur sekitar 60-an itu sambil menatap sang cucu yang sedang duduk di hadapannya. Di wajah cantiknya juga sudah keriput, rambut yang sudah beruban dan mata yang sudah mulai kabur.

Gadis itu tersenyum tulus kepada sang oma.

"Maafin Bella oma. Selama 2 hari ini Bella lagi sibuk oma. Bella nggak lupa kok sama oma. Masa iya sih Bella lupa  sama oma Bella yang cantik ini." Ucap gadis itu sambil menoel hidung sang oma gemas.

Yofita menyunggingkan senyum menampakan giginya yang sudah mulai rontok di telan usia.

"Oma juga sayang sama Bella, sama Nk juga. Oma sayang banget sama kalian".

Gadis itu tersenyum. "Kalau oma sayang sama Bella sama Nk oma makan yah. Kalau oma nggak makan kan, Bella juga nggak makan deh".

Yofita tersenyum bangga. Yofita bersyukur kepada Tuhan, Tuhan sudah sangat berbaik hati kepada nya. Sudah memberikan nya Dua cucu se identik dan penuh perhatian serta kasih sayang kepadanya. Lalu Yofita pun menganggukan kepalanya antusias.

"Oma mau makan, tapi kalau Bella yang suapin"

Lagi-lagi gadis di hadapan Yofita itu di buat tersenyum oleh sang oma, menampilkan deretan gigi yang rapi dan gingsul serta di tambah dengan kedua lesung di pipinya, menambah kesan imut dan cantik. Dari raut wajahnya dia terlihat bersyukur karena di karuniakan oma yang begitu sayang kepada sang cucu. Walaupun manja kepada cucunya, tapi tak bisa di pungkiri kalau Bella dan Nk sangat menyayangi sang Oma.

"Iya oma, Bella suapin" jawab sang cucu gemas.

Gadis itu beranjak dari duduknya menuju dapur, hendak mengambil makanan yang sudah di siapkan sang tante untuk omanya.
Sebenarnya tadi gadis itu sempat kaget, karena kata Bunda nya, omanya ngambek, tidak mau makan karena cucunya sudah dua hari tidak datang untuk sekedar bertukar cerita dengan beliau.

"Oma sudah mau makan nak?" Tanya Hilde yang tidak lain adalah Tantenya.

"Iya tante, katanya oma mau makan kalau di suapin. Oma sekarang lucu ya, jadi manja banget". Gadis itu tersenyum getir, gadis itu bersusah payah menahan genangan air matanya.

Hilde tersenyum, lalu mengelus rambut keponakannya lembut.

"Syukurlah, dari tadi tante bujuk buat makan, oma nggak mau. Katanya cuman pengen makan kalau cucunya yang suapin. Tapi kamu harus janji sama tante, kamu harus bisa sabar. Semua akan indah pada waktunya sayang. Jangan nangis, nanti tante ikutan sedih lagi".

Gadis itu tersenyum lalu mengangguk patuh, tangannya terulur menyeka air matanya yang sejak tadi sudah jatuh. Setelah berasa sudah benar-benar kering, dia mengangkat nampan berisi makanan lalu menuju sofa yang di duduki sang oma di teras belakang.
Tak lupa pula dia pamit dari sang tante menuju sang oma.

Setelah selesai menyuapkan sang oma, kini cucu dan omanya itu sedang bercengkrama ria.

Yofita mengelus lembut rambut cucu kesayangannya itu.

"Senin depan Bella udah sekolah lagi yah. Nggak kerasa cucu oma udah gede sekarang. Pasti udah punya pacar sekarang yah, ciee". Canda sang oma.

"Ih oma, apa-apaan sih, Bella nggak punya pacar kok. Kan kata oma nggak boleh pacaran dulu kalau lagi sekolah".

"Tapi itu kan dulu, pas kamu sama Nk masih SMP. Sekarang kamu udah SMA, udah kelas XII lagi. Kamu udah gadis sekarang sayang, dan kata-kata oma dulu udah nggak berlaku lagi kok sekarang. Bella udah gede sekarang, oma udah bolehin kok Bella pacaran yang penting harus tau bagi waktu aja. Jangan sampai lupa belajar". Kata sang oma.

"Iya oma, nggak kerasa yah Bella udah gede sekarang." Ucap sang gadis sambil memeluk sang oma.

Yofita membalas pelukan sang cucu dan sesekali mendaratkan kecupan di kening cucunya itu.

"Nk mana sayang?"

Gadis dalam pelukan itu tersenyum getir. Kata-kata sang oma seperti mematahkan hatinya. Sekarang pertahanan gadis itu runtuh. Air matanya meluncur dengan sempurna di pipinya. Bahunya bergetar hebat.

"Hei, cucu oma kenapa nangis?"

Gadis itu tersenyum tulus. Berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"Nggak apa-apa oma. Bella nangis bukan karena sedih, ini air mata bahagia Bella oma. Bella bersyukur punya oma seperti oma. Oma yang selalu sayang sama Bella, oma yang selalu nasihatin Bella kalau Bella salah, oma yang selalu nyemangatin Bella dalam segala hal. Bella bangga punya oma kayak oma."

"Cucu oma sekarang udah pinter ya ngomongnya. Terharu oma." Kata Yofita sambil menunjukan wajah dengan ekspresi di buat-buat seolah-olah dia terharu dan ingin menangis karena kata-kata sang cucu.

Gadis itu tertawa lepas. "Oma lucu kalau kayak gitu. Tapi tetap aja lebih lucuan Bella. Bella kan cantik."

"Oma ma iyain aja, nanti ada yang ngambek lagi. Kan susah bujuknya."

"Oma kok gitu sih".

Yofita mengelus pelan rambut cucunya itu.

"Becanda sayang."

"Iya oma" jawab gadis itu.

"Oh iya, kamu belum jawab pertanyaan oma, Nk mana?"

"Tadi kata Bunda Nk ke kafe oma. Tapi tenang aja bunda udah telpon Nk kok oma. Katanya nanti Nk ke sini."

Yofita tersenyum lebar.

"Oma kangen sama Nk."

"Nk juga pasti kangen kok sama oma."

"Oma Bella pamit yah, udah sore."

"Nggak sekalian nungguin bobo nya sayang?"

"Nggak usah deh oma, tadi kata bunda Nk bakalan datang sama bunda. Jadi Nk punya teman pulang deh sebentar."

"O gitu. Ya udah. Kamu hati-hati di jalan yah, nyetir yang bener, jangan ngelamun inget cowok." Canda sang oma.

"Oma mulai."

"Becanda sayang."

Gadis itu tersenyum. "Bella pamit oma."

Gadis itu  menyalimi tangan sang Oma dan mengecupnya, lalu setelah itu memeluk sang oma. Dia berjalan menuju dapur dan menemui tantenya untuk pamit pulang. Lalu setelah itu gadis berlensung pipi dan gingsul itu pulang ke rumah ayah dan bundanya.

***

Haii, haii guyss...❤
Gimana part 2 nya???
Bagus nggak???

Voment and vote nya please😘


Flores, 24 juni 2018❤

WOUND HEALER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang