14. Arii Jadian?

242 21 3
                                    

Nk memandang pantulan dirinya di cermin. Ia tampak sangat cantik malam ini, dengan dress biru muda selutut, rambut yang di pintal rapi setengah dan sedikit polesan make up tipis. Menambah kesan eksotis di wajahnya. Sungguh Nk terlihat cantik malam ini.

Berbanding terbalik dengan penampilannya malam ini yang bisa di bilang sempurna itu, apa kabar hatinya saat ini? Oh tidak, jangan tanyakan soal hati. Kondisi hatinya saat ini seperti gelas kaca yang jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping. Seperti itulah hati Nk, hancur tak berbentuk.

Nk bertekad untuk tidak menangis lagi. Tetapi semakin kuat tekad itu bergelora di hatinya, semakin kuat pula sumur air bening di mata indahnya memaksa untuk segera meluap.

Nk tidak tau apa yang akan terjadi malam ini, entah kehancuran atau penyesalan yang akan segera  menimpahnya. Bagaimana tidak, cowok yang selama ini selalu bersamanya, yang selalu perhatian padanya, malah akan menembak seorang cewek malam ini  di hadapannya. Dan ironisnya, cewek itu bukanlah Nk. Tapi, walaupun sesak di hatinya kian menambah, ia harus kuat. Ia harus bisa memenuhi permintaan Ari untuk pergi kesana. Bagaimana pun hancurnya ia saat ini, ia harus bisa kesana. Nk tak mau mengecewakan Ari. Meskipun sesak dan sakit ia rasakan nanti. Ia harus tetap terlihat kuat seolah-olah ia ikut bahagia bersama Ari nanti.

Tin...tin...tin....

Bunyi klakson mobil terdengar nyaring di telinga Nk. Nk menyambar sling bag nya, lalu berjalan keluar dari kamarnya di lantai dua dan mulai menuruni anak tangga satu persatu. "Ok Nam, bersiaplah untuk malam ini. Walau sakit yang pasti kau dapat malam ini." Batin Nk.

"Sory Cip, lama ya nunggunya?"

Rasyifa tersenyum. "Nggak kok, baru aja nyampe. Btw, lo cantik banget malam ini. Bisa-bisa Ari berubah pikiran nih, bukannya nembak Jessi malah bakalan nembak lo" cerocos Rasyifa.

Nk tersenyum getir. "Sayangnya itu cuma ekspektasi lo doang Cip" batin Nk piluh.

Rasyifa yang melihat perubahan raut wajah Nk pun merasa tak enak hati. "Sory Nam, gue nggak bermaksud"

"Gue nggak apa-apa kok. Yaudah yuk jalan" timpal Nk lalu dijawab dengan anggukan oleh Rasyifa.

●♡●

Mobil Rasyifa mulai melaju membelah jalanan kota Bandung yang cukup ramai malam ini. Setelah hampir 20 menit mereka berkendara akhirnya mereka sampai juga ke tempat tujuan mereka.

Nk memandang pemandangan di depannya dengan takjub. Sebuah taman yang memang benar-benar indah dengan berbagai hiasan. Orang yang mendekor tempat ini patut diacungin jempol. Empat jempol sekalipun bolehlah.

"Kenapa Nam? suka tempatnya?"

Nk menoleh ke arah Rasyifa. "Ia Cip, tempatnya indah banget. Dekornya juga keren!"

"Itu Ari yang dekorin sendiri."

Nk membulatkan matanya kaget, "seriusan?"

"Dua rius malah. Ini bener loh Nam, di pinggiran tamannya, udah indah banget apalagi di tengahnya yak. Pasti lebih indah lagi dari ini." jawab Rasyifa santai.

Namun tiba-tiba hati Nk kembali merasakan sakit. Ari begitu excited untuk acara malam ini. Sampai-sampai menyulap seluruh penjuru taman yang cukup besar ini menjadi taman yang begitu indah dan romantis. Argh, rasanya Nk ingin beranjak dari sini sekarang. Namun, lagi-lagi hatinya memaksa untuk tetap berada disini, menyaksikan aksi romantis Ari nantinya.

WOUND HEALER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang